Follow Us :              

SMKN Jawa Tengah Berpotensi Jadi Program Nasional, Majukan Pendidikan Entaskan Kemiskinan

  30 August 2023  |   07:00:00  |   dibaca : 803 
Kategori :
Bagikan :


SMKN Jawa Tengah Berpotensi Jadi Program Nasional, Majukan Pendidikan Entaskan Kemiskinan

30 August 2023 | 07:00:00 | dibaca : 803
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berupaya memajukan sektor pendidikan dan pengentasan kemiskinan di daerah. Salah satunya dengan membangun SMK Negeri Jawa Tengah di berbagai daerah sebagai program sekolah gratis.  

Program ini sudah digagas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bersama Pemprov Jateng sejak tahun 2014. Pembangunan pertamanya SMKN Jateng dibangun di Purbalingga, Semarang, dan Pati untuk siswa dari keluarga kurang mampu. Sampai saat ini, pengembangan terus dilakukan dengan menambah 15 SMKN Jawa Tengah semi boarding (semi asrama) di berbagai kabupaten/kota.

Pagi itu, Gubernur bersama Presiden RI, Joko Widodo berkunjung ke SMKN Jawa Tengah di Semarang, Selasa (30/8/2023). Kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat berbagai fasilitas, sarana, dan prasarana yang ada di sekolah itu.

Gubernur menyampaikan, Presiden memberikan respon positif terhadap gagasan SMKN Jateng, serta meminta agar sistem yang sama dapat dikembangkan di berbagai daerah nantinya.

“Alhamdulillah bagus, tadi beliau sampaikan wah nanti menteri (mendikbud) akan kita minta untuk ke sini, untuk menjajaki agar bisa dikembangkan di banyak tempat,” ujarnya.

Gubernur mengatakan, SMKN Jateng dapat mengentaskan kemiskinan, sebab nantinya anak-anak yang lulus dapat langsung bekerja atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

“Kemudian mereka menjadi tulang punggung keluarganya, karena mohon maaf siswanya dari keluarga yang tidak mampu. Maka angka kemiskinan bisa kita tekan sistematis dari mulai pendidikan,” tandasnya.

Beberapa fasilitas yang dikunjungi Presiden dan Gubernur, yakni bengkel mesin bubut, bengkel mekanik elektronika, bengkel dan lab komputer CNC, serta fasilitas asrama yang ada di sana.

Pada kesempatan itu, Gubernur dan Presiden melihat mobil inovasi 3 in 1 penambal jalan, karya siswa-siswi SMKN Jateng. Mobil tersebut mampu menggabungkan tiga fungsi alat penambal jalan rusak sekaligus.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur bersama Presiden juga melihat kelas bahasa Jepang. Nantinya, siswa-siswi di sana berkesempatan untuk menempuh pendidikan di Jepang dengan beasiswa di Takayama College of Car Technology, selama dua tahun.

Usai meninjau SMKN Jateng, Presiden menyampaikan apresiasinya, sebab program yang digagas Gubernur bersama Pemprov Jateng, dinilai merupakan hal yang baik serta dapat dikembangkan di berbagai daerah. 

"Ini saya kira sebuah inisiatif yang sangat bagus dari Pak Gubernur Jateng. Dulunya ini BLK (Balai Latihan Kerja) dan digeser menjadi SMK, dan khusus untuk keluarga-keluarga kurang mampu," ujar Presiden. 

Presiden juga menyampaikan, pihaknya akan meminta Kemedikbud untuk turun tangan meninjau sekolah ini. Nantinya, diharapkan program ini dapat diterapkan di provinsi lainnya.

"Nanti akan saya perintah Mendikbud datang ke sini untuk dievaluasi lagi, agar bisa diperluas ke provinsi yang lain untuk warga yang tidak mampu. Ya nanti biar Mendikbud ke sini. Kalau saya, bisa (diterapkan ke nasional). Setelah Mendikbud ke sini, nanti baru bisa kita putuskan. Ini saya melihat bagus," ujarnya. 

Menurut Presiden, keunggulan dari SMKN Jateng adalah bebas biaya atau gratis dan diperuntukkan bagi siswa dari keluarga tidak mampu. Bahkan, para siswa mendapat seragam, sepatu, asrama, dan makan. 

"Bagus. Pertama, tidak dipungut biaya dan justru dibiayai semuanya dari Pemerintah Provinsi, mulai seragam, sepatu, dan lain-lainnya. Makan juga karena di boarding. Kedua, sarana dan prasarana, kalau saya melihat SMK di provinsi yang lain, (SMKN Jateng) jauh lebih bagus. Mesin CNC sampai mesin dasar semuanya ada," paparnya. 

Presiden juga memuji, lantaran sekolah mampu menghubungkan dan membangun kerja sama ke perusahaan atau industri guna menyerap tenaga kerja. Hal ini juga sebagai solusi penanganan pengentasan kemiskinan di daerah.

"Kemudian me-link-kan dengan industri. Dan tadi juga ada kursus bahasa Jepang, untuk mendapatkan beasiswa di Takayama College yang ada di Jepang. Ini juga bagus," imbuhnya. 

Perlu diketahui, berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, sejak 2014 lalu, SMKN Jateng telah meluluskan sebanyak 1.837 siswa, terdiri dari 825 orang lulusan SMKN Jawa Tengah Kampus Semarang, 336 orang lulusan SMKN Jawa Tengah Kampus Pati, dan 676 orang lulusan SMKN Jawa Tengah Kampus Purbalingga.


Bagikan :

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berupaya memajukan sektor pendidikan dan pengentasan kemiskinan di daerah. Salah satunya dengan membangun SMK Negeri Jawa Tengah di berbagai daerah sebagai program sekolah gratis.  

Program ini sudah digagas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bersama Pemprov Jateng sejak tahun 2014. Pembangunan pertamanya SMKN Jateng dibangun di Purbalingga, Semarang, dan Pati untuk siswa dari keluarga kurang mampu. Sampai saat ini, pengembangan terus dilakukan dengan menambah 15 SMKN Jawa Tengah semi boarding (semi asrama) di berbagai kabupaten/kota.

Pagi itu, Gubernur bersama Presiden RI, Joko Widodo berkunjung ke SMKN Jawa Tengah di Semarang, Selasa (30/8/2023). Kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat berbagai fasilitas, sarana, dan prasarana yang ada di sekolah itu.

Gubernur menyampaikan, Presiden memberikan respon positif terhadap gagasan SMKN Jateng, serta meminta agar sistem yang sama dapat dikembangkan di berbagai daerah nantinya.

“Alhamdulillah bagus, tadi beliau sampaikan wah nanti menteri (mendikbud) akan kita minta untuk ke sini, untuk menjajaki agar bisa dikembangkan di banyak tempat,” ujarnya.

Gubernur mengatakan, SMKN Jateng dapat mengentaskan kemiskinan, sebab nantinya anak-anak yang lulus dapat langsung bekerja atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

“Kemudian mereka menjadi tulang punggung keluarganya, karena mohon maaf siswanya dari keluarga yang tidak mampu. Maka angka kemiskinan bisa kita tekan sistematis dari mulai pendidikan,” tandasnya.

Beberapa fasilitas yang dikunjungi Presiden dan Gubernur, yakni bengkel mesin bubut, bengkel mekanik elektronika, bengkel dan lab komputer CNC, serta fasilitas asrama yang ada di sana.

Pada kesempatan itu, Gubernur dan Presiden melihat mobil inovasi 3 in 1 penambal jalan, karya siswa-siswi SMKN Jateng. Mobil tersebut mampu menggabungkan tiga fungsi alat penambal jalan rusak sekaligus.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur bersama Presiden juga melihat kelas bahasa Jepang. Nantinya, siswa-siswi di sana berkesempatan untuk menempuh pendidikan di Jepang dengan beasiswa di Takayama College of Car Technology, selama dua tahun.

Usai meninjau SMKN Jateng, Presiden menyampaikan apresiasinya, sebab program yang digagas Gubernur bersama Pemprov Jateng, dinilai merupakan hal yang baik serta dapat dikembangkan di berbagai daerah. 

"Ini saya kira sebuah inisiatif yang sangat bagus dari Pak Gubernur Jateng. Dulunya ini BLK (Balai Latihan Kerja) dan digeser menjadi SMK, dan khusus untuk keluarga-keluarga kurang mampu," ujar Presiden. 

Presiden juga menyampaikan, pihaknya akan meminta Kemedikbud untuk turun tangan meninjau sekolah ini. Nantinya, diharapkan program ini dapat diterapkan di provinsi lainnya.

"Nanti akan saya perintah Mendikbud datang ke sini untuk dievaluasi lagi, agar bisa diperluas ke provinsi yang lain untuk warga yang tidak mampu. Ya nanti biar Mendikbud ke sini. Kalau saya, bisa (diterapkan ke nasional). Setelah Mendikbud ke sini, nanti baru bisa kita putuskan. Ini saya melihat bagus," ujarnya. 

Menurut Presiden, keunggulan dari SMKN Jateng adalah bebas biaya atau gratis dan diperuntukkan bagi siswa dari keluarga tidak mampu. Bahkan, para siswa mendapat seragam, sepatu, asrama, dan makan. 

"Bagus. Pertama, tidak dipungut biaya dan justru dibiayai semuanya dari Pemerintah Provinsi, mulai seragam, sepatu, dan lain-lainnya. Makan juga karena di boarding. Kedua, sarana dan prasarana, kalau saya melihat SMK di provinsi yang lain, (SMKN Jateng) jauh lebih bagus. Mesin CNC sampai mesin dasar semuanya ada," paparnya. 

Presiden juga memuji, lantaran sekolah mampu menghubungkan dan membangun kerja sama ke perusahaan atau industri guna menyerap tenaga kerja. Hal ini juga sebagai solusi penanganan pengentasan kemiskinan di daerah.

"Kemudian me-link-kan dengan industri. Dan tadi juga ada kursus bahasa Jepang, untuk mendapatkan beasiswa di Takayama College yang ada di Jepang. Ini juga bagus," imbuhnya. 

Perlu diketahui, berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, sejak 2014 lalu, SMKN Jateng telah meluluskan sebanyak 1.837 siswa, terdiri dari 825 orang lulusan SMKN Jawa Tengah Kampus Semarang, 336 orang lulusan SMKN Jawa Tengah Kampus Pati, dan 676 orang lulusan SMKN Jawa Tengah Kampus Purbalingga.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu