Follow Us :              

"Tuku Lemah Oleh Omah", Program Pemprov Jateng Bantu Korban Banjir Kalikeruh, Ganjar Minta Masyarakat Gotong Royong Membantu

  14 September 2022  |   13:00:00  |   dibaca : 922 
Kategori :
Bagikan :


"Tuku Lemah Oleh Omah", Program Pemprov Jateng Bantu Korban Banjir Kalikeruh, Ganjar Minta Masyarakat Gotong Royong Membantu

14 September 2022 | 13:00:00 | dibaca : 922
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

BREBES - 32 keluarga yang terdampak banjir Sungai Kalikeruh Kabupaten Brebes menerima bantuan rumah OPTiMiS (Omah Panel Tingkat Milik Sederhana) atau hunian vertikal dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng). Bantuan berbasis komunitas itu diberikan melalui program tuku lemah oleh omah (beli tanah dapat rumah). 

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan bantuan itu diberikan setelah ada laporan terkait puluhan keluarga yang kehilangan rumah akibat banjir Sungai Kalikeruh pada bulan Februari 2022 lalu. 

"Kemarin ada warga yang melapor kepada Pemda, ternyata banyak rumahnya yang terbawa banjir. Ternyata juga banyak dari rumah itu yang tidak ada surat-suratnya. Hari ini ada bantuan dari pemerintah yang mudah-mudahan bisa mendorong semuanya semangat," jelas Gubernur usai mengikuti peletakan panel pertama bantuan Rumah OPTiMiS di Desa Dukuhturi, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Rabu (14/9/2022). 

Formula bantuan tersebut diberikan secara kolektif melakui basis komunitas sempadan sungai Kalikeruh. Puluhan warga yang tergabung komunitas membeli area tanah. Masing-masing keluarga membeli tanah seluas 18 meter persegi dengan harga Rp7,5 juta. Kemudian Pemprov Jateng memberikan bantuan berupa rumah dua lantai sebesar Rp50 juta per rumah. 

"Saya tadi tanya beli tanahnya seharga Rp7,5 juta. Ini yang judulnya tuku lemah oleh lemah. Jadi saya minta nanti masyarakat gotong royong membantu (membangun)," ungkapnya. 

Selain bantuan rumah dua lantai, pemerintah juga memberikan stimulan senilai Rp1,8 juta untuk upah padat karya. Mayoritas penerima bantuan berprofesi sebagai pedagang. Saat bencana banjir itu rata-rata rumahnya mengalami kerusakan berat. 

"Ini desain pertama yang modelnya dua lantai. Semoga bisa dimanfaatkan jangka panjang. Nanti tinggal kita tambahin jamban dan listrik," pungkasnya. 

Deni, Ketua Komunitas Sempadan Sungai Kalikeruh, menyampaikan terima kasih atas bantuan rumah yang diberikan oleh Pemprov Jateng. 
"Mewakili anggota komunitas saya menyampaikan terima kasih, Pak. Ini sangat membantu kami setelah bencana banjir kemarin," ujarnya.


Bagikan :

BREBES - 32 keluarga yang terdampak banjir Sungai Kalikeruh Kabupaten Brebes menerima bantuan rumah OPTiMiS (Omah Panel Tingkat Milik Sederhana) atau hunian vertikal dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng). Bantuan berbasis komunitas itu diberikan melalui program tuku lemah oleh omah (beli tanah dapat rumah). 

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan bantuan itu diberikan setelah ada laporan terkait puluhan keluarga yang kehilangan rumah akibat banjir Sungai Kalikeruh pada bulan Februari 2022 lalu. 

"Kemarin ada warga yang melapor kepada Pemda, ternyata banyak rumahnya yang terbawa banjir. Ternyata juga banyak dari rumah itu yang tidak ada surat-suratnya. Hari ini ada bantuan dari pemerintah yang mudah-mudahan bisa mendorong semuanya semangat," jelas Gubernur usai mengikuti peletakan panel pertama bantuan Rumah OPTiMiS di Desa Dukuhturi, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Rabu (14/9/2022). 

Formula bantuan tersebut diberikan secara kolektif melakui basis komunitas sempadan sungai Kalikeruh. Puluhan warga yang tergabung komunitas membeli area tanah. Masing-masing keluarga membeli tanah seluas 18 meter persegi dengan harga Rp7,5 juta. Kemudian Pemprov Jateng memberikan bantuan berupa rumah dua lantai sebesar Rp50 juta per rumah. 

"Saya tadi tanya beli tanahnya seharga Rp7,5 juta. Ini yang judulnya tuku lemah oleh lemah. Jadi saya minta nanti masyarakat gotong royong membantu (membangun)," ungkapnya. 

Selain bantuan rumah dua lantai, pemerintah juga memberikan stimulan senilai Rp1,8 juta untuk upah padat karya. Mayoritas penerima bantuan berprofesi sebagai pedagang. Saat bencana banjir itu rata-rata rumahnya mengalami kerusakan berat. 

"Ini desain pertama yang modelnya dua lantai. Semoga bisa dimanfaatkan jangka panjang. Nanti tinggal kita tambahin jamban dan listrik," pungkasnya. 

Deni, Ketua Komunitas Sempadan Sungai Kalikeruh, menyampaikan terima kasih atas bantuan rumah yang diberikan oleh Pemprov Jateng. 
"Mewakili anggota komunitas saya menyampaikan terima kasih, Pak. Ini sangat membantu kami setelah bencana banjir kemarin," ujarnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu