Foto : Fajar (Humas Jateng)
Foto : Fajar (Humas Jateng)
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mendapat kunjungan Wakil Gubernur (Wagub) Lampung, Chusnunia Chalim. Kedatangan Lampung ini dalam rangka mempelajari strategi Pemerintah Provinsi Jateng yang mampu menjadi provinsi paling berhasil dalam menurunkan angka kemiskinan.
“Jawa Tengah tidak seluruh proses belajarnya sukses, tidak seluruhnya. Tapi ketika kita mendengar ‘Pak saya naik tiga ratus persen lho’ ‘saya naik seratus persen lho Pak’ (artinya) ada contoh baik,” ujarnya saat menerima kunjungan tersebut di ruang rapat di kantor Pemprov Jateng, Jumat (29/7).
Saat itu Gubernur juga memaparkan berbagai upaya yang sudah dilaksanakan Pemprov Jateng dalam memajukan UMKM-nya. Salah satunya dengan menggalang kerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari Baznas, CSR Perusahaan, hingga Filantropi. Termasuk melakukan edukasi penerapan ekonomi digital.
Beberapa hal yang diterapkan di Jateng tersebut, dapat direplikasi di Lampung. Ada banyak kesamaan antara Jateng dan Lampung yang jadi dasar untuk saling belajar.
“Tadi saya sarankan, kita buat sister UMKM base on cluster. Jadi umpama di sana ada klaster kriya, ya dengan kriya. Fashion, kan produk tapis (Lampung) itu bagus banget, kopi ya jelas (kita) harus belajar, brandnya dari dulu sudah dunia itu. Jadi kita bisa saling belajar, kayak sister UMKM, kami akan dukung. Temen-temen belajar di sini atau sebaliknya kita belajar di sana agar kemudian bersinergi,” tandasnya.
Tawaran untuk saling bersinergi ini disambut gembira Wagub Lampung. Dia berharap kerja sama pemberdayaan UMKM lewat program sister city bisa membantu menurunkan angka kemiskinan, seperti yang terjadi di Jateng. “Kami terimakasih Bapak Gubernur sudah berkenan kami repoti di tengah kesibukannya dan berkenan berbagi tipsnya mengatasi kemiskinan di Jawa Tengah,” kata Wagub Lampung.
Pada pertemuan itu, Wagub Lampung juga sempat bertanya tentang kiat-kiat Gubernur Jateng dalam menggerakkan UMKM agar lebih mandiri serta kreatif. Termasuk bagaimana ia mampu menggandeng marketplace besar untuk mendukung UMKM “Kami sengaja belajar dari best practice di Jawa Tengah, karena (Jateng) di Indonesia atau nasional termasuk yang terbaik,” terangnya usai pertemuan.
Turut dijelaskan, kemiskinan Provinsi Lampung saat ini masih di angka 11 persen. Wagub Lampung mengaku terinspirasi dengan cara-cara yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jateng dalam pengentasan kemiskinan. “Kita perlu langkah-langkah yang daya ungkitnya berkali lipat , salah satunya adalah menjawab tantangan di dunia marketing,” ujarnya.
Beberapa langkah Pemprov Jateng dalam pengentasan kemiskinan yang menarik menurut Wagub Lampung antara lain, pemberdayaan UMKM, afirmasi APBD sebagai penopang penting program, serta upaya menyediakan aplikasi sebagai wadah ekosistem UMKM. “Jawa Tengah punya trik dan itu menjadi inspirasi bagi kami. Kita mau melakukannya juga, tentu dengan local wisdom kami, kemampuan kami, coraknya kami,” ujarnya.
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mendapat kunjungan Wakil Gubernur (Wagub) Lampung, Chusnunia Chalim. Kedatangan Lampung ini dalam rangka mempelajari strategi Pemerintah Provinsi Jateng yang mampu menjadi provinsi paling berhasil dalam menurunkan angka kemiskinan.
“Jawa Tengah tidak seluruh proses belajarnya sukses, tidak seluruhnya. Tapi ketika kita mendengar ‘Pak saya naik tiga ratus persen lho’ ‘saya naik seratus persen lho Pak’ (artinya) ada contoh baik,” ujarnya saat menerima kunjungan tersebut di ruang rapat di kantor Pemprov Jateng, Jumat (29/7).
Saat itu Gubernur juga memaparkan berbagai upaya yang sudah dilaksanakan Pemprov Jateng dalam memajukan UMKM-nya. Salah satunya dengan menggalang kerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari Baznas, CSR Perusahaan, hingga Filantropi. Termasuk melakukan edukasi penerapan ekonomi digital.
Beberapa hal yang diterapkan di Jateng tersebut, dapat direplikasi di Lampung. Ada banyak kesamaan antara Jateng dan Lampung yang jadi dasar untuk saling belajar.
“Tadi saya sarankan, kita buat sister UMKM base on cluster. Jadi umpama di sana ada klaster kriya, ya dengan kriya. Fashion, kan produk tapis (Lampung) itu bagus banget, kopi ya jelas (kita) harus belajar, brandnya dari dulu sudah dunia itu. Jadi kita bisa saling belajar, kayak sister UMKM, kami akan dukung. Temen-temen belajar di sini atau sebaliknya kita belajar di sana agar kemudian bersinergi,” tandasnya.
Tawaran untuk saling bersinergi ini disambut gembira Wagub Lampung. Dia berharap kerja sama pemberdayaan UMKM lewat program sister city bisa membantu menurunkan angka kemiskinan, seperti yang terjadi di Jateng. “Kami terimakasih Bapak Gubernur sudah berkenan kami repoti di tengah kesibukannya dan berkenan berbagi tipsnya mengatasi kemiskinan di Jawa Tengah,” kata Wagub Lampung.
Pada pertemuan itu, Wagub Lampung juga sempat bertanya tentang kiat-kiat Gubernur Jateng dalam menggerakkan UMKM agar lebih mandiri serta kreatif. Termasuk bagaimana ia mampu menggandeng marketplace besar untuk mendukung UMKM “Kami sengaja belajar dari best practice di Jawa Tengah, karena (Jateng) di Indonesia atau nasional termasuk yang terbaik,” terangnya usai pertemuan.
Turut dijelaskan, kemiskinan Provinsi Lampung saat ini masih di angka 11 persen. Wagub Lampung mengaku terinspirasi dengan cara-cara yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jateng dalam pengentasan kemiskinan. “Kita perlu langkah-langkah yang daya ungkitnya berkali lipat , salah satunya adalah menjawab tantangan di dunia marketing,” ujarnya.
Beberapa langkah Pemprov Jateng dalam pengentasan kemiskinan yang menarik menurut Wagub Lampung antara lain, pemberdayaan UMKM, afirmasi APBD sebagai penopang penting program, serta upaya menyediakan aplikasi sebagai wadah ekosistem UMKM. “Jawa Tengah punya trik dan itu menjadi inspirasi bagi kami. Kita mau melakukannya juga, tentu dengan local wisdom kami, kemampuan kami, coraknya kami,” ujarnya.
Berita Terbaru