Follow Us :              

Pj Gubernur: Keluarga yang Bahagia, Bentuk Anak Berkarakter Kuat dan Maju

  28 June 2024  |   07:00:00  |   dibaca : 26 
Kategori :
Bagikan :


Pj Gubernur: Keluarga yang Bahagia, Bentuk Anak Berkarakter Kuat dan Maju

28 June 2024 | 07:00:00 | dibaca : 26
Kategori :
Bagikan :

Foto : Sigit (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Sigit (Humas Jateng)

SEMARANG - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., mengatakan, "Gerakan Kembali ke Meja Makan" yang digagas oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menjadi pengingat pentingnya waktu bersama keluarga.
 
"Di tengah kesibukan bekerja, sempatkan waktu tertentu untuk berkomunikasi dan duduk bersama keluarga," kata Pj Gubernur usai menghadiri acara Sarapan Bergizi Keluarga Melalui Gerakan Kembali ke Meja Makan di Balai Diponegoro, Kodam IV/Diponegoro, Kota Semarang pada Jumat, 28 Juni 2024.

Pj Gubernur menyampaikan, keluarga menjadi tempat pertama anak untuk belajar, bahkan menjadi wadah bercerita yang aman dan nyaman bagi mereka. Maka dari itu, peran keluarga sangat penting dalam membentuk kepribadian anak di masa depan.

"Jika keluarga bahagia, maka bangsa ini akan memiliki anak dengan karakter yang kuat dan maju," katanya.

Selain itu, Gerakan Kembali ke Meja Makan juga bermanfaat untuk menjaga keseimbangan asupan gizi setiap anggota keluarga, sejak saat ibu mengandung sampai anak lahir dan bertumbuh.

"Harapannya, (Gerakan Kembali ke Meja Makan) ini dapat tersampaikan kepada seluruh masyarakat Jawa Tengah, sehingga (masyarakat) dapat kembali memperhatikan gizi keluarga dengan makan bersama," ujar Pj Gubernur.
 
Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo menyatakan, "Gerakan Kembali ke Meja makan" memiliki banyak manfaat. Salah satu contohnya, orang tua sering kali kehilangan waktu berinteraksi dengan anak-anaknya. Oleh sebab itu, gerakan ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keharmonisan antaranggota keluarga.

"Anak-anak sudah banyak (menghabiskan waktu) dengan caranya sendiri, hidupnya sendiri, sehingga susah untuk berkomunikasi. Salah satu cara (cara yang dapat dilakukan) adalah kembali ke meja makan, sehingga bisa bertemu dan berbagi rasa di situ," katanya.

Melalui gerakan ini, anak-anak dan orangtua bisa berbagi cerita atau sekadar mengobrol. Sebab saat ini, beberapa anak bahkan merasa lebih nyaman untuk makan di luar bersama teman-teman daripada dengan keluarganya.

"Gerakan ini merupakan ikhtiar, untuk mengembalikan peran keluarga, (karena) tanpa ikhtiar, kita akan berat (meningkatkan keharmonisan keluarga, dan membentuk karakter anak) ke depannya," ujar Hasto.

Kegiatan Sarapan Bergizi Keluarga Melalui Gerakan Kembali ke Meja Makan ini, merupakan rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 tingkat nasional, yang penyelenggaraannya dipusatkan di Kota Semarang pada 27-29 Juni 2024.


Bagikan :

SEMARANG - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., mengatakan, "Gerakan Kembali ke Meja Makan" yang digagas oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menjadi pengingat pentingnya waktu bersama keluarga.
 
"Di tengah kesibukan bekerja, sempatkan waktu tertentu untuk berkomunikasi dan duduk bersama keluarga," kata Pj Gubernur usai menghadiri acara Sarapan Bergizi Keluarga Melalui Gerakan Kembali ke Meja Makan di Balai Diponegoro, Kodam IV/Diponegoro, Kota Semarang pada Jumat, 28 Juni 2024.

Pj Gubernur menyampaikan, keluarga menjadi tempat pertama anak untuk belajar, bahkan menjadi wadah bercerita yang aman dan nyaman bagi mereka. Maka dari itu, peran keluarga sangat penting dalam membentuk kepribadian anak di masa depan.

"Jika keluarga bahagia, maka bangsa ini akan memiliki anak dengan karakter yang kuat dan maju," katanya.

Selain itu, Gerakan Kembali ke Meja Makan juga bermanfaat untuk menjaga keseimbangan asupan gizi setiap anggota keluarga, sejak saat ibu mengandung sampai anak lahir dan bertumbuh.

"Harapannya, (Gerakan Kembali ke Meja Makan) ini dapat tersampaikan kepada seluruh masyarakat Jawa Tengah, sehingga (masyarakat) dapat kembali memperhatikan gizi keluarga dengan makan bersama," ujar Pj Gubernur.
 
Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo menyatakan, "Gerakan Kembali ke Meja makan" memiliki banyak manfaat. Salah satu contohnya, orang tua sering kali kehilangan waktu berinteraksi dengan anak-anaknya. Oleh sebab itu, gerakan ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keharmonisan antaranggota keluarga.

"Anak-anak sudah banyak (menghabiskan waktu) dengan caranya sendiri, hidupnya sendiri, sehingga susah untuk berkomunikasi. Salah satu cara (cara yang dapat dilakukan) adalah kembali ke meja makan, sehingga bisa bertemu dan berbagi rasa di situ," katanya.

Melalui gerakan ini, anak-anak dan orangtua bisa berbagi cerita atau sekadar mengobrol. Sebab saat ini, beberapa anak bahkan merasa lebih nyaman untuk makan di luar bersama teman-teman daripada dengan keluarganya.

"Gerakan ini merupakan ikhtiar, untuk mengembalikan peran keluarga, (karena) tanpa ikhtiar, kita akan berat (meningkatkan keharmonisan keluarga, dan membentuk karakter anak) ke depannya," ujar Hasto.

Kegiatan Sarapan Bergizi Keluarga Melalui Gerakan Kembali ke Meja Makan ini, merupakan rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 tingkat nasional, yang penyelenggaraannya dipusatkan di Kota Semarang pada 27-29 Juni 2024.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu