Follow Us :              

Jawa Tengah Tekan Angka Kemiskinan Lewat Akses Pendidikan

  26 January 2023  |   11:00:00  |   dibaca : 731 
Kategori :
Bagikan :


Jawa Tengah Tekan Angka Kemiskinan Lewat Akses Pendidikan

26 January 2023 | 11:00:00 | dibaca : 731
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

WONOGIRI  - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah giat berusaha mengejar target penurunan kemiskinan ekstrem. Salah satu caranya melalui pendidikan. Pendidikan akan merubah pola pikir masyarakat menjadi lebih maju yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan ekonomi. 

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Uswatun Hasanah usai Rapat Koordinasi Bersama Penanganan Kemiskinan dengan Pemkab Wonogiri, Sragen dan Klaten (WonoSraTen) di Balai Desa Mlokomanis Wetan, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Kamis (26/1/2023). 

Turut dijelaskan, skema percepatan penanganan kemiskinan ekstrem di bidang pendidikan dilakukan dengan banyak cara. "Yang sedang kami jalani saat ini yaitu dengan penambahan unit sekolah baru (USB).  Sekarang ada SMA Tawangmangu, SMK Lumber, SMK Pagentan di Jawa Tengah," papar Uswatun di Balai Desa Mlokomanis, Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri, Kamis (26/1/2023). 

Direncanakan akan ada kelas jauh di Klaten, serta kelas virtual di Brebes, Purbalingga dan di Boyolali. Besar kemungkinan kelas virtual juga akan ditambah jumlah kelasnya. Pada siswa kelas virtual, mereka akan disediakan bantuan fasilitas kuota dan telepon seluler, sehingga anak-anak bisa belajar sambil bekerja. 

"Kemudian kami juga kerja sama dengan Dinas Pendidikan kabupaten/kota terkait dengan Paket C, Paket B dan lain sebagainya. Sekaligus untuk anak-anak yang sudah lulus SMK, itu kami kerja sama dengan Disnakertrans untuk penempatan mereka bekerja," bebernya.

Saat ini telah ada 3 SMK boarding, yaitu tiga SMK Jawa Tengah di Kota Semarang, Pati dan Purbalingga. Selain itu ada pula 15 SMK semi boarding yang jumlah sekolah maupun kelasnya akan ditambah. "Skemanya adalah, mereka anak-anak yang tidak mampu, plus anak-anak miskin yang dapat beasiswa dari pak Gubernur yaitu di SMA Taruna Nusantara, tiap tahun dibiayai semuanya, total. Termasuk SMK semi boarding, SMA boarding, SMA/SMK gratis," imbuhnya. 

Bukan hanya penambahan kelas, materi pelajaran juga akan disempurnakan dengan menyisipkan materi pemberdayaan ekonomi. "Di sekolah itu ada materi kewirausahaan menjadi kurikulum yang terintegrasi. Sekarang mau berusaha, orang itu tidak harus modalnya uang banyak, tapi juga keberanian berspekulasi. Di era online, itu bagus juga untuk pengembangan kewirausahaan.  Baik SMK maupun SMA. SMA Tawangmangu ke depannya juga begitu," terangnya.


Bagikan :

WONOGIRI  - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah giat berusaha mengejar target penurunan kemiskinan ekstrem. Salah satu caranya melalui pendidikan. Pendidikan akan merubah pola pikir masyarakat menjadi lebih maju yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan ekonomi. 

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Uswatun Hasanah usai Rapat Koordinasi Bersama Penanganan Kemiskinan dengan Pemkab Wonogiri, Sragen dan Klaten (WonoSraTen) di Balai Desa Mlokomanis Wetan, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Kamis (26/1/2023). 

Turut dijelaskan, skema percepatan penanganan kemiskinan ekstrem di bidang pendidikan dilakukan dengan banyak cara. "Yang sedang kami jalani saat ini yaitu dengan penambahan unit sekolah baru (USB).  Sekarang ada SMA Tawangmangu, SMK Lumber, SMK Pagentan di Jawa Tengah," papar Uswatun di Balai Desa Mlokomanis, Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri, Kamis (26/1/2023). 

Direncanakan akan ada kelas jauh di Klaten, serta kelas virtual di Brebes, Purbalingga dan di Boyolali. Besar kemungkinan kelas virtual juga akan ditambah jumlah kelasnya. Pada siswa kelas virtual, mereka akan disediakan bantuan fasilitas kuota dan telepon seluler, sehingga anak-anak bisa belajar sambil bekerja. 

"Kemudian kami juga kerja sama dengan Dinas Pendidikan kabupaten/kota terkait dengan Paket C, Paket B dan lain sebagainya. Sekaligus untuk anak-anak yang sudah lulus SMK, itu kami kerja sama dengan Disnakertrans untuk penempatan mereka bekerja," bebernya.

Saat ini telah ada 3 SMK boarding, yaitu tiga SMK Jawa Tengah di Kota Semarang, Pati dan Purbalingga. Selain itu ada pula 15 SMK semi boarding yang jumlah sekolah maupun kelasnya akan ditambah. "Skemanya adalah, mereka anak-anak yang tidak mampu, plus anak-anak miskin yang dapat beasiswa dari pak Gubernur yaitu di SMA Taruna Nusantara, tiap tahun dibiayai semuanya, total. Termasuk SMK semi boarding, SMA boarding, SMA/SMK gratis," imbuhnya. 

Bukan hanya penambahan kelas, materi pelajaran juga akan disempurnakan dengan menyisipkan materi pemberdayaan ekonomi. "Di sekolah itu ada materi kewirausahaan menjadi kurikulum yang terintegrasi. Sekarang mau berusaha, orang itu tidak harus modalnya uang banyak, tapi juga keberanian berspekulasi. Di era online, itu bagus juga untuk pengembangan kewirausahaan.  Baik SMK maupun SMA. SMA Tawangmangu ke depannya juga begitu," terangnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu