Follow Us :              

Kesejahteraan Meningkat, Seorang Pramujasa Transjateng Bisa Kuliah

  22 July 2022  |   10:00:00  |   dibaca : 811 
Kategori :
Bagikan :


Kesejahteraan Meningkat, Seorang Pramujasa Transjateng Bisa Kuliah

22 July 2022 | 10:00:00 | dibaca : 811
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

PURWOKERTO – Tariyah tidak menyangka jika bekerja di Transjateng adalah jalan hidup yang terbaik baginya saat ini. Berawal dari cleaning service, perempuan berusia 34 tahun itu diangkat menjadi pramujasa dan mampu meneruskan pendidikan di perguruan tinggi. 

Warga asli Bantarsoka RT 4 RW 3 Purwokerto Barat itu menceritakan, dirinya sempat menjadi pengangguran tiga tahun setelah berhenti dari buruh pabrik. Ketika melihat informasi Transjateng membuka lowongan kerja, tahun 2018, ia langsung mendaftarkan diri. 

“Awalnya dulu lihat pengumuman di internet ada pembukaan pendaftaran jadi kru Transjateng. Lalu saya mendaftar, pertama saya mendaftar jadi cleaning servise bulan juli 2018,” ujar Tariyah, Jumat (22/7/2022). 

Setelah beberapa bulan menjalani tugas sebagai tukang bersih-bersih itu, ibu anak satu itu kemudian dipromosikan menjadi pramujasa di Bus Transjateng rute Purwokerto-Purbalingga.  

“Karena (perhatian) Transjateng bagus banget memikirkan kesejahteraan kita. Jadi "rapot" saya bagus dan dipromosikan menjadi pramujasa. Saya juga tidak menyangka bisa naik, yang awalnya hanya niat membantu suami ternyata bisa bekerja senyaman ini,” tuturnya. 

Seiring kenaikan karirnya, penghasilan Tariyah juga semakin meningkat. Berkat peningkatan itu, kini Tariyah selain mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, ia bahkan bisa mewujudkan impiannya mengenyam pendidikan di perguruan tinggi yang sempat pupus karena masalah ekonomi. Kini Tariyah tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Terbuka jurusan ilmu perpustakaan. 

“Waktu jadi cleaning service gaji pertama Rp2,3 juta, Alhamdulillah sekarang naik Rp2,7 juta. Alhamdulillah itu cukup, bahkan sekarang saya bisa kuliah. Tidak menyangka, kerja di Transjateng malah bisa kuliah," ungkap Tariyah penuh rasa syukur. 

Dia meyakinkan, perekrutan karyawan di Transjateng dilakukan secara jujur dan terbuka. “Transparan tidak ada yang membawa. Dari awal kita dikirim ke Semarang ikut seleksi, tidak kenal siapa-siapa, tidak kenal orang dalam. Selain itu, (lingkungan kerja) memikirkan banget kesetaraan gender. Kita kerja di jalan merasa dilindungi, kalau ada apa-apa laporan pasti di tolongi teman. Kerja enak di sini, kalau dulu pabrik borongan di sini santai. Harapannya Transjateng maju sukses dan banyak penumpang,” tandasnya.

Pengakuan yang sama juga diungkapkan Sutarko, warga warga Tambaksogra, Sumbang, Banyumas, yang kini menjadi supir Trans Jateng. Sebelum bergabung di Trans Jateng, Sutarko bekerja sebagai supir angkutan kota (angkot) selama 18 tahun. 

Alhamdulillah (penghasilan) lebih banyak yang ini, dulu paling berapa dan juga sepi. Di sini makmur tercukupi. Pendaftarannya juga transparan. Saya daftar sendiri, kebetulan dengar ada lowongan, tidak ada orang dalam, transparan," akunya yakin. 

Pada sisi jaminan kesehatan, keselamatan kerja bahkan kesejahteraan hari tua, Sutarko merasa sangat puas. 

“Kalau dibandingkan dengan pekerjaan yang dulu jauh (beda). Di sini ada BPJS ketenagakerjaan, kesehatan. Waktu di angkot tidak ada. Di sini juga ada jaminan hari tua. Program begini bagus banget membantu masyarakat,” pungkasnya.


Bagikan :

PURWOKERTO – Tariyah tidak menyangka jika bekerja di Transjateng adalah jalan hidup yang terbaik baginya saat ini. Berawal dari cleaning service, perempuan berusia 34 tahun itu diangkat menjadi pramujasa dan mampu meneruskan pendidikan di perguruan tinggi. 

Warga asli Bantarsoka RT 4 RW 3 Purwokerto Barat itu menceritakan, dirinya sempat menjadi pengangguran tiga tahun setelah berhenti dari buruh pabrik. Ketika melihat informasi Transjateng membuka lowongan kerja, tahun 2018, ia langsung mendaftarkan diri. 

“Awalnya dulu lihat pengumuman di internet ada pembukaan pendaftaran jadi kru Transjateng. Lalu saya mendaftar, pertama saya mendaftar jadi cleaning servise bulan juli 2018,” ujar Tariyah, Jumat (22/7/2022). 

Setelah beberapa bulan menjalani tugas sebagai tukang bersih-bersih itu, ibu anak satu itu kemudian dipromosikan menjadi pramujasa di Bus Transjateng rute Purwokerto-Purbalingga.  

“Karena (perhatian) Transjateng bagus banget memikirkan kesejahteraan kita. Jadi "rapot" saya bagus dan dipromosikan menjadi pramujasa. Saya juga tidak menyangka bisa naik, yang awalnya hanya niat membantu suami ternyata bisa bekerja senyaman ini,” tuturnya. 

Seiring kenaikan karirnya, penghasilan Tariyah juga semakin meningkat. Berkat peningkatan itu, kini Tariyah selain mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, ia bahkan bisa mewujudkan impiannya mengenyam pendidikan di perguruan tinggi yang sempat pupus karena masalah ekonomi. Kini Tariyah tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Terbuka jurusan ilmu perpustakaan. 

“Waktu jadi cleaning service gaji pertama Rp2,3 juta, Alhamdulillah sekarang naik Rp2,7 juta. Alhamdulillah itu cukup, bahkan sekarang saya bisa kuliah. Tidak menyangka, kerja di Transjateng malah bisa kuliah," ungkap Tariyah penuh rasa syukur. 

Dia meyakinkan, perekrutan karyawan di Transjateng dilakukan secara jujur dan terbuka. “Transparan tidak ada yang membawa. Dari awal kita dikirim ke Semarang ikut seleksi, tidak kenal siapa-siapa, tidak kenal orang dalam. Selain itu, (lingkungan kerja) memikirkan banget kesetaraan gender. Kita kerja di jalan merasa dilindungi, kalau ada apa-apa laporan pasti di tolongi teman. Kerja enak di sini, kalau dulu pabrik borongan di sini santai. Harapannya Transjateng maju sukses dan banyak penumpang,” tandasnya.

Pengakuan yang sama juga diungkapkan Sutarko, warga warga Tambaksogra, Sumbang, Banyumas, yang kini menjadi supir Trans Jateng. Sebelum bergabung di Trans Jateng, Sutarko bekerja sebagai supir angkutan kota (angkot) selama 18 tahun. 

Alhamdulillah (penghasilan) lebih banyak yang ini, dulu paling berapa dan juga sepi. Di sini makmur tercukupi. Pendaftarannya juga transparan. Saya daftar sendiri, kebetulan dengar ada lowongan, tidak ada orang dalam, transparan," akunya yakin. 

Pada sisi jaminan kesehatan, keselamatan kerja bahkan kesejahteraan hari tua, Sutarko merasa sangat puas. 

“Kalau dibandingkan dengan pekerjaan yang dulu jauh (beda). Di sini ada BPJS ketenagakerjaan, kesehatan. Waktu di angkot tidak ada. Di sini juga ada jaminan hari tua. Program begini bagus banget membantu masyarakat,” pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu