Follow Us :              

Majukan Sekolah Vokasi, Gubernur Gandeng Pengusaha Revitalisasi SMK

  20 February 2023  |   17:00:00  |   dibaca : 495 
Kategori :
Bagikan :


Majukan Sekolah Vokasi, Gubernur Gandeng Pengusaha Revitalisasi SMK

20 February 2023 | 17:00:00 | dibaca : 495
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggandeng perusahaan swasta untuk merevitalisasi SMK di wilayahnya. Hal itu merupakan langkah untuk mengefisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Kerja sama tersebut sudah terlaksana sejak 2021 dan akan berlanjut di tahun 2023. 

Perusahaan swasta yang sudah digandeng antara lain Bakti Barito, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia, PT Indofood, PT Sinarmas, PT Agung Sedayu Group, Wings, Garuda Food, Triputra Group, hingga First Resources. Mereka tergabung dalam Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI.

“Dari beberapa pengusaha peduli ini, dan ternyata pikiran kita sama, bagaimana mengembangkan sekolah vokasi. Lalu saya tawarkan ‘mau tidak ke Jawa Tengah?’,” terang Gubernur usai menerima  Perwakilan Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI di rumah dinas Puri Gedeh, Senin (20/2/2023).

Gubernur menjelaskan, totalnya ada sepuluh SMK di Jawa Tengah yang telah merasakan hasil kerja sama selama periode 2021-2022. Di antaranya SMKN 2 Surakarta, SMKN 5 Surakarta, SMKN 6 Surakarta, SMKN 4 Surakarta, SMKN 8 Surakarta, SMK Mandala Bhakti Surakarta, SMKN 2 Sukoharjo, SMK N 3 Semarang, SMK N 2 Kendal, dan SMK Tunas Harapan Pati.

Program revitalisasi diberikan dalam dua bentuk, yakni soft program dan hard program. Untuk hard program, konsorsium tersebut membantu perbaikan dan penambahan fasilitas sekolah. Sedangkan soft program kerja sama dilakukan dalam bentuk pengembangan guru-murid dengan kurikulum industri. 

Gubernur mengapresiasi Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI yang telah melakukan 'link and match’ industri. “Bagus tidak hanya membangun sarana prasarana tapi juga melatih guru, sampai puncaknya teaching industry dan ini sudah seperti yang saya bayangkan,” ungkapnya.

Kerja sama seperti ini menurut Gubernur merupakan langkah konkret untuk mengatasi kemiskinan di Jawa Tengah dengan cara meningkatkan kualitas SDM. Angka kemiskinan Jawa Tengah sendiri mengalami penurunan sebesar 0,27 persen pada September 2022 dibanding September 2021. 

“Beberapa yang sudah dibikin menurut saya bagus, jadi saya sampaikan bahwa kami lagi berusaha mengentaskan kemiskinan dengan mendorong anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk sekolah di vokasi,” katanya.

Perwakilan Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI, Agustina Tutik mengatakan, kerja sama akan dilanjutkan di tahun 2023. Rencana awal, ada enam sekolah yang akan direvitalisasi.

Sebagai informasi, di luar program revitalisasi SMK tersebut, Gubernur juga telah menginisiasi pembangunan SMKN Jateng. SMK gratis dan berasrama ini dikhususkan bagi siswa dari keluarga kurang mampu. Keberadaan SMKN Jateng ini juga merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mengentaskan kemiskinan. 

Program yang pertama kali dijalankan sejak 2014 ini terdiri dari tiga sekolah berkonsep full boarding, yakni SMKN Jateng Semarang, SMKN Jateng Pati, dan SMKN Jateng Purbalingga. Belakangan ada juga 15 SMk Jateng semi boarding tersebar di beberapa kabupaten/ kota. Di antaranya SMKN 1 Demak, SMKN 2 Rembang, SMKN 1 Jepon (Blora), SMKN 1 Wirosari (Grobogan), SMKN 1 Kedawung (Sragen), SMKN 2 Wonogiri, SMK N 1 Tulung (Klaten), dan SMKN 1 Purworejo.

Kemudian SMKN 1 Alian (Kebumen), SMKN 2 Wonosobo, SMKN 1 Punggelan (Banjarnegara), SMKN 1 Kalibagor (Banyumas), SMKN 2 Cilacap, SMKN 1 Tonjong (Brebes), dan SMKN 1 Randudongkal (Pemalang).


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggandeng perusahaan swasta untuk merevitalisasi SMK di wilayahnya. Hal itu merupakan langkah untuk mengefisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Kerja sama tersebut sudah terlaksana sejak 2021 dan akan berlanjut di tahun 2023. 

Perusahaan swasta yang sudah digandeng antara lain Bakti Barito, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia, PT Indofood, PT Sinarmas, PT Agung Sedayu Group, Wings, Garuda Food, Triputra Group, hingga First Resources. Mereka tergabung dalam Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI.

“Dari beberapa pengusaha peduli ini, dan ternyata pikiran kita sama, bagaimana mengembangkan sekolah vokasi. Lalu saya tawarkan ‘mau tidak ke Jawa Tengah?’,” terang Gubernur usai menerima  Perwakilan Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI di rumah dinas Puri Gedeh, Senin (20/2/2023).

Gubernur menjelaskan, totalnya ada sepuluh SMK di Jawa Tengah yang telah merasakan hasil kerja sama selama periode 2021-2022. Di antaranya SMKN 2 Surakarta, SMKN 5 Surakarta, SMKN 6 Surakarta, SMKN 4 Surakarta, SMKN 8 Surakarta, SMK Mandala Bhakti Surakarta, SMKN 2 Sukoharjo, SMK N 3 Semarang, SMK N 2 Kendal, dan SMK Tunas Harapan Pati.

Program revitalisasi diberikan dalam dua bentuk, yakni soft program dan hard program. Untuk hard program, konsorsium tersebut membantu perbaikan dan penambahan fasilitas sekolah. Sedangkan soft program kerja sama dilakukan dalam bentuk pengembangan guru-murid dengan kurikulum industri. 

Gubernur mengapresiasi Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI yang telah melakukan 'link and match’ industri. “Bagus tidak hanya membangun sarana prasarana tapi juga melatih guru, sampai puncaknya teaching industry dan ini sudah seperti yang saya bayangkan,” ungkapnya.

Kerja sama seperti ini menurut Gubernur merupakan langkah konkret untuk mengatasi kemiskinan di Jawa Tengah dengan cara meningkatkan kualitas SDM. Angka kemiskinan Jawa Tengah sendiri mengalami penurunan sebesar 0,27 persen pada September 2022 dibanding September 2021. 

“Beberapa yang sudah dibikin menurut saya bagus, jadi saya sampaikan bahwa kami lagi berusaha mengentaskan kemiskinan dengan mendorong anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk sekolah di vokasi,” katanya.

Perwakilan Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI, Agustina Tutik mengatakan, kerja sama akan dilanjutkan di tahun 2023. Rencana awal, ada enam sekolah yang akan direvitalisasi.

Sebagai informasi, di luar program revitalisasi SMK tersebut, Gubernur juga telah menginisiasi pembangunan SMKN Jateng. SMK gratis dan berasrama ini dikhususkan bagi siswa dari keluarga kurang mampu. Keberadaan SMKN Jateng ini juga merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mengentaskan kemiskinan. 

Program yang pertama kali dijalankan sejak 2014 ini terdiri dari tiga sekolah berkonsep full boarding, yakni SMKN Jateng Semarang, SMKN Jateng Pati, dan SMKN Jateng Purbalingga. Belakangan ada juga 15 SMk Jateng semi boarding tersebar di beberapa kabupaten/ kota. Di antaranya SMKN 1 Demak, SMKN 2 Rembang, SMKN 1 Jepon (Blora), SMKN 1 Wirosari (Grobogan), SMKN 1 Kedawung (Sragen), SMKN 2 Wonogiri, SMK N 1 Tulung (Klaten), dan SMKN 1 Purworejo.

Kemudian SMKN 1 Alian (Kebumen), SMKN 2 Wonosobo, SMKN 1 Punggelan (Banjarnegara), SMKN 1 Kalibagor (Banyumas), SMKN 2 Cilacap, SMKN 1 Tonjong (Brebes), dan SMKN 1 Randudongkal (Pemalang).


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu