Follow Us :              

Naik 12,5%, Investasi di Jateng Capai Rp77,02 Triliun, Serap 280.643 Tenaga Kerja

  26 February 2024  |   09:00:00  |   dibaca : 18479 
Kategori :
Bagikan :


Naik 12,5%, Investasi di Jateng Capai Rp77,02 Triliun, Serap 280.643 Tenaga Kerja

26 February 2024 | 09:00:00 | dibaca : 18479
Kategori :
Bagikan :

Foto : Tim Humas (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Tim Humas (Humas Jateng)

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mencatat nilai investasi di daerahnya sepanjang tahun 2023 mencapai Rp77,02 triliun, dengan tingkat penyerapan tenaga kerja sebanyak 280.643 orang. 

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mengatakan, capaian investasi itu mengalami peningkatan sebesar 12,56% dibandingkan tahun 2022 yang totalnya mencapai Rp68,41 triliun. 

"Investasi di Jateng, menjadi salah satu sarana meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jateng,” ucap Sekda saat membuka Rapat Evaluasi Pencapaian Investasi Jateng di Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Jateng pada Senin, 26 Februari 2024.

Sekda menyampaikan, upaya menarik investor menjadi cara yang cukup efektif untuk mengatasi persoalan pengangguran dan kemiskinan di daerah.

Oleh karena itu, Pemprov Jateng maupun kabupaten/kota berupaya menyediakan sarana prasarana yang baik; memberikan pelayanan yang prima, cepat, mudah, dan murah; tidak mempersulit investor; serta menjadi portal atau jembatan bagi mereka yang ingin berinvestasi di Jateng. 

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Sakina Rosellasari mengatakan, realisasi investasi di Jateng berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), dan Usaha Mikro Kecil (UMK).

Sejauh ini, realisasi investasi PMA masih didominasi oleh sektor padat karya, dengan bidang yang banyak menyerap tenaga kerja, yakni industri alas kaki, garmen, tekstil, dan pakaian jadi. Sedangkan realisasi dari PMDN, meliputi sektor transportasi, gudang, dan perkantoran kawasan industri.  

Sakina menuturkan, penyerapan tenaga kerja di tahun ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan daripada tahun sebelumnya. Jika di tahun 2022 terdapat 215.775 orang, pada tahun 2023 jumlahnya menjadi 280.643 orang. Diketahui, capaian tersebut merupakan jumlah penyerapan tenaga kerja tertinggi se-Pulau Jawa.

"Sehingga tingkat pengagguran terbuka di Jawa Tengah, menurun (secara) signifikan, menjadi 5,13 persen di bawah nasional," katanya. 

Dalam kesempatan itu, Sekda juga menyerahkan piagam penghargaan kepada tiga daerah dengan Persentase Peningkatan Capaian Realisasi Investasi Tertinggi tahun 2023. 
Peringkat 1: Kabupaten Pekalongan (Persentase kenaikan: 675%) 
Peringkat 2: Kota Pekalongan (Persentase kenaikan: 428%)
Peringkat 3: Kabupaten Kudus (Persentase kenaikan: 144%)


Bagikan :

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mencatat nilai investasi di daerahnya sepanjang tahun 2023 mencapai Rp77,02 triliun, dengan tingkat penyerapan tenaga kerja sebanyak 280.643 orang. 

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mengatakan, capaian investasi itu mengalami peningkatan sebesar 12,56% dibandingkan tahun 2022 yang totalnya mencapai Rp68,41 triliun. 

"Investasi di Jateng, menjadi salah satu sarana meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jateng,” ucap Sekda saat membuka Rapat Evaluasi Pencapaian Investasi Jateng di Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Jateng pada Senin, 26 Februari 2024.

Sekda menyampaikan, upaya menarik investor menjadi cara yang cukup efektif untuk mengatasi persoalan pengangguran dan kemiskinan di daerah.

Oleh karena itu, Pemprov Jateng maupun kabupaten/kota berupaya menyediakan sarana prasarana yang baik; memberikan pelayanan yang prima, cepat, mudah, dan murah; tidak mempersulit investor; serta menjadi portal atau jembatan bagi mereka yang ingin berinvestasi di Jateng. 

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Sakina Rosellasari mengatakan, realisasi investasi di Jateng berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), dan Usaha Mikro Kecil (UMK).

Sejauh ini, realisasi investasi PMA masih didominasi oleh sektor padat karya, dengan bidang yang banyak menyerap tenaga kerja, yakni industri alas kaki, garmen, tekstil, dan pakaian jadi. Sedangkan realisasi dari PMDN, meliputi sektor transportasi, gudang, dan perkantoran kawasan industri.  

Sakina menuturkan, penyerapan tenaga kerja di tahun ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan daripada tahun sebelumnya. Jika di tahun 2022 terdapat 215.775 orang, pada tahun 2023 jumlahnya menjadi 280.643 orang. Diketahui, capaian tersebut merupakan jumlah penyerapan tenaga kerja tertinggi se-Pulau Jawa.

"Sehingga tingkat pengagguran terbuka di Jawa Tengah, menurun (secara) signifikan, menjadi 5,13 persen di bawah nasional," katanya. 

Dalam kesempatan itu, Sekda juga menyerahkan piagam penghargaan kepada tiga daerah dengan Persentase Peningkatan Capaian Realisasi Investasi Tertinggi tahun 2023. 
Peringkat 1: Kabupaten Pekalongan (Persentase kenaikan: 675%) 
Peringkat 2: Kota Pekalongan (Persentase kenaikan: 428%)
Peringkat 3: Kabupaten Kudus (Persentase kenaikan: 144%)


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu