Follow Us :              

Tiongkok Ajak Pertukaran Pemuda & Kerja Sama dengan SMK di Jateng

  19 March 2024  |   15:00:00  |   dibaca : 142 
Kategori :
Bagikan :


Tiongkok Ajak Pertukaran Pemuda & Kerja Sama dengan SMK di Jateng

19 March 2024 | 15:00:00 | dibaca : 142
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah semakin mengembangkan dan meningkatkan relasi kerja sama dengan Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di berbagai sektor. 

Sebelumnya, Pemprov Jateng telah bekerja sama dengan Tiongkok di bidang pengembangan sumber daya manusia, khususnya di sektor pendidikan. Kerja sama ini dilakukan dengan memberdayakan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di berbagai industri Tiongkok.

Hal ini menjadi salah satu pembahasan dalam audiensi antara Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno dengan Konsulat Jenderal RRT, Xu Yong di Kantor Gubernur Jateng pada Selasa, 19 Maret 2024.  

Pada kesempatan itu, terdapat diskusi lanjutan terkait pengembangan kerja sama di sektor pendidikan. Nantinya, Pemprov Jateng dan RRT berencana melakukan pertukaran pelajar di antara kedua negara, bahkan sejumlah SMK di Tiongkok akan bekerja sama dengan SMK-SMK di Jateng. 

Harapannya, kerja sama yang makin berkembang ini mampu memberikan dampak baik serta meningkatkan kualitas pendidikan di Jateng dan RRT.

Konsulat Jenderal RRT, Xu Yong mengatakan, pihaknya sangat setuju mengembangkan kerja sama yang sudah ada. Maka dari itu, sektor pendidikan sebagai salah satu aspek penting dalam mendukung kerja sama tersebut, perlu terus ditingkatkan. 

"Seperti dari Provinsi Guangxi, Kota Beihai juga memiliki banyak SMK, dan ingin bekerja sama dengan SMK-SMK yang ada di Semarang, dan daerah lain (di) Jawa Tengah. Kemudian, Provinsi Fujian juga setuju ingin mengadakan pertukaran pemuda," ujarnya.  

Xu Yong juga mendukung upaya kerja sama di sektor-sektor yang belum terealisasi antara Provinsi Jateng dan Tiongkok. Melalui kolaborasi ini, harapannya kedua belah pihak bisa semakin maju dan meningkatkan kemakmuran.

Ia menilai, Jateng mempunyai prospek yang sangat bagus, karena memiliki lokasi yang strategis, transportasi yang baik, dan iklim usaha yang kondusif. 

"Tiongkok merupakan pasar yang besar. Saat ini ada sekitar 400 juta rakyat menengah, diprediksi pada 2035, (jumlahnya) meningkat menjadi 800 ribu rakyat menengah," ucapnya.

Selain kerja sama di sektor pendidikan, kedatangan Konjen RRT dalam rangka meningkatkan kerja sama yang sudah terjalin sejak lama di bidang investasi industri. Bahkan pada tahun 2023, Tiongkok masuk dalam lima besar realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) tertinggi di Jateng.

"Kami berharap, adanya kerja sama yang lebih luas dan intensif lagi dengan Tiongkok. Apalagi ada program dari RRT, untuk meningkatkan jumlah penduduk kelas menengah ke atas,” kata Sekda. 

Bangkitnya penduduk kelas menengah di Tiongkok, harapannya dapat menjadikan peluang bisnis di daerah. Oleh karena itu, guna menggenjot perekonomian daerah, dalam kerja sama ini Pemprov Jateng mulai merambah sektor pariwisata. 

Hal ini dilakukan, sebab setiap kabupaten/kota di Jateng memiliki wisata unggulan masing-masing yang bisa diperkenalkan kepada masyarakat Tiongkok. 

Menurut Sekda, berwisata menjadi kebutuhan penting bagi penduduk dengan ekonomi menengah. Maka dari itu, peningkatan kerja sama di sektor pariwisata terus diupayakan, terutama di kawasan Candi Borobudur, Kepulauan Karimunjawa, dan dataran tinggi Dieng.

"Selama ini, Borobudur menjadi tujuan tempat peribadatan umat Buddha. Masyarakat Tiongkok juga banyak yang memeluk agama Buddha, sehingga ini mudah-mudahan, menjadi salah satu daya tarik masyarakat Tiongkok, (untuk) berkunjung ke Borobudur," harapnya.


Bagikan :

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah semakin mengembangkan dan meningkatkan relasi kerja sama dengan Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di berbagai sektor. 

Sebelumnya, Pemprov Jateng telah bekerja sama dengan Tiongkok di bidang pengembangan sumber daya manusia, khususnya di sektor pendidikan. Kerja sama ini dilakukan dengan memberdayakan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di berbagai industri Tiongkok.

Hal ini menjadi salah satu pembahasan dalam audiensi antara Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno dengan Konsulat Jenderal RRT, Xu Yong di Kantor Gubernur Jateng pada Selasa, 19 Maret 2024.  

Pada kesempatan itu, terdapat diskusi lanjutan terkait pengembangan kerja sama di sektor pendidikan. Nantinya, Pemprov Jateng dan RRT berencana melakukan pertukaran pelajar di antara kedua negara, bahkan sejumlah SMK di Tiongkok akan bekerja sama dengan SMK-SMK di Jateng. 

Harapannya, kerja sama yang makin berkembang ini mampu memberikan dampak baik serta meningkatkan kualitas pendidikan di Jateng dan RRT.

Konsulat Jenderal RRT, Xu Yong mengatakan, pihaknya sangat setuju mengembangkan kerja sama yang sudah ada. Maka dari itu, sektor pendidikan sebagai salah satu aspek penting dalam mendukung kerja sama tersebut, perlu terus ditingkatkan. 

"Seperti dari Provinsi Guangxi, Kota Beihai juga memiliki banyak SMK, dan ingin bekerja sama dengan SMK-SMK yang ada di Semarang, dan daerah lain (di) Jawa Tengah. Kemudian, Provinsi Fujian juga setuju ingin mengadakan pertukaran pemuda," ujarnya.  

Xu Yong juga mendukung upaya kerja sama di sektor-sektor yang belum terealisasi antara Provinsi Jateng dan Tiongkok. Melalui kolaborasi ini, harapannya kedua belah pihak bisa semakin maju dan meningkatkan kemakmuran.

Ia menilai, Jateng mempunyai prospek yang sangat bagus, karena memiliki lokasi yang strategis, transportasi yang baik, dan iklim usaha yang kondusif. 

"Tiongkok merupakan pasar yang besar. Saat ini ada sekitar 400 juta rakyat menengah, diprediksi pada 2035, (jumlahnya) meningkat menjadi 800 ribu rakyat menengah," ucapnya.

Selain kerja sama di sektor pendidikan, kedatangan Konjen RRT dalam rangka meningkatkan kerja sama yang sudah terjalin sejak lama di bidang investasi industri. Bahkan pada tahun 2023, Tiongkok masuk dalam lima besar realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) tertinggi di Jateng.

"Kami berharap, adanya kerja sama yang lebih luas dan intensif lagi dengan Tiongkok. Apalagi ada program dari RRT, untuk meningkatkan jumlah penduduk kelas menengah ke atas,” kata Sekda. 

Bangkitnya penduduk kelas menengah di Tiongkok, harapannya dapat menjadikan peluang bisnis di daerah. Oleh karena itu, guna menggenjot perekonomian daerah, dalam kerja sama ini Pemprov Jateng mulai merambah sektor pariwisata. 

Hal ini dilakukan, sebab setiap kabupaten/kota di Jateng memiliki wisata unggulan masing-masing yang bisa diperkenalkan kepada masyarakat Tiongkok. 

Menurut Sekda, berwisata menjadi kebutuhan penting bagi penduduk dengan ekonomi menengah. Maka dari itu, peningkatan kerja sama di sektor pariwisata terus diupayakan, terutama di kawasan Candi Borobudur, Kepulauan Karimunjawa, dan dataran tinggi Dieng.

"Selama ini, Borobudur menjadi tujuan tempat peribadatan umat Buddha. Masyarakat Tiongkok juga banyak yang memeluk agama Buddha, sehingga ini mudah-mudahan, menjadi salah satu daya tarik masyarakat Tiongkok, (untuk) berkunjung ke Borobudur," harapnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu