Follow Us :              

Gubernur Galakkan Reboisasi Hutan & Dorong Industri Gunakan Water Treatment

  24 May 2023  |   10:00:00  |   dibaca : 1072 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Galakkan Reboisasi Hutan & Dorong Industri Gunakan Water Treatment

24 May 2023 | 10:00:00 | dibaca : 1072
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

BATANG - Kepada ratusan penyuluh kehutanan dan kelompok tani hutan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak mereka untuk menggalakkan reboisasi, Rabu (24/5/2023) pagi. Program ini diharapkan mampu membuat aliran-aliran sungai menjadi kembali lancar dan mencegah banjir.

"Kolaborasi ini Desa DAS Lestari, penyuluhnya, kelompok masyarakat, relawan, kami ajak agar kita punya gerakan reboisasi hutan-hutan. Kami harapkan, nanti aliran sungai akan lancar,"  kata Gubernur di Kembang Park, Desa Kembanglangit, Kabupaten Batang yang menjadi lokasi penanaman.

Gubernur menjelaskan, meskipun Kabupaten Batang berdampingan dengan banyaknya pabrik dan industri, tetapi daerah ini memiliki ruang terbuka hijau (RTH) dan pariwisata alam cukup banyak. Hal itu membuat pemerintah, masyarakat, pengusaha dan seluruh stakeholder harus sinergitas untuk menyeimbangkan kondisi tersebut.

Bahkan Gubernur mengajak para seniman dalang yang hadir dalam acara tersebut untuk bekerjasama dengan pemerintah membangun gerakan penghijauan di tingkat sekolah dengan mengunakan kemampuan mendalang yang mereka miliki.

 "Sebenarnya Bapak/Ibu penyuluh bisa kerja sama dengan Pemkab Batang maupun Pemprov (Jawa Tengah). Beberapa sekolah sudah membuat sistem. Termasuk Unes yang sistemnya sudah bagus. Tiap mahasiswa baru harus tanam empat pohon. Bahkan ada (sekolah) anak anak SD disuruh menanam dua pohon. Tiap naik kelas dikasih tanggung jawab mengecek. Bahkan sekarang pengantin-pengantin juga minta bibit pohon, dan itu kita beri," terang Gubernur.

Semakin banyak masyarakat yang terlibat, semakin masif penanaman yang bisa dilakukan. Termasuk membantu dalam upaya perawatan maupun penanaman kawasan pegunungan dengan pohon keras. Banyak jenis pohon yang bisa dipilih, mulai dari pinus, mahoni, gandaria dan kayu putih yang diyakini dapat mencegah banjir. 

Namun pelestarian lingkungan tidak hanya dengan penanaman pohon. Gubernur mengatakan, pelestarian alam juga harus dilakukan dengan menjaga kualitas air. Karena itu pabrik yang memiliki pembuangan limbah harus menjaga DAS dengan water treatment agar tidak mencemari sungai.

"Aliran sungai ini nanti tidak hanya bicara tanamannya saja, ada mata air yang mesti kita lindungi, pabrik-pabrik limbah juga kami edukasi, jangan buang sembarangan sebelum menggunakan water treatment,"  jelas Gubernur.

Pada kesempatan itu, Gubernur juga menyerahkan bantuan simbolis kepada penyuluh dan kelompok tani hutan. Mereka antara lain, Kelompok Tani Hutan Kudu Ngupoyo Rp124 juta, KUPS Wono Lestari Rp80 juta, KUPS Lestari Makmur Rp70 juta, KUPS Wono Makmur Rp70 juta dan KUPS Gondangsari Rp70 juta.

Gubernur berharap keterlibatan penyuluh dan kelompok tani hutan akan membuat gerakan penghijauan menjadi semakin kuat dan meluas. "Ini butuh cepat, sehingga kapasitas itu kita libatkan banyak masyarakat untuk kita bergerak serentak agar kita bisa menyelamatkan lingkungan kita," pungkasnya.


Bagikan :

BATANG - Kepada ratusan penyuluh kehutanan dan kelompok tani hutan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak mereka untuk menggalakkan reboisasi, Rabu (24/5/2023) pagi. Program ini diharapkan mampu membuat aliran-aliran sungai menjadi kembali lancar dan mencegah banjir.

"Kolaborasi ini Desa DAS Lestari, penyuluhnya, kelompok masyarakat, relawan, kami ajak agar kita punya gerakan reboisasi hutan-hutan. Kami harapkan, nanti aliran sungai akan lancar,"  kata Gubernur di Kembang Park, Desa Kembanglangit, Kabupaten Batang yang menjadi lokasi penanaman.

Gubernur menjelaskan, meskipun Kabupaten Batang berdampingan dengan banyaknya pabrik dan industri, tetapi daerah ini memiliki ruang terbuka hijau (RTH) dan pariwisata alam cukup banyak. Hal itu membuat pemerintah, masyarakat, pengusaha dan seluruh stakeholder harus sinergitas untuk menyeimbangkan kondisi tersebut.

Bahkan Gubernur mengajak para seniman dalang yang hadir dalam acara tersebut untuk bekerjasama dengan pemerintah membangun gerakan penghijauan di tingkat sekolah dengan mengunakan kemampuan mendalang yang mereka miliki.

 "Sebenarnya Bapak/Ibu penyuluh bisa kerja sama dengan Pemkab Batang maupun Pemprov (Jawa Tengah). Beberapa sekolah sudah membuat sistem. Termasuk Unes yang sistemnya sudah bagus. Tiap mahasiswa baru harus tanam empat pohon. Bahkan ada (sekolah) anak anak SD disuruh menanam dua pohon. Tiap naik kelas dikasih tanggung jawab mengecek. Bahkan sekarang pengantin-pengantin juga minta bibit pohon, dan itu kita beri," terang Gubernur.

Semakin banyak masyarakat yang terlibat, semakin masif penanaman yang bisa dilakukan. Termasuk membantu dalam upaya perawatan maupun penanaman kawasan pegunungan dengan pohon keras. Banyak jenis pohon yang bisa dipilih, mulai dari pinus, mahoni, gandaria dan kayu putih yang diyakini dapat mencegah banjir. 

Namun pelestarian lingkungan tidak hanya dengan penanaman pohon. Gubernur mengatakan, pelestarian alam juga harus dilakukan dengan menjaga kualitas air. Karena itu pabrik yang memiliki pembuangan limbah harus menjaga DAS dengan water treatment agar tidak mencemari sungai.

"Aliran sungai ini nanti tidak hanya bicara tanamannya saja, ada mata air yang mesti kita lindungi, pabrik-pabrik limbah juga kami edukasi, jangan buang sembarangan sebelum menggunakan water treatment,"  jelas Gubernur.

Pada kesempatan itu, Gubernur juga menyerahkan bantuan simbolis kepada penyuluh dan kelompok tani hutan. Mereka antara lain, Kelompok Tani Hutan Kudu Ngupoyo Rp124 juta, KUPS Wono Lestari Rp80 juta, KUPS Lestari Makmur Rp70 juta, KUPS Wono Makmur Rp70 juta dan KUPS Gondangsari Rp70 juta.

Gubernur berharap keterlibatan penyuluh dan kelompok tani hutan akan membuat gerakan penghijauan menjadi semakin kuat dan meluas. "Ini butuh cepat, sehingga kapasitas itu kita libatkan banyak masyarakat untuk kita bergerak serentak agar kita bisa menyelamatkan lingkungan kita," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu