Follow Us :              

Gubernur Berikan Apresiasi Kepada Seniman Boyolali Atas Pelatihan Tari dan Karawitan Gratis Bagi Anak-Anak

  19 October 2022  |   11:00:00  |   dibaca : 660 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Berikan Apresiasi Kepada Seniman Boyolali Atas Pelatihan Tari dan Karawitan Gratis Bagi Anak-Anak

19 October 2022 | 11:00:00 | dibaca : 660
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

BOYOLALI - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memiliki ketertarikan besar pada seni-seni tradisional. Saat melihat kelincahan anak-anak Sanggar Budaya SKWL Nusantara menari, ia tidak henti-hentinya berdecak kagum. Selain ada yang pandai penari, dari mereka ada pula yang mahir sebagai pengrawit, sinden, bahkan dalang. 

"Bayangkan, dari TK sampai SD, mereka bisa memainkan instrumen gamelan, dan anda lihat, yang kita dengarkan di belakang ini mereka mainnya tanpa partitur. Artinya ketrampilan sudah bagus dan mereka menunjukkan kemampuannya di depan saya," kata Gubernur usai berkunjung dan berdialog dengan anak-anak di Sanggar Budaya SKWL Nusantara,  Rabu (19/10/2022). 

Dia sangat mengapresiasi keberadaan sanggar yang berada di Desa Grinting, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali tersebut. Dia menilai Ki Gondo Wartoyo, pendiri Sanggar Budaya SKWL Nusantara sangat jitu dengan memilih lokasi sanggar di tengah pemukiman sehingga sanggar menjadi ruang yang mudah diakses anak-anak tanpa harus diantar orang tua mereka. Langkah ini sangat efektif sebagai upaya pelestarian dan pengembangan budaya. 

Lewat sanggar yang didirikannya, Ki Gondo Wartoyo mengajari anak-anak dari TK-SD untuk berlatih dan belajar budaya Jawa, khususnya karawitan, pedalangan, dan tembang. 

"Menarik ini, ada sanggar cukup sederhana terus membuka ruang kepada anak-anak untuk bisa berlatih berkesenian. Tidak hanya nguri-uri tetapi juga memperkenalkan ini ke anak-anak yang sangat muda," ujarnya. 

Melihat apa yang dilakukan oleh Ki Gondo Wartoyo di Boyolali, Gubernur optimis generasi masa depan akan mampu membawa Indonesia pada cita-cita para pendiri bangsa dahulu. 

"Ada harapan besar dari kita bahwa Indonesia yang punya kepribadian dalam kebudayaan yang adiluhung terus bisa diberikan kepada generasi-generasi berikutnya agar mereka bisa memainkan, mereka bangga. Kemudian mereka bisa kembangkan itu sehingga kita akan punya negara dengan kebudayaan yang tinggi. Tidak hanya melestarikan, tapi mengembangkan," ungkapnya. 

Ki Gondo Wartoyo mengatakan Sanggar SKWL merupakan singkatan dari Sedulur Keluarga Wartoyo Lovers. Sanggar itu ia dirikan untuk memberikan pengenalan dan pelatihan kesenian secara rutin. Hampir setiap hari sanggar selalu tampak sibuk dengan kegiatan anak-anak yang berlatih. 

"Acara rutin setiap hari, hari Senin sampai Sabtu, liburnya hari Jumat. Jadi dari anak TK sampai sekolah menengah pertama juga ada. Dari karawitan, dalang, atau reog. Segala kesenian di sini dan kita gratiskan tidak dipungut biaya," ujarnya.

Ki Gondo mengatakan, semua peralatan karawitan yang ada di sanggarnya merupakan miliknya sendiri. Alat berupa perangkat gamelan juga sering dipinjamkan secara gratis ketika ada yang ingin memakai. Ia juga mempersilahkan bagi seluruh sekolah yang ada di sekitar sanggarnya bahkan se-Jawa Tengah jika ingin belajar atau meminjam alat di sanggarnya. 

"Tadi juga saya sampaikan ke kepala dinas provinsi (Pendidikan dan Kebudayaan) kalau ada temen-temen yang mau dan ingin berlatih pakai gamelan, kita support gratis. Kita antar sampai lokasi, gratis. Semoga seni dan budaya tetap selalu berkembang, apa itu karawitan terutama adik-adik dan untuk masa depan anak-anak biar cinta dengan budaya kita, gamelan, wayang reog dan seterusnya," pungkasnya.


Bagikan :

BOYOLALI - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memiliki ketertarikan besar pada seni-seni tradisional. Saat melihat kelincahan anak-anak Sanggar Budaya SKWL Nusantara menari, ia tidak henti-hentinya berdecak kagum. Selain ada yang pandai penari, dari mereka ada pula yang mahir sebagai pengrawit, sinden, bahkan dalang. 

"Bayangkan, dari TK sampai SD, mereka bisa memainkan instrumen gamelan, dan anda lihat, yang kita dengarkan di belakang ini mereka mainnya tanpa partitur. Artinya ketrampilan sudah bagus dan mereka menunjukkan kemampuannya di depan saya," kata Gubernur usai berkunjung dan berdialog dengan anak-anak di Sanggar Budaya SKWL Nusantara,  Rabu (19/10/2022). 

Dia sangat mengapresiasi keberadaan sanggar yang berada di Desa Grinting, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali tersebut. Dia menilai Ki Gondo Wartoyo, pendiri Sanggar Budaya SKWL Nusantara sangat jitu dengan memilih lokasi sanggar di tengah pemukiman sehingga sanggar menjadi ruang yang mudah diakses anak-anak tanpa harus diantar orang tua mereka. Langkah ini sangat efektif sebagai upaya pelestarian dan pengembangan budaya. 

Lewat sanggar yang didirikannya, Ki Gondo Wartoyo mengajari anak-anak dari TK-SD untuk berlatih dan belajar budaya Jawa, khususnya karawitan, pedalangan, dan tembang. 

"Menarik ini, ada sanggar cukup sederhana terus membuka ruang kepada anak-anak untuk bisa berlatih berkesenian. Tidak hanya nguri-uri tetapi juga memperkenalkan ini ke anak-anak yang sangat muda," ujarnya. 

Melihat apa yang dilakukan oleh Ki Gondo Wartoyo di Boyolali, Gubernur optimis generasi masa depan akan mampu membawa Indonesia pada cita-cita para pendiri bangsa dahulu. 

"Ada harapan besar dari kita bahwa Indonesia yang punya kepribadian dalam kebudayaan yang adiluhung terus bisa diberikan kepada generasi-generasi berikutnya agar mereka bisa memainkan, mereka bangga. Kemudian mereka bisa kembangkan itu sehingga kita akan punya negara dengan kebudayaan yang tinggi. Tidak hanya melestarikan, tapi mengembangkan," ungkapnya. 

Ki Gondo Wartoyo mengatakan Sanggar SKWL merupakan singkatan dari Sedulur Keluarga Wartoyo Lovers. Sanggar itu ia dirikan untuk memberikan pengenalan dan pelatihan kesenian secara rutin. Hampir setiap hari sanggar selalu tampak sibuk dengan kegiatan anak-anak yang berlatih. 

"Acara rutin setiap hari, hari Senin sampai Sabtu, liburnya hari Jumat. Jadi dari anak TK sampai sekolah menengah pertama juga ada. Dari karawitan, dalang, atau reog. Segala kesenian di sini dan kita gratiskan tidak dipungut biaya," ujarnya.

Ki Gondo mengatakan, semua peralatan karawitan yang ada di sanggarnya merupakan miliknya sendiri. Alat berupa perangkat gamelan juga sering dipinjamkan secara gratis ketika ada yang ingin memakai. Ia juga mempersilahkan bagi seluruh sekolah yang ada di sekitar sanggarnya bahkan se-Jawa Tengah jika ingin belajar atau meminjam alat di sanggarnya. 

"Tadi juga saya sampaikan ke kepala dinas provinsi (Pendidikan dan Kebudayaan) kalau ada temen-temen yang mau dan ingin berlatih pakai gamelan, kita support gratis. Kita antar sampai lokasi, gratis. Semoga seni dan budaya tetap selalu berkembang, apa itu karawitan terutama adik-adik dan untuk masa depan anak-anak biar cinta dengan budaya kita, gamelan, wayang reog dan seterusnya," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu