Follow Us :              

Merawat Keberagaman Bangsa, Gubenur Mengajak Jaga Kerukunan Anak Antar Agama, Suku dan Ras

  08 August 2023  |   14:00:00  |   dibaca : 717 
Kategori :
Bagikan :


Merawat Keberagaman Bangsa, Gubenur Mengajak Jaga Kerukunan Anak Antar Agama, Suku dan Ras

08 August 2023 | 14:00:00 | dibaca : 717
Kategori :
Bagikan :

Foto : Fajar (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Fajar (Humas Jateng)

SEMARANG - Kerukunan umat beragama selalu diproritaskan dalam membangun Jawa Tengah. Etnis Tionghoa sebagai salah satunya, diharapkan dapat terus menjaga dan merawat keberagaman tersebut.

Pesan ini disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat menghadiri, pelantikan Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Jateng, Bambang Wuragil, di Hotel Padma, Semarang, Selasa (8/8/2023) malam. Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Dewan Kehormatan PSMTI Pusat, Hary Tanoesoedibjo dan Ketua Umum PSMTI, Wilianto Tanta.

Pada kesempatan itu, Gubernur mengapresiasi upaya PSMTI, dalam merawat Indonesia di bidang sosial, budaya, dan pendidikan. Menurut Gubernur, upaya tersebut, merupakan hal yang baik dan sangat penting untuk dilakukan.

“Saya senang, dari pemimpinnya menyampaikan, bagaimana kita merawat Indonesia. Itu menurut saya sesuatu yang penting, sehingga nilai-nilai inilah, yang mesti kita kawal terus menerus,” katanya.

Gubernur menyampaikan, kerukunan dan toleransi yang ada selama ini, harus terus dirawat. Dengan cara, mengingat kembali landasan kuat negara Indonesia, yaitu Pancasila beserta nilai-nilainya.

"Merawat Indonesia, menurut saya itu sesuatu yang penting, sehingga nilai-nilai inilah yang mesti kita kawal terus-menerus, agar sesama anak bangsa, rukun tanpa membeda-bedakan sukunya, agamanya, rasnya," kata Gubernur usai acara.

Gubernur sempat bercerita mengenai Kecamatan Lasem di Rembang, bagaimana perbedaan suku, ras, dan agama tidak mengurangi rasa toleransi, dan Kerukunan dalam hidup bernegara. Sejak dahulu sampai saat ini, kerukunan dan toleransi antarwarga selalu dijunjung. Mereka saling membantu dan hidup rukun, walaupun berbeda etnis.

"Itu juga muncul di batiknya. Jawanya ada, arabnya ada, khas Tiongkoknya ada. Dinamis dan menarik. Negara harus bisa merawat itu. Begitu ada orang yang menggangu, kita harus bersuara," ungkapnya.


Bagikan :

SEMARANG - Kerukunan umat beragama selalu diproritaskan dalam membangun Jawa Tengah. Etnis Tionghoa sebagai salah satunya, diharapkan dapat terus menjaga dan merawat keberagaman tersebut.

Pesan ini disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat menghadiri, pelantikan Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Jateng, Bambang Wuragil, di Hotel Padma, Semarang, Selasa (8/8/2023) malam. Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Dewan Kehormatan PSMTI Pusat, Hary Tanoesoedibjo dan Ketua Umum PSMTI, Wilianto Tanta.

Pada kesempatan itu, Gubernur mengapresiasi upaya PSMTI, dalam merawat Indonesia di bidang sosial, budaya, dan pendidikan. Menurut Gubernur, upaya tersebut, merupakan hal yang baik dan sangat penting untuk dilakukan.

“Saya senang, dari pemimpinnya menyampaikan, bagaimana kita merawat Indonesia. Itu menurut saya sesuatu yang penting, sehingga nilai-nilai inilah, yang mesti kita kawal terus menerus,” katanya.

Gubernur menyampaikan, kerukunan dan toleransi yang ada selama ini, harus terus dirawat. Dengan cara, mengingat kembali landasan kuat negara Indonesia, yaitu Pancasila beserta nilai-nilainya.

"Merawat Indonesia, menurut saya itu sesuatu yang penting, sehingga nilai-nilai inilah yang mesti kita kawal terus-menerus, agar sesama anak bangsa, rukun tanpa membeda-bedakan sukunya, agamanya, rasnya," kata Gubernur usai acara.

Gubernur sempat bercerita mengenai Kecamatan Lasem di Rembang, bagaimana perbedaan suku, ras, dan agama tidak mengurangi rasa toleransi, dan Kerukunan dalam hidup bernegara. Sejak dahulu sampai saat ini, kerukunan dan toleransi antarwarga selalu dijunjung. Mereka saling membantu dan hidup rukun, walaupun berbeda etnis.

"Itu juga muncul di batiknya. Jawanya ada, arabnya ada, khas Tiongkoknya ada. Dinamis dan menarik. Negara harus bisa merawat itu. Begitu ada orang yang menggangu, kita harus bersuara," ungkapnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu