Follow Us :              

Iklim Investasi Paling Kondusif, 97 Perusahaan Relokasi Pabrik ke Jawa Tengah

  07 December 2022  |   10:00:00  |   dibaca : 3581 
Kategori :
Bagikan :


Iklim Investasi Paling Kondusif, 97 Perusahaan Relokasi Pabrik ke Jawa Tengah

07 December 2022 | 10:00:00 | dibaca : 3581
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

PATI - Hingga akhir tahun ini setidaknya sudah ada 97 perusahaan yang merelokasi pabriknya ke berbagai daerah di Jawa Tengah. Iklim investasi yang kondusif menjadikan provinsi ini menjadi primadona bagi para investor untuk mengembangkan industri mereka. 

Salah satunya adalah PT Hwa Seung Indonesia (HWI) yang sudah memulai ekspansi dengan membangun pabrik baru di wilayah Kabupaten Pati. Perusahaan ini berpeluang menyerap sekitar 15 ribu tenaga kerja pada tahun 2025 mendatang. 

Gurbernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan ekspansi PT HWI tersebut merupakan bukti kepercayaan para investor yang harus terus dijaga kondusifitasnya. Terlebih di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu saat ini yang membuat banyak investor menahan diri. 

"Ini musti dijaga dan kita juga sudah mendapatkan informasi beberapa pabrik yang ada di tetangga kiri-kanan kita sudah mengurangi produksi. Menariknya di Jawa Tengah masih stabil bahkan kemarin kurang lebih ada 97 (perusahaan) yang relokasi ke Jawa Tengah, gede itu," kata Gubernur saat meninjau pabrik PT HWI di Kabupaten Pati, Rabu (7/12). 

Ganjar berharap setelah PT HWI dan 97 pabrik lainnya itu, akan ada lebih banyak lagi perusahaan atau pabrik yang masuk ke wilayah Jawa Tengah. Menurutnya, semakin banyak industri yang masuk maka serapan tenaga kerja di Jawa Tengah akan makin banyak. 

"Artinya Jawa Tengah ini sebenarnya cukup menarik. Saya kira nanti kalau makin banyak industri masuk sini, serapan tenaga kerja makin banyak, perimbangan akan terjadi," katanya. 

Perimbangan yang dimaksud, salah satunya berkaitan dengan upah minimum kabupaten/kota (UMK) yang nanti tidak lagi terpaut jauh antara daerah satu dengan lainnya. Hal itu akan terjadi jika produktivitas dan kapasitas industri terus terjaga atau konsisten. 

"UMK akan mirip, nanti akan mendekati (sama) seiring dengan produktivitas, seiring juga dengan kapasitas yang ada. Itu pasti akan berjalan. Hari ini nilai tambah itu bisa kita dapatkan untuk kita bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja," ungkapnya. 

Konsistensi dalam menjaga produktivitas yang didukung dengan kondusifitas wilayah, akan mendorong bermunculannya berbagai industri baru di Jawa Tengah. Hal ini menjadi solusi bagi persoalan penyediaan lapangan kerja yang selama ini masih menjadi persoalan. 

"Hitung-hitungan saya sampai dengan akhir tahun depan itu PR saya yang musti dikejar salah satunya adalah lapangan pekerjaan. Ini kita bukakan. Saya terima kasih dari kawan-kawan banyak yang kemudian ekspansi pabriknya ke banyak tempat di Jawa Tengah, ada di Jepara, Pemalang," ungkap Gubernur. 

General Manager PT HWI, Sugito mengatakan, ekspansi pabrik dilakukan agar ada pemerataan produksi di wilayah Jawa Tengah. Provinsi Jawa Tengah dipilih sebagai lokasi untuk mengembangkan industri karena kondusifitas wilayahnya yang terus terjaga ketika daerah lain mulai menurun. 

"Kita ini sebenarnya ada yang ekspansi dari wilayah Barat. Kita berharap Jawa Tengah ini bisa menjadi primadona untuk investasi sebagaimana Pak Ganjar sering sampaikan. Sebenarnya bukan isu upah murah saja, kita berkeinginan ada pemerataan di wilayah sini. Di antaranya itu, kondusifitas Jawa Tengah," katanya saat mendampingi Ganjar Pranowo. 

Sugito menambahkan, PT HWI yang ada di Kabupaten Pati tersebut akan memproduksi alas kaki atau sepatu dari produk ternama. Diproyeksikan pabrik di Pati dapat menyerap sekitar 15 ribu tenaga kerja. Penyerapan tersebut tidak berlangsung dalam satu waktu namun secara bertahap sampai proses ekspansi benar-benar tuntas pada tahun 2025. 

"Sepatu olahraga. Brand-nya belum 100 persen, rencananya (Adidas) begitu. Serapan tenaga kerja nanti sampai finish sekitar 15 ribu di 2025. Perekrutan dilakukan setelah lebaran," katanya.


Bagikan :

PATI - Hingga akhir tahun ini setidaknya sudah ada 97 perusahaan yang merelokasi pabriknya ke berbagai daerah di Jawa Tengah. Iklim investasi yang kondusif menjadikan provinsi ini menjadi primadona bagi para investor untuk mengembangkan industri mereka. 

Salah satunya adalah PT Hwa Seung Indonesia (HWI) yang sudah memulai ekspansi dengan membangun pabrik baru di wilayah Kabupaten Pati. Perusahaan ini berpeluang menyerap sekitar 15 ribu tenaga kerja pada tahun 2025 mendatang. 

Gurbernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan ekspansi PT HWI tersebut merupakan bukti kepercayaan para investor yang harus terus dijaga kondusifitasnya. Terlebih di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu saat ini yang membuat banyak investor menahan diri. 

"Ini musti dijaga dan kita juga sudah mendapatkan informasi beberapa pabrik yang ada di tetangga kiri-kanan kita sudah mengurangi produksi. Menariknya di Jawa Tengah masih stabil bahkan kemarin kurang lebih ada 97 (perusahaan) yang relokasi ke Jawa Tengah, gede itu," kata Gubernur saat meninjau pabrik PT HWI di Kabupaten Pati, Rabu (7/12). 

Ganjar berharap setelah PT HWI dan 97 pabrik lainnya itu, akan ada lebih banyak lagi perusahaan atau pabrik yang masuk ke wilayah Jawa Tengah. Menurutnya, semakin banyak industri yang masuk maka serapan tenaga kerja di Jawa Tengah akan makin banyak. 

"Artinya Jawa Tengah ini sebenarnya cukup menarik. Saya kira nanti kalau makin banyak industri masuk sini, serapan tenaga kerja makin banyak, perimbangan akan terjadi," katanya. 

Perimbangan yang dimaksud, salah satunya berkaitan dengan upah minimum kabupaten/kota (UMK) yang nanti tidak lagi terpaut jauh antara daerah satu dengan lainnya. Hal itu akan terjadi jika produktivitas dan kapasitas industri terus terjaga atau konsisten. 

"UMK akan mirip, nanti akan mendekati (sama) seiring dengan produktivitas, seiring juga dengan kapasitas yang ada. Itu pasti akan berjalan. Hari ini nilai tambah itu bisa kita dapatkan untuk kita bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja," ungkapnya. 

Konsistensi dalam menjaga produktivitas yang didukung dengan kondusifitas wilayah, akan mendorong bermunculannya berbagai industri baru di Jawa Tengah. Hal ini menjadi solusi bagi persoalan penyediaan lapangan kerja yang selama ini masih menjadi persoalan. 

"Hitung-hitungan saya sampai dengan akhir tahun depan itu PR saya yang musti dikejar salah satunya adalah lapangan pekerjaan. Ini kita bukakan. Saya terima kasih dari kawan-kawan banyak yang kemudian ekspansi pabriknya ke banyak tempat di Jawa Tengah, ada di Jepara, Pemalang," ungkap Gubernur. 

General Manager PT HWI, Sugito mengatakan, ekspansi pabrik dilakukan agar ada pemerataan produksi di wilayah Jawa Tengah. Provinsi Jawa Tengah dipilih sebagai lokasi untuk mengembangkan industri karena kondusifitas wilayahnya yang terus terjaga ketika daerah lain mulai menurun. 

"Kita ini sebenarnya ada yang ekspansi dari wilayah Barat. Kita berharap Jawa Tengah ini bisa menjadi primadona untuk investasi sebagaimana Pak Ganjar sering sampaikan. Sebenarnya bukan isu upah murah saja, kita berkeinginan ada pemerataan di wilayah sini. Di antaranya itu, kondusifitas Jawa Tengah," katanya saat mendampingi Ganjar Pranowo. 

Sugito menambahkan, PT HWI yang ada di Kabupaten Pati tersebut akan memproduksi alas kaki atau sepatu dari produk ternama. Diproyeksikan pabrik di Pati dapat menyerap sekitar 15 ribu tenaga kerja. Penyerapan tersebut tidak berlangsung dalam satu waktu namun secara bertahap sampai proses ekspansi benar-benar tuntas pada tahun 2025. 

"Sepatu olahraga. Brand-nya belum 100 persen, rencananya (Adidas) begitu. Serapan tenaga kerja nanti sampai finish sekitar 15 ribu di 2025. Perekrutan dilakukan setelah lebaran," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu