Follow Us :              

Rapat Bersama 5 Menteri, Gubernur Siap Bereskan Penataan Candi Borobudur

  21 July 2023  |   10:00:00  |   dibaca : 460 
Kategori :
Bagikan :


Rapat Bersama 5 Menteri, Gubernur Siap Bereskan Penataan Candi Borobudur

21 July 2023 | 10:00:00 | dibaca : 460
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

MAGELANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siap mengakselerasi penyelesaian sejumlah pekerjaan rumah terkait penataan kawasan Candi Borobudur. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi perhatian antara lain terkait event dan kendaraan listrik. 

Hal itu disampaikan Gubernur usai mengikuti Rapat Koordinasi Nasional Pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) 2023 Semester 1, di Plataran Heritage Borobudur, Jumat (21/7/2023). Pekerjaan ini dikebut agar bisa selesai pada 2024.

“Ini mau kami genjot, sampai akhir tahun. 2024 mesti tuntas semua, tidak boleh ada yang mangkrak,” kata Ganjar.

Rapat tersebut dipimpin Menteri Kordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Rapat itu juga diikuti Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Parekraf Sandiaga Uno, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto, Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anaz dan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono.

Dalam rapat tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah serta Pemerintah Kabupaten Magelang mendapat pekerjaan rumah untuk menggarap dan menjaga terselenggalaranya event, optimalisasi electric vehicle, penataan Pasar Kujon dan pengelolaan sampah.

“Kami diminta menjaga event, kerjasama dengan InJourney. Terus kemudian electric vehicle mulai kita introduksi termasuk kita mencoba mencari CSR agar masyarakat mulai kenal. Sehingga di kawasan candi ini semua menggunakan alat transportasi yang tidak mencemari,” ujarnya.

Gubernur mengatakan, dalam rapat tersebut Menteri Agama menyampaikan potensi pertumbuhan ekonomi lewat event keagamaan. Dalam satu tahun, ada enam kali hari besar Buddha. Ini bukan pekerjaan mudah tanpa dukungan masyarakat. Di sisi lain, masyarakat dapat langsung merasakaan manfaat dari penataan kawasan Candi Borobudur.

“Potensi kunjungan yang sangat besar sekali. Ini butuh sosialisasi ke masyarakat agar kemudian Borobudur bisa dipakai wisata umum, wisata religi dan pasti impact di masyarakat ekonominya akan tumbuh. UMKM-nya, kulinernya, akomodasinya,” tegasnya.

Sementara terkait pembangunan Pasar Kujon, Gubernur menegaskan anggarannya sudah tersedia. Pihaknya tinggal menunggu AMDAL. “Lebih teknis lagi ada beberapa yang mesti kita kerjakan, yaitu Pasar Kujon. Kita tunggu AMDAL dari Pemkab Magelang yang kita harapkan segera dilakukan, karena anggaran kita untuk pengadaan tanah sudah siap,” ujarnya.

Hal teknis selanjutnya adalah pengelolaan sampah. Gubernur mengatakan, perlu penanganan khusus agar tidak berhenti hanya pada pengelolaan, tetapi sekaligus memanage agar perilaku hidup bersihnya berjalan.

“Pengelolaan sampah tidak hanya sekedar tempat pengelolaan sampahnya, tapi memanage sampahnya, agar kita bisa perilaku hidup bersih berjalan dan menjadi tempat yang indah,” ucapnya.

Gubernur siap melakukan percepatan untuk membereskan sejumlah pekerjaan rumah yang diberikan dalam rapat tersebut. Harapannya, hal-hal yang sifatnya teknis bisa diselesaikan dan semua selesai tahun 2024.

“Sekarang kita menyiapkan hal yang sifatnya teknis, untuk mendukung itu semuanya. Kalau itu secara teknis semua terjadi, kita tinggal menggelindingkan saja, maka kita dikasih PR event tadi,” tandasnya.

Sementara itu Menko Marves Luhut B Pandjaitan menegaskan, percepatan penataan Candi Borobudur menjadi penting. Sebab, Candi Borobudur telah masuk dalam 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

“Borobudur ini akan menjadi salah satu penerimaan negara yang besar atau pemasukan pada negara. Karena 2 juta turis bisa kita dapat dari situ, spiritual tourism tadi itu bisa menciptakan lebih 2 miliar dolar,” katanya.

Senada disampaikan Menparekraf Sandiaga Uno, penataan Candi Borobudur ini akan membuka peluang usaha bagi masyarakat di sekitarnya. Tidak terbatas pada pelaku UMKM.

“Ini akan menjadi sebuah terobosan untuk membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat Magelang, dan juga bagi Yogyakarta dan Jawa Tengah secara keseluruhan,” ujarnya.

Sebagai informasi, 5 DPSP merupakan bagian dari program "10 Bali Baru" yang dicanangkan pemerintah. Kelima destinasi tersebut adalah Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Likupang.


Bagikan :

MAGELANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siap mengakselerasi penyelesaian sejumlah pekerjaan rumah terkait penataan kawasan Candi Borobudur. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi perhatian antara lain terkait event dan kendaraan listrik. 

Hal itu disampaikan Gubernur usai mengikuti Rapat Koordinasi Nasional Pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) 2023 Semester 1, di Plataran Heritage Borobudur, Jumat (21/7/2023). Pekerjaan ini dikebut agar bisa selesai pada 2024.

“Ini mau kami genjot, sampai akhir tahun. 2024 mesti tuntas semua, tidak boleh ada yang mangkrak,” kata Ganjar.

Rapat tersebut dipimpin Menteri Kordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Rapat itu juga diikuti Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Parekraf Sandiaga Uno, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto, Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anaz dan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono.

Dalam rapat tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah serta Pemerintah Kabupaten Magelang mendapat pekerjaan rumah untuk menggarap dan menjaga terselenggalaranya event, optimalisasi electric vehicle, penataan Pasar Kujon dan pengelolaan sampah.

“Kami diminta menjaga event, kerjasama dengan InJourney. Terus kemudian electric vehicle mulai kita introduksi termasuk kita mencoba mencari CSR agar masyarakat mulai kenal. Sehingga di kawasan candi ini semua menggunakan alat transportasi yang tidak mencemari,” ujarnya.

Gubernur mengatakan, dalam rapat tersebut Menteri Agama menyampaikan potensi pertumbuhan ekonomi lewat event keagamaan. Dalam satu tahun, ada enam kali hari besar Buddha. Ini bukan pekerjaan mudah tanpa dukungan masyarakat. Di sisi lain, masyarakat dapat langsung merasakaan manfaat dari penataan kawasan Candi Borobudur.

“Potensi kunjungan yang sangat besar sekali. Ini butuh sosialisasi ke masyarakat agar kemudian Borobudur bisa dipakai wisata umum, wisata religi dan pasti impact di masyarakat ekonominya akan tumbuh. UMKM-nya, kulinernya, akomodasinya,” tegasnya.

Sementara terkait pembangunan Pasar Kujon, Gubernur menegaskan anggarannya sudah tersedia. Pihaknya tinggal menunggu AMDAL. “Lebih teknis lagi ada beberapa yang mesti kita kerjakan, yaitu Pasar Kujon. Kita tunggu AMDAL dari Pemkab Magelang yang kita harapkan segera dilakukan, karena anggaran kita untuk pengadaan tanah sudah siap,” ujarnya.

Hal teknis selanjutnya adalah pengelolaan sampah. Gubernur mengatakan, perlu penanganan khusus agar tidak berhenti hanya pada pengelolaan, tetapi sekaligus memanage agar perilaku hidup bersihnya berjalan.

“Pengelolaan sampah tidak hanya sekedar tempat pengelolaan sampahnya, tapi memanage sampahnya, agar kita bisa perilaku hidup bersih berjalan dan menjadi tempat yang indah,” ucapnya.

Gubernur siap melakukan percepatan untuk membereskan sejumlah pekerjaan rumah yang diberikan dalam rapat tersebut. Harapannya, hal-hal yang sifatnya teknis bisa diselesaikan dan semua selesai tahun 2024.

“Sekarang kita menyiapkan hal yang sifatnya teknis, untuk mendukung itu semuanya. Kalau itu secara teknis semua terjadi, kita tinggal menggelindingkan saja, maka kita dikasih PR event tadi,” tandasnya.

Sementara itu Menko Marves Luhut B Pandjaitan menegaskan, percepatan penataan Candi Borobudur menjadi penting. Sebab, Candi Borobudur telah masuk dalam 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

“Borobudur ini akan menjadi salah satu penerimaan negara yang besar atau pemasukan pada negara. Karena 2 juta turis bisa kita dapat dari situ, spiritual tourism tadi itu bisa menciptakan lebih 2 miliar dolar,” katanya.

Senada disampaikan Menparekraf Sandiaga Uno, penataan Candi Borobudur ini akan membuka peluang usaha bagi masyarakat di sekitarnya. Tidak terbatas pada pelaku UMKM.

“Ini akan menjadi sebuah terobosan untuk membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat Magelang, dan juga bagi Yogyakarta dan Jawa Tengah secara keseluruhan,” ujarnya.

Sebagai informasi, 5 DPSP merupakan bagian dari program "10 Bali Baru" yang dicanangkan pemerintah. Kelima destinasi tersebut adalah Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Likupang.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu