SEMARANG -  Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus menggenjot pelaksanaan pembangunan infrastruktur di berbagai sektor. Sejumlah keberhasilan yang telah dicapai, antara lain pembangunan jalan tol, jalan provinsi, bendungan, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) regional, dan sebagainya. 

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno usai upacara peringatan  Hari Bakti Pekerjaan Umum ke-77 tingkat Provinsi Jawa Tengah di halaman Kantor Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Tata Ruang (Pusataru), Sabtu (3/12/2022).

"Capaian pembangunan infrastruktur di Jateng (Jawa Tengah) antara lain jalan tol, bendungan, SPAM regional. Sedangan di Pemprov Jateng ada jalan provinsi  dan masyarakat sudah bisa melihat kondisi jalan provinsi di Jateng. Juga yang hobi bersepeda  bisa mengetes jalan-jalan provinsi," ujar sekda.

Sekda selaku Inspektur Upacara Hari Bakti PU bertajuk "77 tahun Bakti PUPR Sigap Membangun Negeri" menyebutkan, selain pembangunan jalan provinsi, Pemerintah Provinsi juga tengah menuntaskan sejumlah proyek. Yakni rehabilitasi GOR Jatidiri, dan pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah yang berada di Magelang.

"Selain itu, kita kedepan punya program untuk menuntaskan misi membangun Masjid Agung Jawa Tengah di Magelang. Mohon doa dari semuanya agar bisa selesai di tahun 2023, karena ini menjadi impian kita bersama supaya kawasan Borobudur lebih komprehensif," ungkapnya. 

Sekda mengatakan, perbaikan dan peningkatan jalan masih menjadi prioritas pembangunan infrasrtuktur. Hal itu disebabkan kondisi jalan di Jawa Tengah perlu overlay atau lapis ulang dan penanganan lainnya, karena hampir semua jalan sudah mencapai usia lebih dari 10 tahun. 

Sedangkan infrasrtuktur sektor pertanian, Pemerintah Provinsi sudah membangun sebanyak 1.135 unit embung yang tersebar di pelosok daerah. Infrastruktur sektor pertanian masih menjadi prioritas guna mendukung kemandirian pangan, penyediaan air baku, dan sebagainya.

"Untuk embung sudah ada 1.135 embung yang sudah selesai. Penyediaan air baku menjadi PR kita semua, terlebih kondisi Pantura (Pantai Utara) Jateng yang ada penurunan air tanah inginnya disubtitusi dengan penggunaan air baku dari atas," harapnya.