Follow Us :              

Berikan Pelatihan, Gubernur Jateng Minta Pengusaha Tambang Memperhatikan Dampak Lingkungan

  12 July 2022  |   10:00:00  |   dibaca : 1403 
Kategori :
Bagikan :


Berikan Pelatihan, Gubernur Jateng Minta Pengusaha Tambang Memperhatikan Dampak Lingkungan

12 July 2022 | 10:00:00 | dibaca : 1403
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Hingga saat ini penambangan, khususnya galian C, dinilai Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, kurang memberikan praktek baik. Terbukti kasus yang dilaporkan warga terkait dampak usaha mereka masih sangat banyak, dari mulai kerusakan lingkungan, juga kerusakan jalan. Gubernur berharap, lewat bimbingan teknis yang akan diberikan, para pelaku usaha penambangan akan lebih banyak memberi praktek baik. 

"Kebutuhan material kita itu 131 juta. Jadi pembangunan cukup banyak. Sisi lain tentu harus ada good mining practices (praktek penambangan yang baik). Saya itu maunya best practices (praktek baik), tapi yang terjadi kebanyakan adalah bad practices (praktek buruk)," kata Gubernur saat membuka Bimbingan Teknis Pelayanan Usaha Mineral kepada pemegang izin usaha pertambangan mineral yang digelar di Hotel Gets, Kota Semarang, Selasa (12/7/2022). 

Turut dijelaskan, bimbingan teknis tersebut penting dilakukan apalagi ada pendelegasian kewenangan dalam konteks perizinan pertambangan. Menurutnya, hal itu perlu disosialisasikan kepada para penambang. 

"Penting buat saya, para penambang tahu regulasinya. (Jika) mereka mau mengurus izinnya, apa-apa musti dilengkapi. Jangan takut untuk mengurus izin," ujarnya. 

Gubernur juga meminta agar dalam pembinaan, para penambang juga dibekali pengetahuan tata ruang yang baik, cara penambangan yang baik, juga cara pengangkutan hasil tambang yang baik serta regulasi yang harus diikuti. Jika beberapa hal itu dilakukan, maka penambang akan naik kelas. 

Beberapa kasus yang dilaporkan masyarakat terkait dampak penambangan, mulai dari kerusakan jalan hingga kerusakan lingkungan, menjadi perhatian Gubernur. Agar kerusakan tidak terus berlanjur, ia meminta para penambang agar memperhatikan dampak dari pekerjaan yang mereka lakukan. Bahkan bukan hanya para penambang, masyarakat juga diminta mau ikut terlibat dalam pencegahan adanya penambangan ilegal. 

"(Jika) lingkungan akan terjaga, suplai untuk pembangunan juga bisa terjaga. (Tapi) ini yang masuk ke (daerah) kita banyak yang ilegal-ilegal, dan biasanya ada backing-backingan,  dan banyak sekali," ungkapnya. 

Bimbingan teknis diharapkan menjadi momentum yang dapat digunakan untuk memperbaiki bersama yang selama ini belum berjalan baik. Kehadiran dari pemerintah pusat dan provinsi, serta para pelaku usaha penambangan sangat penting untuk bersama menuju best mining practices di Jateng. 

"Bahkan tadi juga ada perwakilan dari Jatim dan Jogja yang hadir. Pelaku-pelakunya ikut, maka ayolah tobat bareng karena banyak pelaku penambang yang sudah bagus. Mereka yang bagus bisa kita jadikan contoh sehingga pembangunan akan bisa memitigasi potensi-potensi kerusakan yang ada. Izinnya bisa gampang. Kita tunjukkan juga bahwa izinnya tidak pakai duit gitu lho. Ini beneran. Izin pertambangan itu rawan suap dan ada berapa yang ditangkap karena izin pertambangan," tegas Gubernur mengingatkan.


Bagikan :

SEMARANG - Hingga saat ini penambangan, khususnya galian C, dinilai Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, kurang memberikan praktek baik. Terbukti kasus yang dilaporkan warga terkait dampak usaha mereka masih sangat banyak, dari mulai kerusakan lingkungan, juga kerusakan jalan. Gubernur berharap, lewat bimbingan teknis yang akan diberikan, para pelaku usaha penambangan akan lebih banyak memberi praktek baik. 

"Kebutuhan material kita itu 131 juta. Jadi pembangunan cukup banyak. Sisi lain tentu harus ada good mining practices (praktek penambangan yang baik). Saya itu maunya best practices (praktek baik), tapi yang terjadi kebanyakan adalah bad practices (praktek buruk)," kata Gubernur saat membuka Bimbingan Teknis Pelayanan Usaha Mineral kepada pemegang izin usaha pertambangan mineral yang digelar di Hotel Gets, Kota Semarang, Selasa (12/7/2022). 

Turut dijelaskan, bimbingan teknis tersebut penting dilakukan apalagi ada pendelegasian kewenangan dalam konteks perizinan pertambangan. Menurutnya, hal itu perlu disosialisasikan kepada para penambang. 

"Penting buat saya, para penambang tahu regulasinya. (Jika) mereka mau mengurus izinnya, apa-apa musti dilengkapi. Jangan takut untuk mengurus izin," ujarnya. 

Gubernur juga meminta agar dalam pembinaan, para penambang juga dibekali pengetahuan tata ruang yang baik, cara penambangan yang baik, juga cara pengangkutan hasil tambang yang baik serta regulasi yang harus diikuti. Jika beberapa hal itu dilakukan, maka penambang akan naik kelas. 

Beberapa kasus yang dilaporkan masyarakat terkait dampak penambangan, mulai dari kerusakan jalan hingga kerusakan lingkungan, menjadi perhatian Gubernur. Agar kerusakan tidak terus berlanjur, ia meminta para penambang agar memperhatikan dampak dari pekerjaan yang mereka lakukan. Bahkan bukan hanya para penambang, masyarakat juga diminta mau ikut terlibat dalam pencegahan adanya penambangan ilegal. 

"(Jika) lingkungan akan terjaga, suplai untuk pembangunan juga bisa terjaga. (Tapi) ini yang masuk ke (daerah) kita banyak yang ilegal-ilegal, dan biasanya ada backing-backingan,  dan banyak sekali," ungkapnya. 

Bimbingan teknis diharapkan menjadi momentum yang dapat digunakan untuk memperbaiki bersama yang selama ini belum berjalan baik. Kehadiran dari pemerintah pusat dan provinsi, serta para pelaku usaha penambangan sangat penting untuk bersama menuju best mining practices di Jateng. 

"Bahkan tadi juga ada perwakilan dari Jatim dan Jogja yang hadir. Pelaku-pelakunya ikut, maka ayolah tobat bareng karena banyak pelaku penambang yang sudah bagus. Mereka yang bagus bisa kita jadikan contoh sehingga pembangunan akan bisa memitigasi potensi-potensi kerusakan yang ada. Izinnya bisa gampang. Kita tunjukkan juga bahwa izinnya tidak pakai duit gitu lho. Ini beneran. Izin pertambangan itu rawan suap dan ada berapa yang ditangkap karena izin pertambangan," tegas Gubernur mengingatkan.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu