SEMARANG - Tiga hari ke depan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan terus menggelar diskusi dengan buruh, pengusaha dan akademisi untuk merumuskan usulan penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP). 

“Kalau kita hitung-hitung UMK kita di masing-masing tempat, rasa-rasanya dengan formula itu perlu mendapatkan review,” kata Gubernur usai menghadiri dan membuka Rapat Kerja Wilayah II Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (FKSPN) di Quest Hotel, Senin (14/11). 

Untuk itu, Gubernur terus mengajak dialog buruh, pengusaha hingga akademisi di Jawa Tengah untuk mendapat usulan formula yang tepat yang akan diusulkan ke Kemenaker, juga disepakati seluruh pihak. 

“Dengan formula-formula itu harapannya ada konklusi yang paling bagus, yang punya kemampuan nanti untuk bisa melaksanakan. Sehingga sama-sama enak,” katanya. 

“Sehingga dalam waktu tiga hari ini mudah-mudahan ada usulan dari kawan-kawan di Jateng (Jawa Tengah) yang lebih mendekati sepakat,” imbuhnya. 

Dari sejumlah dialog, Gubernur tertarik dengan usulan dari kelompok buruh. Mereka mengusulkan formula penetapan UMP yang mengacu pada inflasi. 

“Kemarin ada yang mengusulkan satu (komponen), inflasi saja Pak. Tapi jangan 100%, 150% inflasi. Itu agak konkret juga usulannya, itu kita jadikan pertimbangan,” ujarnya.