Follow Us :              

Tangani Lahan Terdampak Banjir, Pemerintah Upayakan Panen Dini dan Gabah Petani Terserap

  22 March 2024  |   05:45:00  |   dibaca : 95 
Kategori :
Bagikan :


Tangani Lahan Terdampak Banjir, Pemerintah Upayakan Panen Dini dan Gabah Petani Terserap

22 March 2024 | 05:45:00 | dibaca : 95
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

KENDAL - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mendampingi Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman meninjau area pertanian terdampak banjir di Desa Turunrejo, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal pada Jumat, 22 Maret 2024.

Setidaknya 1.000 hektare lahan di Kabupaten Kendal terendam banjir pada Rabu, 13 Maret 2024 lalu.

Terkait hal tersebut, Mentan akan mengirimkan beberapa unit combine harvester atau mesin panen padi, agar panen bisa dilakukan lebih cepat.

"Yang pertama kita lakukan adalah dengan mengirim combine, sore ini akan tiba di sini. Kedua adalah pemberian benih untuk 1.000 hektare (lahan)," ujar Amran.

Dengan dilakukannya panen dini, Ia meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk menyerap gabah dari petani terdampak banjir, meskipun kualitas berasnya menurun. Harapannya, hal itu dapat sedikit meringankan beban para petani terdampak banjir di sejumlah daerah.

"Nanti Kepala Dinas Pertanian, kalau ada apa-apa cepat melapor ke Bulog. Kalau gabahnya (yang terendam banjir) tidak diserap Bulog, segera berangkat ke Jakarta, lapor ke Kementerian Pertanian," kata Amran.

Dalam kesempatan itu, secara simbolis Mentan menyerahkan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Kendal, berupa benih padi untuk 5.603 hektare lahan senilai Rp1,9 miliar, dan benih jagung untuk 1.970 hektare lahan senilai Rp1,77 miliar.

Selain itu, Ia juga menyerahkan bantuan berupa 5 unit pompa air dan 15 unit irigasi perpompaan dengan total nilai Rp1.958.859.000,-

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Argo Mulyo Kabupaten Kendal, Ridwan mengatakan, lahan tanaman padi yang dikelola oleh anggota kelompok taninya sudah memasuki masa panen. Akan tetapi, karena terendam banjir, lahan pertanian tersebut mengalami puso atau gagal panen.

"Dengan adanya bantuan dari pemerintah seperti ini, alhamdulillah petani masih diperhatikan," ucapnya.

Harapannya, ke depan pemerintah juga bisa melakukan perbaikan saluran-saluran irigasi, serta mampu menata penyaluran pupuk bersubsidi, sehingga petani lebih mudah mendapatkan pupuk untuk tanamannya.


Bagikan :

KENDAL - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mendampingi Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman meninjau area pertanian terdampak banjir di Desa Turunrejo, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal pada Jumat, 22 Maret 2024.

Setidaknya 1.000 hektare lahan di Kabupaten Kendal terendam banjir pada Rabu, 13 Maret 2024 lalu.

Terkait hal tersebut, Mentan akan mengirimkan beberapa unit combine harvester atau mesin panen padi, agar panen bisa dilakukan lebih cepat.

"Yang pertama kita lakukan adalah dengan mengirim combine, sore ini akan tiba di sini. Kedua adalah pemberian benih untuk 1.000 hektare (lahan)," ujar Amran.

Dengan dilakukannya panen dini, Ia meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk menyerap gabah dari petani terdampak banjir, meskipun kualitas berasnya menurun. Harapannya, hal itu dapat sedikit meringankan beban para petani terdampak banjir di sejumlah daerah.

"Nanti Kepala Dinas Pertanian, kalau ada apa-apa cepat melapor ke Bulog. Kalau gabahnya (yang terendam banjir) tidak diserap Bulog, segera berangkat ke Jakarta, lapor ke Kementerian Pertanian," kata Amran.

Dalam kesempatan itu, secara simbolis Mentan menyerahkan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Kendal, berupa benih padi untuk 5.603 hektare lahan senilai Rp1,9 miliar, dan benih jagung untuk 1.970 hektare lahan senilai Rp1,77 miliar.

Selain itu, Ia juga menyerahkan bantuan berupa 5 unit pompa air dan 15 unit irigasi perpompaan dengan total nilai Rp1.958.859.000,-

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Argo Mulyo Kabupaten Kendal, Ridwan mengatakan, lahan tanaman padi yang dikelola oleh anggota kelompok taninya sudah memasuki masa panen. Akan tetapi, karena terendam banjir, lahan pertanian tersebut mengalami puso atau gagal panen.

"Dengan adanya bantuan dari pemerintah seperti ini, alhamdulillah petani masih diperhatikan," ucapnya.

Harapannya, ke depan pemerintah juga bisa melakukan perbaikan saluran-saluran irigasi, serta mampu menata penyaluran pupuk bersubsidi, sehingga petani lebih mudah mendapatkan pupuk untuk tanamannya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu