Follow Us :              

Gubernur Minta Pusat Kirim 'MinyaKita' ke Jateng dan Bulog Cek Ketersediaan Beras

  10 February 2023  |   07:00:00  |   dibaca : 590 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Minta Pusat Kirim 'MinyaKita' ke Jateng dan Bulog Cek Ketersediaan Beras

10 February 2023 | 07:00:00 | dibaca : 590
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendatangi lima pasar di Kota Semarang untuk mengecek harga serta stok komoditas, Jumat (10/2/2023). Sebagian besar pedagang menyampaikan jika komoditas beras dan minyak goreng mengalami kenaikan. 

“Beras sama minyaknya bagaimana? Harganya naik semua? Minyakita ada stoknya?" tanya Gubernur pada para pedagang. Semua pedagang, baik di Pasar Wonodri, Pasar Peterongan, Pasar Langgar, Pasar Dargo, maupun Pasar Johar Kanjengan, mengaku dua komoditas tersebut mengalami kenaikan. 

Mereka menjelaskan, semula minyak goreng di harga kisaran Rp15.000 per liter, kini naik menjadi Rp 16.500 per liter. Bahkan stok minyak subsidi, 'Minyakita', tidak ada lagi di pasaran. “Kalau Minyakita sudah lama tidak ada Pak. Adanya yang kemasan sama curah,” ujar pedagang sembako di Pasar Langgar.

Di Pasar Dargo, Gubernur mengecek harga beras. Komoditas ini juga dilaporkan oleh para penjual beras. Pada Gubernur mereka mengadu, harga beras mengalami kenaikan signifikan dalam sebulan terakhir.

“Saya ini stoknya tidak banyak Pak. Biasanya paling sepuluh sak. Naik terus harganya, kadang Rp 100, kadang Rp 200. kalau saya maunya tidak naik,” ujar salah satu dari mereka.

Gubernur mengatakan, pengecekan seperti ini penting dilakukan. Selain memantau stok, cara ini juga untuk mengetahui kenaikan harga pada dua komoditas yang jadi faktor inflasi.

“Ini lagi coba kami konsolidasikan, untuk ngecek kenapa beberapa harga pangan kita naik, khusus dua ini, minyak goreng, beras,” katanya di Pasar Johar Kanjengan.

Para dagang mengungkapkan, kenaikan harga beras naik terjadi diantaranya, akibat banjir dan serangan hama. “Kami cek dari beberapa tempat alasannya sama, maka selebihnya kami akan melakukan kontrol kepada hasil-hasil panen termasuk para pedagang dan sekitarnya,” ucapnya.

Sedangkan stok minyak goreng curah, kata Ganjar, masih tersedia di pasar. Meski demikian, harga minyak goreng curah sudah mulai naik. “Harganya Rp 16.000 - Rp 16.500. Terus yang brand dengan merk tertentu bisa harganya bisa sekitar Rp 17.000. Maka di rapat pengendali inflasi kami kemarin, (sebab inflasi) ternyata memang, satu harga berasnya naik, dua memang minyak goreng naik dan Minyakita tidak ada,” ujarnya.

Merespon kondisi tersebut, Gubernur akan berupaya meminta bantuan pemerintah pusat. “Maka nanti kita dengan pemerintah pusat, segera ini Minyakita didrop, segera dilakukan operasi pasar,” imbuhnya.

Selain meminta Satgas Pangan terus bergerak mencari penyebab dari kenaikan harga, khususnya dua komoditas tersebut, Gubernur juga terus berkoordinasi dengan Bulog untuk menghitung stok beras yang ada. 

“Maka, saya mau cek beberapa daerah yang sudah panen, apakah ini terkait dengan suplai, atau yang lainnya. Apakah ada yang nampung stoknya atau tidak, kami juga akan komunikasi dengan Satgas Pangan nantinya. Satgas pangan juga kemarin menemukan (penimbun) yang di Kendal, mudah-mudahan tidak ada siapapun yang bermain spekulasi pada soal itu,” pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendatangi lima pasar di Kota Semarang untuk mengecek harga serta stok komoditas, Jumat (10/2/2023). Sebagian besar pedagang menyampaikan jika komoditas beras dan minyak goreng mengalami kenaikan. 

“Beras sama minyaknya bagaimana? Harganya naik semua? Minyakita ada stoknya?" tanya Gubernur pada para pedagang. Semua pedagang, baik di Pasar Wonodri, Pasar Peterongan, Pasar Langgar, Pasar Dargo, maupun Pasar Johar Kanjengan, mengaku dua komoditas tersebut mengalami kenaikan. 

Mereka menjelaskan, semula minyak goreng di harga kisaran Rp15.000 per liter, kini naik menjadi Rp 16.500 per liter. Bahkan stok minyak subsidi, 'Minyakita', tidak ada lagi di pasaran. “Kalau Minyakita sudah lama tidak ada Pak. Adanya yang kemasan sama curah,” ujar pedagang sembako di Pasar Langgar.

Di Pasar Dargo, Gubernur mengecek harga beras. Komoditas ini juga dilaporkan oleh para penjual beras. Pada Gubernur mereka mengadu, harga beras mengalami kenaikan signifikan dalam sebulan terakhir.

“Saya ini stoknya tidak banyak Pak. Biasanya paling sepuluh sak. Naik terus harganya, kadang Rp 100, kadang Rp 200. kalau saya maunya tidak naik,” ujar salah satu dari mereka.

Gubernur mengatakan, pengecekan seperti ini penting dilakukan. Selain memantau stok, cara ini juga untuk mengetahui kenaikan harga pada dua komoditas yang jadi faktor inflasi.

“Ini lagi coba kami konsolidasikan, untuk ngecek kenapa beberapa harga pangan kita naik, khusus dua ini, minyak goreng, beras,” katanya di Pasar Johar Kanjengan.

Para dagang mengungkapkan, kenaikan harga beras naik terjadi diantaranya, akibat banjir dan serangan hama. “Kami cek dari beberapa tempat alasannya sama, maka selebihnya kami akan melakukan kontrol kepada hasil-hasil panen termasuk para pedagang dan sekitarnya,” ucapnya.

Sedangkan stok minyak goreng curah, kata Ganjar, masih tersedia di pasar. Meski demikian, harga minyak goreng curah sudah mulai naik. “Harganya Rp 16.000 - Rp 16.500. Terus yang brand dengan merk tertentu bisa harganya bisa sekitar Rp 17.000. Maka di rapat pengendali inflasi kami kemarin, (sebab inflasi) ternyata memang, satu harga berasnya naik, dua memang minyak goreng naik dan Minyakita tidak ada,” ujarnya.

Merespon kondisi tersebut, Gubernur akan berupaya meminta bantuan pemerintah pusat. “Maka nanti kita dengan pemerintah pusat, segera ini Minyakita didrop, segera dilakukan operasi pasar,” imbuhnya.

Selain meminta Satgas Pangan terus bergerak mencari penyebab dari kenaikan harga, khususnya dua komoditas tersebut, Gubernur juga terus berkoordinasi dengan Bulog untuk menghitung stok beras yang ada. 

“Maka, saya mau cek beberapa daerah yang sudah panen, apakah ini terkait dengan suplai, atau yang lainnya. Apakah ada yang nampung stoknya atau tidak, kami juga akan komunikasi dengan Satgas Pangan nantinya. Satgas pangan juga kemarin menemukan (penimbun) yang di Kendal, mudah-mudahan tidak ada siapapun yang bermain spekulasi pada soal itu,” pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu