Follow Us :              

Sekda Apresiasi Kepedulian dan Toleransi Antar Umat Beragama Permabudhi

  03 June 2023  |   09:00:00  |   dibaca : 484 
Kategori :
Bagikan :


Sekda Apresiasi Kepedulian dan Toleransi Antar Umat Beragama Permabudhi

03 June 2023 | 09:00:00 | dibaca : 484
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

MAGELANG - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mengapresiasi pembagian bantuan sosial, dari Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi) kepada ribuan warga di sekitar Candi Borobudur, Sabtu (3/6/2023). Bakti sosial dalam rangka merayakan Tri Suci Waisak 2557 TB / 2023 tersebut, merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat dan toleransi antarumat beragama.

Bantuan sosial dalam bentuk paket bahan makanan pokok atau sembako yang dilaksanakan di Balai Desa Borobudur tersebut, diberikan kepada sejumlah perwakilan masyarakat tidak mampu, pondok pesantren, dan lainnya. Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Sekda, Ketua Umum Permabudhi Philip Kuncoro Wijaya, Dirjen Bimbingan Masyarakat Budha Kementerian RI Supriyadi, dan pengurus Permabudhi.

"Pembagian bantuan sosial ini sebagai bentuk kepedulian Permabudhi terhadap masyarakat sekitar Candi Borobudur. Harapan kami, bahwa Candi Borobudur sebagai tempat peribadatan umat Budha, dapat memberikan manfaat positif bagi masyarakat di sekitar Candi Borobudur" jelas Sekda di sela bakti sosial.

Selain bentuk kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu, kegiatan yang diikuti ribuan masyarakat lintas agama itu, sekaligus sebagai tindak lanjut MoU Kementerian Agama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Magelang. MoU tersebut mengenai pemanfaatan Candi Borobudur sebagai tempat ibadah umat Budha. 

Sekda menilai, kegiatan yang dilakukan hari ini sejalan dengan semangat Hari Lahir Pancasila yang diperingati pada tanggal 1 Juni lalu. Kelahiran Pancasila sangat bermakna besar bagi bangsa Indonesia. Selain sebagai ideologi, Pancasila juga berperan sebagai pemersatu  bangsa Indonesia yang masyarakatnya majemuk. 

Menurutnya, segala perbedaan yang ada di Indonesia adalah keniscayaan yang harus terus dijaga, karena negara Indonesia berdiri atas berbagai unsur yang ada. 

"Persatuan harus kita jaga, Borobudur adalah tempat ibadah umat Budha, dan masyarakat sekitar Borobudur sebagian besar beragama muslim. Maka toleransi seperti ini harus kita bangun. Saling memberi manfaat, serta saling menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," kata Sekda. 

Ketua Umum Permabudhi Philip Kuncoro Wijaya berharap, pelaksanaan Tri Suci Waisak tahun berikutnya dapat lebih ditingkatkan. Sehingga akan semakin banyak kebahagian dan rasa cinta kasih yang bisa mereka bagikan. Cinta kasih tanpa membatasi suku dan agama. Semua masyarakat bersatu, saling mendukung, dan bergotongroyong membangun bangsa yang lebih baik, berwibawa, berdaulat, dan sejahtera. 

"Kita ingin sekali ajaran dari agama Budha tentang cinta kasih dapat dijabarkan dalam tindakan nyata untuk mengisi dan memperkaya makna dari Tri Suci Waisak. Saya berterimakasih, karena apa yang kita lakukan mendapat perhatian dari masyarakat luas," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Permabudhi juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia, terutama masyarakat Borobudur dan sekitarnya karena telah memberi kesempatan, keleluasaan, dan perhatian kepada umat Budha sehingga dapat melaksanakan ibadah dengan aman dan nyaman.


Bagikan :

MAGELANG - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mengapresiasi pembagian bantuan sosial, dari Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi) kepada ribuan warga di sekitar Candi Borobudur, Sabtu (3/6/2023). Bakti sosial dalam rangka merayakan Tri Suci Waisak 2557 TB / 2023 tersebut, merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat dan toleransi antarumat beragama.

Bantuan sosial dalam bentuk paket bahan makanan pokok atau sembako yang dilaksanakan di Balai Desa Borobudur tersebut, diberikan kepada sejumlah perwakilan masyarakat tidak mampu, pondok pesantren, dan lainnya. Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Sekda, Ketua Umum Permabudhi Philip Kuncoro Wijaya, Dirjen Bimbingan Masyarakat Budha Kementerian RI Supriyadi, dan pengurus Permabudhi.

"Pembagian bantuan sosial ini sebagai bentuk kepedulian Permabudhi terhadap masyarakat sekitar Candi Borobudur. Harapan kami, bahwa Candi Borobudur sebagai tempat peribadatan umat Budha, dapat memberikan manfaat positif bagi masyarakat di sekitar Candi Borobudur" jelas Sekda di sela bakti sosial.

Selain bentuk kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu, kegiatan yang diikuti ribuan masyarakat lintas agama itu, sekaligus sebagai tindak lanjut MoU Kementerian Agama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Magelang. MoU tersebut mengenai pemanfaatan Candi Borobudur sebagai tempat ibadah umat Budha. 

Sekda menilai, kegiatan yang dilakukan hari ini sejalan dengan semangat Hari Lahir Pancasila yang diperingati pada tanggal 1 Juni lalu. Kelahiran Pancasila sangat bermakna besar bagi bangsa Indonesia. Selain sebagai ideologi, Pancasila juga berperan sebagai pemersatu  bangsa Indonesia yang masyarakatnya majemuk. 

Menurutnya, segala perbedaan yang ada di Indonesia adalah keniscayaan yang harus terus dijaga, karena negara Indonesia berdiri atas berbagai unsur yang ada. 

"Persatuan harus kita jaga, Borobudur adalah tempat ibadah umat Budha, dan masyarakat sekitar Borobudur sebagian besar beragama muslim. Maka toleransi seperti ini harus kita bangun. Saling memberi manfaat, serta saling menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," kata Sekda. 

Ketua Umum Permabudhi Philip Kuncoro Wijaya berharap, pelaksanaan Tri Suci Waisak tahun berikutnya dapat lebih ditingkatkan. Sehingga akan semakin banyak kebahagian dan rasa cinta kasih yang bisa mereka bagikan. Cinta kasih tanpa membatasi suku dan agama. Semua masyarakat bersatu, saling mendukung, dan bergotongroyong membangun bangsa yang lebih baik, berwibawa, berdaulat, dan sejahtera. 

"Kita ingin sekali ajaran dari agama Budha tentang cinta kasih dapat dijabarkan dalam tindakan nyata untuk mengisi dan memperkaya makna dari Tri Suci Waisak. Saya berterimakasih, karena apa yang kita lakukan mendapat perhatian dari masyarakat luas," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Permabudhi juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia, terutama masyarakat Borobudur dan sekitarnya karena telah memberi kesempatan, keleluasaan, dan perhatian kepada umat Budha sehingga dapat melaksanakan ibadah dengan aman dan nyaman.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu