Foto : Fajar (Humas Jateng)
SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berupaya agar masyarakat dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri 2023 dengan nyaman dan aman. Guna meminimalisir potensi yang dapat membahayakan keselamatan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau agar masyarakat tidak bermain petasan.
"Saya pesan kepada masyarakat, menjelang Lebaran, terutama 10 hari terakhir bulan Ramadan ini, hentikan permainan petasan," tegas Gubernur memperingatkan, Rabu (12/4/2023).
Sebelumnya, Gubernur juga sudah mengeluarkan larangan agar masyarakat tidak memproduksi petasan selama bulan Ramadan dan lebaran tahun ini. Larangan ini dikeluarkan setelah terjadi beberapa kasus petasan yang menimbulkan korban, misalnya di Kebumen, Jepara, dan Magelang.
"Mungkin pemuka agama atau khotib bisa menyampaikan dan memberikan pemahaman kepada umat terkait keamanan dan bahaya petasan," imbau Gubernur.
Menurutnya, masih banyak cara yang lain untuk merayakan Lebaran tanpa menyalakan petasan. Misalnya, menggelar kegiatan yang meriah dan lebih bermanfaat, atau bermain permainan lain yang tidak berpotensi bahaya. "Kita tidak perlu (bermain petasan). Kita bisa menggunakan cara yang lain yang lebih meriah," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan selama Ramadan, kepolisian sudah menangkap 98 orang terkait kasus petasan. Bahkan, beberapa kasus di Jawa Tengah sudah mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka.
"Kami sudah menyita dan disposal (musnahkan) hampir satu ton barang bukti (petasan). Ini selalu berulang. Habis Magelang, muncul Jepara, lalu muncul Kebumen. Masyarakat kita belum sadar di mana itu (bermain petasan) ada poin mengganggu ketertiban umum," katanya.
SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berupaya agar masyarakat dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri 2023 dengan nyaman dan aman. Guna meminimalisir potensi yang dapat membahayakan keselamatan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau agar masyarakat tidak bermain petasan.
"Saya pesan kepada masyarakat, menjelang Lebaran, terutama 10 hari terakhir bulan Ramadan ini, hentikan permainan petasan," tegas Gubernur memperingatkan, Rabu (12/4/2023).
Sebelumnya, Gubernur juga sudah mengeluarkan larangan agar masyarakat tidak memproduksi petasan selama bulan Ramadan dan lebaran tahun ini. Larangan ini dikeluarkan setelah terjadi beberapa kasus petasan yang menimbulkan korban, misalnya di Kebumen, Jepara, dan Magelang.
"Mungkin pemuka agama atau khotib bisa menyampaikan dan memberikan pemahaman kepada umat terkait keamanan dan bahaya petasan," imbau Gubernur.
Menurutnya, masih banyak cara yang lain untuk merayakan Lebaran tanpa menyalakan petasan. Misalnya, menggelar kegiatan yang meriah dan lebih bermanfaat, atau bermain permainan lain yang tidak berpotensi bahaya. "Kita tidak perlu (bermain petasan). Kita bisa menggunakan cara yang lain yang lebih meriah," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan selama Ramadan, kepolisian sudah menangkap 98 orang terkait kasus petasan. Bahkan, beberapa kasus di Jawa Tengah sudah mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka.
"Kami sudah menyita dan disposal (musnahkan) hampir satu ton barang bukti (petasan). Ini selalu berulang. Habis Magelang, muncul Jepara, lalu muncul Kebumen. Masyarakat kita belum sadar di mana itu (bermain petasan) ada poin mengganggu ketertiban umum," katanya.
Berita Terbaru