Follow Us :              

Maraknya Pinjol Ilegal, Sekda Minta Lembaga Jasa Keuangan Jemput Bola ke UMKM

  24 November 2023  |   19:00:00  |   dibaca : 453 
Kategori :
Bagikan :


Maraknya Pinjol Ilegal, Sekda Minta Lembaga Jasa Keuangan Jemput Bola ke UMKM

24 November 2023 | 19:00:00 | dibaca : 453
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mendorong Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di daerahnya untuk terus meningkatkan edukasi literasi keuangan.

Sebab, sampai saat ini masih banyak masyarakat yang terjerat bahkan terjebak dalam berbagai kasus keuangan ilegal.

"Masalah pinjol (pinjaman online) ilegal ini, sangat perlu perhatian kita bersama. Dan ini juga menjadi PR (pekerjaan rumah) kami, dari Pemprov Jateng bersama OJK untuk berkolaborasi. Kedepan mudah-mudahan, masyarakat Jateng benar-benar melek atas jasa-jasa lembaga keuangan," ucapnya dalam acara Wayang Edukasi peringatan HUT ke-12 OJK di Kantor OJK Regional Jateng, Jumat (24/11/2023) malam.

Sekda menyampaikan, pinjol ilegal merupakan transformasi dari rentenir, namun saat ini dilakukan secara online atau daring. 

Berdasarkan hal tersebut, menurutnya edukasi literasi keuangan kepada masyarakat penting untuk dilakukan, karena hingga kini masih banyak persoalan yang muncul akibat maraknya pinjol ilegal.

Selain persoalan tersebut, pihaknya juga mengingatkan kepada masyarakat agar berhati-hati dan waspada terhadap berbagai tawaran investasi bodong. 

Dalam kesempatan itu, Sekda juga mengapresiasi keberhasilan OJK dalam meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM di daerah. Sebab, hal itu juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Jateng. 

"Kami juga mohon bantuan teman-teman lembaga jasa keuangan, untuk menjemput bola ke UMKM, sehingga mereka bisa mendapat permodalan dan terhindar dari pinjol ilegal," harapnya.

Sementara itu, Kepala OJK Regional 3 Jateng-DIY, Sumarjono menjelaskan, pagelaran wayang kulit dengan dalang Mulyono Purwo Wijoyo merupakan puncak rangkaian acara peringatan HUT ke-12 OJK. Selain untuk menghibur masyarakat, pagelaran wayang "Rama Tambak" itu, sekaligus sebagai sarana edukasi yang dapat meningkatkan literasi keuangan di Jateng. 

Melalui pagelaran wayang tersebut, pihaknya berharap masyarakat yang hadir menjadi paham tentang literasi dan inklusi atau akses keuangan. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran pinjol ilegal maupun investasi bodong.


Bagikan :

SEMARANG - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mendorong Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di daerahnya untuk terus meningkatkan edukasi literasi keuangan.

Sebab, sampai saat ini masih banyak masyarakat yang terjerat bahkan terjebak dalam berbagai kasus keuangan ilegal.

"Masalah pinjol (pinjaman online) ilegal ini, sangat perlu perhatian kita bersama. Dan ini juga menjadi PR (pekerjaan rumah) kami, dari Pemprov Jateng bersama OJK untuk berkolaborasi. Kedepan mudah-mudahan, masyarakat Jateng benar-benar melek atas jasa-jasa lembaga keuangan," ucapnya dalam acara Wayang Edukasi peringatan HUT ke-12 OJK di Kantor OJK Regional Jateng, Jumat (24/11/2023) malam.

Sekda menyampaikan, pinjol ilegal merupakan transformasi dari rentenir, namun saat ini dilakukan secara online atau daring. 

Berdasarkan hal tersebut, menurutnya edukasi literasi keuangan kepada masyarakat penting untuk dilakukan, karena hingga kini masih banyak persoalan yang muncul akibat maraknya pinjol ilegal.

Selain persoalan tersebut, pihaknya juga mengingatkan kepada masyarakat agar berhati-hati dan waspada terhadap berbagai tawaran investasi bodong. 

Dalam kesempatan itu, Sekda juga mengapresiasi keberhasilan OJK dalam meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM di daerah. Sebab, hal itu juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Jateng. 

"Kami juga mohon bantuan teman-teman lembaga jasa keuangan, untuk menjemput bola ke UMKM, sehingga mereka bisa mendapat permodalan dan terhindar dari pinjol ilegal," harapnya.

Sementara itu, Kepala OJK Regional 3 Jateng-DIY, Sumarjono menjelaskan, pagelaran wayang kulit dengan dalang Mulyono Purwo Wijoyo merupakan puncak rangkaian acara peringatan HUT ke-12 OJK. Selain untuk menghibur masyarakat, pagelaran wayang "Rama Tambak" itu, sekaligus sebagai sarana edukasi yang dapat meningkatkan literasi keuangan di Jateng. 

Melalui pagelaran wayang tersebut, pihaknya berharap masyarakat yang hadir menjadi paham tentang literasi dan inklusi atau akses keuangan. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran pinjol ilegal maupun investasi bodong.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu