Follow Us :              

Sambut Kedatangan Bhikkhu Thudong, Pj Gubernur Siap Kawal hingga Perayaan Waisak 2024

  15 May 2024  |   15:00:00  |   dibaca : 890 
Kategori :
Bagikan :


Sambut Kedatangan Bhikkhu Thudong, Pj Gubernur Siap Kawal hingga Perayaan Waisak 2024

15 May 2024 | 15:00:00 | dibaca : 890
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., menyambut hangat kedatangan puluhan bhikkhu thudong yang sudah tiba di Kota Semarang, Jawa Tengah. 

Ia menyampaikan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama TNI-Polri akan mengawal dan menyukseskan thudong hingga puncak peringatan Waisak 2024.

"Kami menerima para bhikkhu thudong yang melakukan perjalanan dari Jakarta. Hari ini pukul 16.00 WIB tiba di Gunungpati, Kota Semarang," ucap Pj Gubernur usai menerima kunjungan Panitia Thudong dalam rangka peringatan Hari Raya Waisak 2024 di kantornya pada Rabu, 13 Mei 2024.

Sebanyak 40 bhikkhu ikut serta melaksanakan ritual thudong. Setelah bermalam di Vihara Buddha Dipa, Gunungpati, Kota Semarang, para bhikkhu thudong ini akan melanjutkan perjalanan ke Ambarawa, Temanggung, kemudian menuju ke Candi Borobudur, Magelang pada Kamis, 16 Mei 2024, 

"Pemprov Jateng menyambut baik ritual keagamaan ini. Mereka adalah para biksu dari Thailand. Kami akan mengawal, mengamankan, dan menyukseskan seluruh rangkaian dari kegiatan ritual thudong ini," kata Pj Gubernur 

Pada kesempatan itu, Pj Gubernur kembali menegaskan bahwa Pemprov Jateng juga berkomitmen untuk ikut mendukung dan menyukseskan rangkaian puncak peringatan Hari Raya Waisak 2024 yang dipusatkan di Candi Borobudur.

Sementara itu, Bhante Kamsai, Sumano Mahathera berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh pemerintah dan masyarakat untuk menyukseskan rangkaian Tri Suci Waisak 2568 BE/2024 Masehi.

"Kami berterima kasih kepada Indonesia. Kami berasal dari Thailand, dan ini tahun kedua (thudong). Manfaat thudong ini untuk kerukunan antara kami dengan Indonesia, masyarakat dengan masyarakat. Pemerintah juga sangat mendukung dan merestui kita," katanya usai bertemu Pj Gubernur.

Bhante Kamsai menjelaskan, tradisi thudong merupakan jalan spiritual untuk melatih hidup sederhana, secukupnya, dan melepaskan dari keduniawian. Tradisi ini juga membuktikan bahwa sepanjang perjalanan manusia itu dapat tercipta kerukunan yang sangat luar biasa di antara masyarakat dan para bhikkhu. 

"Buddha sudah pernah melakukan 2.566 tahun lalu. Kalau di Indonesia jarang ada bhikkhu jalan seperti itu, tetapi kalau di Thailand sudah menjadi kebiasaan bhikkhu," ujarnya.


Bagikan :

SEMARANG - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., menyambut hangat kedatangan puluhan bhikkhu thudong yang sudah tiba di Kota Semarang, Jawa Tengah. 

Ia menyampaikan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama TNI-Polri akan mengawal dan menyukseskan thudong hingga puncak peringatan Waisak 2024.

"Kami menerima para bhikkhu thudong yang melakukan perjalanan dari Jakarta. Hari ini pukul 16.00 WIB tiba di Gunungpati, Kota Semarang," ucap Pj Gubernur usai menerima kunjungan Panitia Thudong dalam rangka peringatan Hari Raya Waisak 2024 di kantornya pada Rabu, 13 Mei 2024.

Sebanyak 40 bhikkhu ikut serta melaksanakan ritual thudong. Setelah bermalam di Vihara Buddha Dipa, Gunungpati, Kota Semarang, para bhikkhu thudong ini akan melanjutkan perjalanan ke Ambarawa, Temanggung, kemudian menuju ke Candi Borobudur, Magelang pada Kamis, 16 Mei 2024, 

"Pemprov Jateng menyambut baik ritual keagamaan ini. Mereka adalah para biksu dari Thailand. Kami akan mengawal, mengamankan, dan menyukseskan seluruh rangkaian dari kegiatan ritual thudong ini," kata Pj Gubernur 

Pada kesempatan itu, Pj Gubernur kembali menegaskan bahwa Pemprov Jateng juga berkomitmen untuk ikut mendukung dan menyukseskan rangkaian puncak peringatan Hari Raya Waisak 2024 yang dipusatkan di Candi Borobudur.

Sementara itu, Bhante Kamsai, Sumano Mahathera berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh pemerintah dan masyarakat untuk menyukseskan rangkaian Tri Suci Waisak 2568 BE/2024 Masehi.

"Kami berterima kasih kepada Indonesia. Kami berasal dari Thailand, dan ini tahun kedua (thudong). Manfaat thudong ini untuk kerukunan antara kami dengan Indonesia, masyarakat dengan masyarakat. Pemerintah juga sangat mendukung dan merestui kita," katanya usai bertemu Pj Gubernur.

Bhante Kamsai menjelaskan, tradisi thudong merupakan jalan spiritual untuk melatih hidup sederhana, secukupnya, dan melepaskan dari keduniawian. Tradisi ini juga membuktikan bahwa sepanjang perjalanan manusia itu dapat tercipta kerukunan yang sangat luar biasa di antara masyarakat dan para bhikkhu. 

"Buddha sudah pernah melakukan 2.566 tahun lalu. Kalau di Indonesia jarang ada bhikkhu jalan seperti itu, tetapi kalau di Thailand sudah menjadi kebiasaan bhikkhu," ujarnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu