Follow Us :              

Tingginya Toleransi Antar Agama Saat Gubernur Pantau Layanan Kesehatan & Logistik Pengungi di Kudus

  12 January 2023  |   10:00:00  |   dibaca : 697 
Kategori :
Bagikan :


Tingginya Toleransi Antar Agama Saat Gubernur Pantau Layanan Kesehatan & Logistik Pengungi di Kudus

12 January 2023 | 10:00:00 | dibaca : 697
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

KUDUS - Hingga saat ini tercatat 29 desa di 4 kecamatan di Kabupaten Kudus tergenang banjir. Guna menangani masalah ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus melakukan komunikasi lintas sektor untuk saling berkoordinasi. Gubernur juga turun langsung melihat kondisi warga terdampak di pengungsian, memastikan pelayanan kesehatan dan logistik tersedia dengan baik. 

Tiga lokasi pengungsian yang dikunjungi Gubernur yaitu balai desa Karangrowo di Kecamatan Undaan, Desa Gulang, Kecamatan Mejobo serta posko pengungsian di Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) Kudus di Tanjungkarang. Ratusan pengungsi di masing-masing posko ini telah lebih sepekan ini berada di lokasi tersebut. 

Sebagai informasi, banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Kudus sejak Sabtu (31/12/2023). Selain curah hujan yang tinggi, banjir juga disebabkan karena pendangkalan sungai di wilayah itu. 

Saat meninjau para pengungsi di GKMI Tanjungkarang yang sempat viral karena suasana toleransi beragama yang tercipta dalam membantu para korban banjir, membuat terharu. Gereja ini selain menampung umat Kristiani, juga menerima warga yang beragama Islam. 

Gereja ini juga mengizinkan pengungsi beragama Islam menggunakan aula untuk melaksanakan salat. Sedangkan dapur umumnya, dibantu guru dan siswa dari SMK Assa’idiyyah 2 Kudus. 

“Maka kemarin ada tontonan yang sempat viral, jadi mereka (pengungsi) ditampung di gereja. Masaknya di sini, mereka juga yang muslim (juga) beribadah di sini, serasa semuanya indah. Terima kasih semuanya,” ucapnya. 

Rasa terima kasih juga ditujukan pada Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono yang bersedia roadshow Kudus, Jepara, dan Pati  membantu penanganan banjir. 

“Pak Basuki, Menteri PUPR, hari ini sedang roadshow dari Kudus, terus Jepara, barusan kontak bupati hari ini ke Pati dan sudah ada di titik-titik yang perlu ditangani kita tangani,” ujarnya. 

Bantuan yang diberikan dari Kementerian PUPR yakni penambahan kapasitas sepuluh kali lipat dari pompa yang sudah ada. 

“Nah nanti kita coba akan bereskan termasuk kemarin yang di Juwana. Mudah-mudahan Pak menteri hari ini bisa juga sampai ke sana, saya sudah komunikasi. Kita harapkan ke depan lebih baik,” ucapnya. 

Pada sisi lain Gubernur meminta seluruh pemangku kesehatan mulai memperhatikan kondisi kesehatan para pengungsi. Beberapa titik, Gubernur mendapat laporan warga yang mengungsi mulai gatal-gatal, ISPA, dan ada yang sakit perut. 

“Yang sakit perut, saya curiga tidak cuci tangan. Maka saya minta sediakan hand sanitizer atau sabun untuk cuci tangan karena dalam kondisi seperti ini betul-betul harus sering dibersihkan,” katanya. 

Mantan anggota DPR RI itu juga mengingatkan kepada masyarakat terdampak banjir, agar mengupayakan bisa mandi dengan air mengalir dan sabun. 

“Kalau mandi pakai sabun semuanya karena pasti akan banyak penyakit-penyakit berpotensi menjangkiti mereka yang di pengungsian. Tim kesehatannya juga kita minta kontrol. Alhamdulillah di setiap posko ada tim kesehatan yang bagus dan ini mulai surut,” katanya.


Bagikan :

KUDUS - Hingga saat ini tercatat 29 desa di 4 kecamatan di Kabupaten Kudus tergenang banjir. Guna menangani masalah ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus melakukan komunikasi lintas sektor untuk saling berkoordinasi. Gubernur juga turun langsung melihat kondisi warga terdampak di pengungsian, memastikan pelayanan kesehatan dan logistik tersedia dengan baik. 

Tiga lokasi pengungsian yang dikunjungi Gubernur yaitu balai desa Karangrowo di Kecamatan Undaan, Desa Gulang, Kecamatan Mejobo serta posko pengungsian di Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) Kudus di Tanjungkarang. Ratusan pengungsi di masing-masing posko ini telah lebih sepekan ini berada di lokasi tersebut. 

Sebagai informasi, banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Kudus sejak Sabtu (31/12/2023). Selain curah hujan yang tinggi, banjir juga disebabkan karena pendangkalan sungai di wilayah itu. 

Saat meninjau para pengungsi di GKMI Tanjungkarang yang sempat viral karena suasana toleransi beragama yang tercipta dalam membantu para korban banjir, membuat terharu. Gereja ini selain menampung umat Kristiani, juga menerima warga yang beragama Islam. 

Gereja ini juga mengizinkan pengungsi beragama Islam menggunakan aula untuk melaksanakan salat. Sedangkan dapur umumnya, dibantu guru dan siswa dari SMK Assa’idiyyah 2 Kudus. 

“Maka kemarin ada tontonan yang sempat viral, jadi mereka (pengungsi) ditampung di gereja. Masaknya di sini, mereka juga yang muslim (juga) beribadah di sini, serasa semuanya indah. Terima kasih semuanya,” ucapnya. 

Rasa terima kasih juga ditujukan pada Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono yang bersedia roadshow Kudus, Jepara, dan Pati  membantu penanganan banjir. 

“Pak Basuki, Menteri PUPR, hari ini sedang roadshow dari Kudus, terus Jepara, barusan kontak bupati hari ini ke Pati dan sudah ada di titik-titik yang perlu ditangani kita tangani,” ujarnya. 

Bantuan yang diberikan dari Kementerian PUPR yakni penambahan kapasitas sepuluh kali lipat dari pompa yang sudah ada. 

“Nah nanti kita coba akan bereskan termasuk kemarin yang di Juwana. Mudah-mudahan Pak menteri hari ini bisa juga sampai ke sana, saya sudah komunikasi. Kita harapkan ke depan lebih baik,” ucapnya. 

Pada sisi lain Gubernur meminta seluruh pemangku kesehatan mulai memperhatikan kondisi kesehatan para pengungsi. Beberapa titik, Gubernur mendapat laporan warga yang mengungsi mulai gatal-gatal, ISPA, dan ada yang sakit perut. 

“Yang sakit perut, saya curiga tidak cuci tangan. Maka saya minta sediakan hand sanitizer atau sabun untuk cuci tangan karena dalam kondisi seperti ini betul-betul harus sering dibersihkan,” katanya. 

Mantan anggota DPR RI itu juga mengingatkan kepada masyarakat terdampak banjir, agar mengupayakan bisa mandi dengan air mengalir dan sabun. 

“Kalau mandi pakai sabun semuanya karena pasti akan banyak penyakit-penyakit berpotensi menjangkiti mereka yang di pengungsian. Tim kesehatannya juga kita minta kontrol. Alhamdulillah di setiap posko ada tim kesehatan yang bagus dan ini mulai surut,” katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu