Follow Us :              

Dapat Anggaran Rp48 Miliar, Jembatan 'Indiana Jones' di Magelang Akan Dibangun Ulang

  08 May 2023  |   15:00:00  |   dibaca : 667 
Kategori :
Bagikan :


Dapat Anggaran Rp48 Miliar, Jembatan 'Indiana Jones' di Magelang Akan Dibangun Ulang

08 May 2023 | 15:00:00 | dibaca : 667
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

MAGELANG - Tahun depan warga Rejosari, Bandongan Magelang dan sekitarnya sudah akan bisa menyeberang Sungai Progo dengan lebih aman. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah berhasil mengupayakan anggaran sebesar Rp48M untuk membangun ulang jembatan bambu ‘Indiana Jones’ di Magelang pada tahun 2024.

“Tahun depan (dengan anggaran) Rp48 miliar. Jadi ini ada kontribusi dari Pemkot, ada kontribusi dari kabupaten,” ucap Gubernur usai meninjau didampingi Bupati Magelang Zaenal Arifin dan Wali Kota Magelang, Nur Aziz, Senin (8/5/2023).

Jembatan ‘Indiana Jones’ merupakan sebutan dari jembatan gantung yang berada di Kali Progo, Ngembik, Magelang. Informasi warga sekitar, jembatan ini dibangun kali pertama pada tahun 1989, secara swadaya. Kini kondisinya jembatan bambu sepanjang 100 meter ini sangat mengkhawatirkan karena kerangka jembatan di ujung barat dan timur sudah retak.

Saat ini, kontribusi dari pihak Pemkab Magelang tepatnya di sisi barat Kali Progo sudah dikerjakan sepanjang 500 meter. Adapun dari Pemkot Magelang, mengerjakan di bagian timur Kali Progo, tepatnya sebelum jembatan gantung.

“Nanti provinsi yang bangun kontruksi bawahnya, pusat yang bangun konstruksi di atasnya. Sehingga harapan kita di antara yang kota dan kabupaten bisa masuk. Jadi semuanya bisa berjalan. Karena kalau kita lihat benthet-benthet (retak) kayak begini bahaya,” katanya.

Keberadaan jembatan bambu tersebut hingga saat ini masih dimanfaatkan warga Rejosari, Bandongan maupun sekitarnya. Baik mereka yang akan berangkat sekolah, berdagang, maupun yang berangkat kerja menuju Kota Magelang. 

Sebenarnya mereka bisa melewati jalan lainnya untuk menuju Kota Magelang, namun jarak tempuhnya jadi lebih jauh, mencapai 10 KM. Sedangkan jika ditempuh menggunakan jembatan gantung ini, jarak tempuhnya menjadi jauh lebih dekat.

Gubernur juga didampingi Kadis PU, Bina Marga dan Cipta Karya AR Hanung menjelaskan, nantinya jembatan yang akan dibuat berukuran lebar 7 meter dan panjang 100 meter. “Nanti transportasinya pasti bagus. Ini kan hanya bisa dilalui jalan kaki, sepeda motor. Kalau nanti iya, akan bisa dilewati kendaraan besar,” ujarnya.

Seorang warga bernama Pantopo, sempat menceritakan kisah dari jembatan gantung tersebut. Jembatan ini bermula ketika ayah Pantopo bernama Cipto, prihatin dengan kondisi warga di antara Kali Progo yang harus menyebrang menggunakan ‘Gethek’ dan sering terjadi kecelakaan air. Kepedulian Cipto, menurut Gubernur sangat perlu diapresiasi.

"Tentu ini nanti bisa kami kasih penghargaan. Kalau perlu nanti jembatannya dikasih nama Jembatan Pak Cipto karena beliau yang pertama merintis. Ini putranya yang sekarang masih mengelola. Kami melihat partisipasi masyarakat yang sangat luar biasa,” tandas Gubernur.


Bagikan :

MAGELANG - Tahun depan warga Rejosari, Bandongan Magelang dan sekitarnya sudah akan bisa menyeberang Sungai Progo dengan lebih aman. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah berhasil mengupayakan anggaran sebesar Rp48M untuk membangun ulang jembatan bambu ‘Indiana Jones’ di Magelang pada tahun 2024.

“Tahun depan (dengan anggaran) Rp48 miliar. Jadi ini ada kontribusi dari Pemkot, ada kontribusi dari kabupaten,” ucap Gubernur usai meninjau didampingi Bupati Magelang Zaenal Arifin dan Wali Kota Magelang, Nur Aziz, Senin (8/5/2023).

Jembatan ‘Indiana Jones’ merupakan sebutan dari jembatan gantung yang berada di Kali Progo, Ngembik, Magelang. Informasi warga sekitar, jembatan ini dibangun kali pertama pada tahun 1989, secara swadaya. Kini kondisinya jembatan bambu sepanjang 100 meter ini sangat mengkhawatirkan karena kerangka jembatan di ujung barat dan timur sudah retak.

Saat ini, kontribusi dari pihak Pemkab Magelang tepatnya di sisi barat Kali Progo sudah dikerjakan sepanjang 500 meter. Adapun dari Pemkot Magelang, mengerjakan di bagian timur Kali Progo, tepatnya sebelum jembatan gantung.

“Nanti provinsi yang bangun kontruksi bawahnya, pusat yang bangun konstruksi di atasnya. Sehingga harapan kita di antara yang kota dan kabupaten bisa masuk. Jadi semuanya bisa berjalan. Karena kalau kita lihat benthet-benthet (retak) kayak begini bahaya,” katanya.

Keberadaan jembatan bambu tersebut hingga saat ini masih dimanfaatkan warga Rejosari, Bandongan maupun sekitarnya. Baik mereka yang akan berangkat sekolah, berdagang, maupun yang berangkat kerja menuju Kota Magelang. 

Sebenarnya mereka bisa melewati jalan lainnya untuk menuju Kota Magelang, namun jarak tempuhnya jadi lebih jauh, mencapai 10 KM. Sedangkan jika ditempuh menggunakan jembatan gantung ini, jarak tempuhnya menjadi jauh lebih dekat.

Gubernur juga didampingi Kadis PU, Bina Marga dan Cipta Karya AR Hanung menjelaskan, nantinya jembatan yang akan dibuat berukuran lebar 7 meter dan panjang 100 meter. “Nanti transportasinya pasti bagus. Ini kan hanya bisa dilalui jalan kaki, sepeda motor. Kalau nanti iya, akan bisa dilewati kendaraan besar,” ujarnya.

Seorang warga bernama Pantopo, sempat menceritakan kisah dari jembatan gantung tersebut. Jembatan ini bermula ketika ayah Pantopo bernama Cipto, prihatin dengan kondisi warga di antara Kali Progo yang harus menyebrang menggunakan ‘Gethek’ dan sering terjadi kecelakaan air. Kepedulian Cipto, menurut Gubernur sangat perlu diapresiasi.

"Tentu ini nanti bisa kami kasih penghargaan. Kalau perlu nanti jembatannya dikasih nama Jembatan Pak Cipto karena beliau yang pertama merintis. Ini putranya yang sekarang masih mengelola. Kami melihat partisipasi masyarakat yang sangat luar biasa,” tandas Gubernur.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu