Follow Us :              

Gubernur Koordinasikan Berbagai Pihak Tangani Kebakaran Kapal di Jongor Tegal

  16 August 2023  |   13:00:00  |   dibaca : 436 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Koordinasikan Berbagai Pihak Tangani Kebakaran Kapal di Jongor Tegal

16 August 2023 | 13:00:00 | dibaca : 436
Kategori :
Bagikan :

Foto : Istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Istimewa (Humas Jateng)

TEGAL - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengecek lokasi kebakaran di Pelabuhan Jongor, Kota Tegal, Rabu (16/8/2023). Kedatangannya untuk memantau dan memberikan arahan langsung terkait penanganan kebakaran yang terjadi. 

Sampai saat ini, jumlah kapal terbakar bertambah 5 unit, sehingga total jumlah kapal yang terbakar sebanyak 57 unit kapal. Bahkan, satu rumah ikut terdampak kebakaran tersebut.

"Ini ada penambahan kapal yang terbakar karena kondisi angin. Maka kami dibantu seluruh tim, ada dari Angkatan Laut, Kodim, Polres, terus ini komplet dari KKP (kantor kesehatan pelabuhan) juga datang semuanya," kata Gubernur usai mengecek lokasi.

Gubernur menyampaikan, proses pemadaman terkendala peralatan dan angin kencang. Oleh sebab itu, Gubernur langsung berkoordinasi dengan Kepala BNPB, Suharyanto guna menyelesaikan kendala yang ada.

"Memang butuh peralatan, tadi saya sudah koordinasi dengan BNPB agar wali kota membuat surat darurat, sehingga kalau satu area itu seperti jebakan, mereka masuk di situ dan tidak bisa keluar, sedangkan ditembak dengan pemadam kebakaran yang manual tidak selesai, nampaknya butuh waterboom pakai helikopter. Dari sana sudah siap," jelasnya.

Fokus penanganan saat ini adalah bagaimana memadamkan api yang menghanguskan puluhan kapal itu. Gubernur meminta para petugas benar-benar memastikan tidak ada lagi titik api.

"Basarnas ini juga kami minta untuk turun ya, agar bisa kita keroyok. Yang penting dipadamkan dulu," ucap Gubernur.

Gubernur menambahkan, setelah proses pemadaman dan evakuasi selesai, nantinya akan dilakukan desain ulang pelabuhan, serta mempersiapkan regulasi dan pengelolaan pelabuhan yang tegas agar kejadian serupa tak terulang.

"Pasca itu saya sudah minta tadi dari Pemkot (Tegal), dari Pemprov (Jateng), dari KKP juga untuk kita re-design. Bagaimana regulasinya, bagaimana secara fisiknya agar ini bisa diatur dan tidak terulang. Aturannya mesti keras," katanya.

Aturan yang dibuat juga berkaitan dengan asuransi kapal milik nelayan. Sebab, dari 57 kapal milik 26 pengusaha yang terbakar, tak ada yang satu pun yang diasuransikan.

"Memang setelah saya tanya, satu pun tidak ada yang diasuransikan. Ini rasa-rasanya kami perlu edukasi dari HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia), penting kapal diasuransi. Tadi ada dua (nelayan) kalau nggak salah, yang memiliki lima kapal. Pasti kerugiannya cukup besar," tegasnya.

Selain menuntaskan pemadaman api, Gubernur juga menyiapkan bantuan bagi para nelayan, terutama yang terdampak dan tidak bisa melaut.

"Kami minta para nelayan yang tidak bisa melaut hari ini, kami kasih bantuan makanan dulu karena selama beberapa hari ini, ia akan kesulitan," kata Gubernur.

Sebelumnya pada Senin (14/8/2023) malam, sebanyak 52 kapal terbakar di Pelabuhan Jongor, Kota Tegal. Hingga Rabu (16/8/2023), upaya pemadaman api masih dilakukan. Api diduga berasal dari KM Kurnia Jaya yang bersandar. Angin kencang mengakibatkan api cepat membesar dan merembet ke kapal lain.


Bagikan :

TEGAL - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengecek lokasi kebakaran di Pelabuhan Jongor, Kota Tegal, Rabu (16/8/2023). Kedatangannya untuk memantau dan memberikan arahan langsung terkait penanganan kebakaran yang terjadi. 

Sampai saat ini, jumlah kapal terbakar bertambah 5 unit, sehingga total jumlah kapal yang terbakar sebanyak 57 unit kapal. Bahkan, satu rumah ikut terdampak kebakaran tersebut.

"Ini ada penambahan kapal yang terbakar karena kondisi angin. Maka kami dibantu seluruh tim, ada dari Angkatan Laut, Kodim, Polres, terus ini komplet dari KKP (kantor kesehatan pelabuhan) juga datang semuanya," kata Gubernur usai mengecek lokasi.

Gubernur menyampaikan, proses pemadaman terkendala peralatan dan angin kencang. Oleh sebab itu, Gubernur langsung berkoordinasi dengan Kepala BNPB, Suharyanto guna menyelesaikan kendala yang ada.

"Memang butuh peralatan, tadi saya sudah koordinasi dengan BNPB agar wali kota membuat surat darurat, sehingga kalau satu area itu seperti jebakan, mereka masuk di situ dan tidak bisa keluar, sedangkan ditembak dengan pemadam kebakaran yang manual tidak selesai, nampaknya butuh waterboom pakai helikopter. Dari sana sudah siap," jelasnya.

Fokus penanganan saat ini adalah bagaimana memadamkan api yang menghanguskan puluhan kapal itu. Gubernur meminta para petugas benar-benar memastikan tidak ada lagi titik api.

"Basarnas ini juga kami minta untuk turun ya, agar bisa kita keroyok. Yang penting dipadamkan dulu," ucap Gubernur.

Gubernur menambahkan, setelah proses pemadaman dan evakuasi selesai, nantinya akan dilakukan desain ulang pelabuhan, serta mempersiapkan regulasi dan pengelolaan pelabuhan yang tegas agar kejadian serupa tak terulang.

"Pasca itu saya sudah minta tadi dari Pemkot (Tegal), dari Pemprov (Jateng), dari KKP juga untuk kita re-design. Bagaimana regulasinya, bagaimana secara fisiknya agar ini bisa diatur dan tidak terulang. Aturannya mesti keras," katanya.

Aturan yang dibuat juga berkaitan dengan asuransi kapal milik nelayan. Sebab, dari 57 kapal milik 26 pengusaha yang terbakar, tak ada yang satu pun yang diasuransikan.

"Memang setelah saya tanya, satu pun tidak ada yang diasuransikan. Ini rasa-rasanya kami perlu edukasi dari HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia), penting kapal diasuransi. Tadi ada dua (nelayan) kalau nggak salah, yang memiliki lima kapal. Pasti kerugiannya cukup besar," tegasnya.

Selain menuntaskan pemadaman api, Gubernur juga menyiapkan bantuan bagi para nelayan, terutama yang terdampak dan tidak bisa melaut.

"Kami minta para nelayan yang tidak bisa melaut hari ini, kami kasih bantuan makanan dulu karena selama beberapa hari ini, ia akan kesulitan," kata Gubernur.

Sebelumnya pada Senin (14/8/2023) malam, sebanyak 52 kapal terbakar di Pelabuhan Jongor, Kota Tegal. Hingga Rabu (16/8/2023), upaya pemadaman api masih dilakukan. Api diduga berasal dari KM Kurnia Jaya yang bersandar. Angin kencang mengakibatkan api cepat membesar dan merembet ke kapal lain.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu