Follow Us :              

Hadapi Ancaman Resesi, Swiss dan Jawa Tengah Mantapkan Kerjasama

  22 November 2022  |   09:00:00  |   dibaca : 584 
Kategori :
Bagikan :


Hadapi Ancaman Resesi, Swiss dan Jawa Tengah Mantapkan Kerjasama

22 November 2022 | 09:00:00 | dibaca : 584
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Ramalan resesi global 2023 tidak menghalangi langkah kerja sama Pemerintah Swiss dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Hal ini diungkap Kepala Direktorat Tenaga Kerja Kementerian Sekretariat Negara Swiss Boris Zurcher saat menemui Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di ruang rapat gubernur, Selasa (22/11/2022). 

Komitmen tersebut disambut positif Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ia berharap ke depan kerja sama bisa dikembangkan pada beberapa sektor yang baru. Kerja sama yang akan menarik investasi dari Swiss, yang beberapa di antaranya, carbon trade juga sektor wisata. 

"Besok rombongan dari Swiss akan melihat pabrik furniture yang selama ini didampingi di Kendal. Yang menarik, terkait perdagangan karbon (carbon trade), ini karena Jateng potensi mangrove, hutan kita jaga itu bisa diperdagangkan di sana. Dan mereka selalu bicara teknologi dan kualitas tinggi, kalau kerjasama ditindaklanjuti akan dapat keuntungan," ujar Gubernur menjelaskan. 

Pada pertemuan tersebut, selain Boris, delegasi  juga diikuti oleh Dubes Swiss untuk Indonesia Olivier Zender, Kepala Kerjasama Ekonomi Dominique Paravicini dan Kepala Unit Promosi Perdagangan Monica Rubiolo. Pertemuan berlangsung hangat dan penuh antusias satu sama lain. 

Sementara dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, turut hadir Kepala DPMPTSP Ratna Kawuri, Kepala Dinas Koperasi UKM Ema Rachmawati, dan Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Sakina Rosellasari. 

Pada pertemuan tersebut Boris mengungkapkan, keyakinannya pada keberlangsungan kerja sama Swiss dengan Jawa Tengah sudah berlangsung lama. Bahkan terkait ramalan resesi global, tidak membuatnya khawatir akan menganggu rencana peningkatan kerja sama dengan Jawa Tengah. 

Selain karena kondisi perdagangan Indonesia dan Swiss selama ini kondusif dan masih berpeluang besar untuk bisa dikembangkan, keduanya juga sudah memiliki perjanjian perdagangan bebas antar dua negara. 

"Saya tidak punya bola kaca untuk meramalkan kondisi tahun depan. Namun saya rasa akan terus berlanjut dan komitmen untuk kerjasama (dengan Jateng) tidak hanya untuk beberapa hari, tapi untuk jangka panjang," ujar Boris. 

Data DPMPTSP Jawa Tengah mencatat, investasi Swiss di Jawa Tengah menduduki tujuh besar. Hingga kuartal tiga 2022, jumlah investasi yang telah ditanam mencapai 50.285,80 ribu Dolar Amerika. 

Jika dirinci, realisasi investasi Swiss di Jawa Tengah terdapat pada beberapa sektor, di antaranya industri makanan, kimia dan farmasi, perikanan, perdagangan dan reparasi. Mereka tersebar di beberapa daerah, seperi Semarang, Wonosobo, Jepara dan Rembang. Adapula nama industri besar semisal Nestle Indonesia yang memfokuskan produksi di Batang. 

"Kita sudah ada kerjasama baik dengan pemerintah Indonesia, kita juga sudah punya beberapa proyek di Jawa Tengah.  Saat ini kita bisa melanjutkan apa yang sudah ada, dan memperdalam kerjasama dengan Jateng," tandas Boris.


Bagikan :

SEMARANG - Ramalan resesi global 2023 tidak menghalangi langkah kerja sama Pemerintah Swiss dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Hal ini diungkap Kepala Direktorat Tenaga Kerja Kementerian Sekretariat Negara Swiss Boris Zurcher saat menemui Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di ruang rapat gubernur, Selasa (22/11/2022). 

Komitmen tersebut disambut positif Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ia berharap ke depan kerja sama bisa dikembangkan pada beberapa sektor yang baru. Kerja sama yang akan menarik investasi dari Swiss, yang beberapa di antaranya, carbon trade juga sektor wisata. 

"Besok rombongan dari Swiss akan melihat pabrik furniture yang selama ini didampingi di Kendal. Yang menarik, terkait perdagangan karbon (carbon trade), ini karena Jateng potensi mangrove, hutan kita jaga itu bisa diperdagangkan di sana. Dan mereka selalu bicara teknologi dan kualitas tinggi, kalau kerjasama ditindaklanjuti akan dapat keuntungan," ujar Gubernur menjelaskan. 

Pada pertemuan tersebut, selain Boris, delegasi  juga diikuti oleh Dubes Swiss untuk Indonesia Olivier Zender, Kepala Kerjasama Ekonomi Dominique Paravicini dan Kepala Unit Promosi Perdagangan Monica Rubiolo. Pertemuan berlangsung hangat dan penuh antusias satu sama lain. 

Sementara dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, turut hadir Kepala DPMPTSP Ratna Kawuri, Kepala Dinas Koperasi UKM Ema Rachmawati, dan Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Sakina Rosellasari. 

Pada pertemuan tersebut Boris mengungkapkan, keyakinannya pada keberlangsungan kerja sama Swiss dengan Jawa Tengah sudah berlangsung lama. Bahkan terkait ramalan resesi global, tidak membuatnya khawatir akan menganggu rencana peningkatan kerja sama dengan Jawa Tengah. 

Selain karena kondisi perdagangan Indonesia dan Swiss selama ini kondusif dan masih berpeluang besar untuk bisa dikembangkan, keduanya juga sudah memiliki perjanjian perdagangan bebas antar dua negara. 

"Saya tidak punya bola kaca untuk meramalkan kondisi tahun depan. Namun saya rasa akan terus berlanjut dan komitmen untuk kerjasama (dengan Jateng) tidak hanya untuk beberapa hari, tapi untuk jangka panjang," ujar Boris. 

Data DPMPTSP Jawa Tengah mencatat, investasi Swiss di Jawa Tengah menduduki tujuh besar. Hingga kuartal tiga 2022, jumlah investasi yang telah ditanam mencapai 50.285,80 ribu Dolar Amerika. 

Jika dirinci, realisasi investasi Swiss di Jawa Tengah terdapat pada beberapa sektor, di antaranya industri makanan, kimia dan farmasi, perikanan, perdagangan dan reparasi. Mereka tersebar di beberapa daerah, seperi Semarang, Wonosobo, Jepara dan Rembang. Adapula nama industri besar semisal Nestle Indonesia yang memfokuskan produksi di Batang. 

"Kita sudah ada kerjasama baik dengan pemerintah Indonesia, kita juga sudah punya beberapa proyek di Jawa Tengah.  Saat ini kita bisa melanjutkan apa yang sudah ada, dan memperdalam kerjasama dengan Jateng," tandas Boris.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu