Follow Us :              

Upayakan Kesejahteraan Pangan Masyarakat, Pemprov Jateng Raih Dua Penghargaan Bapanas Award 2024

  28 July 2024  |   19:30:00  |   dibaca : 352 
Kategori :
Bagikan :


Upayakan Kesejahteraan Pangan Masyarakat, Pemprov Jateng Raih Dua Penghargaan Bapanas Award 2024

28 July 2024 | 19:30:00 | dibaca : 352
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

JAKARTA - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meraih dua penghargaan dalam acara Badan Pangan Nasional (Bapanas) Award tahun 2024.

Penghargaan pertama, Pemprov Jateng dinobatkan sebagai Penyelenggara Gerakan Pangan Murah (GPM) Tingkat Provinsi Terbaik II. Sementara penghargaan kedua, diberikan kepada Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng dalam kategori Integrasi Data Pangan Inovatif pada aplikasi SISLOGDA (sislogda.jatengprov.go.id).

Penghargaan itu diterima langsung oleh Pj Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., dalam acara Bapanas Award di The Sultan Hotel & Residence Jakarta pada Minggu, 28 Juli 2024 malam.

Pada kesempatan itu, Provinsi Jateng juga memperoleh satu unit mobil, yang akan digunakan untuk mendukung kegiatan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan, serta mendapatkan bantuan sarana prasarana penguatan logistik pangan untuk menyimpan bahan pangan yang mudah rusak.

Pj Gubernur menyatakan, penghargaan yang diperoleh menjadi penyemangat bagi Pemprov Jateng dalam mengelola pangan di daerah, khususnya bahan pangan untuk masyarakat.

"Sebagai upaya menyejahterakan masyarakat, kami akan melayani dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat di Jateng," katanya usai menerima penghargaan.

Pj Gubernur menyampaikan, program GPM secara masif diselenggarakan di 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah, dengan sinergi dan kerja sama dari berbagai instansi.

Hingga Juli 2024, GPM telah dilaksanakan sebanyak 808 Kali dengan omzet mencapai Rp39,7 miliar. Jumlah itu mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2023, yang dilakukan sebanyak 553 kali dengan omzet sebesar Rp35,59 miliar.

"Kami akan terus mengelola, supaya ketersediaan pangan di Jateng ini aman," kata Pj Gubernur.

Pemprov Jateng telah melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan pasokan dan harga pangan. Selain GPM, upaya lain yang dilakukan adalah rutin melakukan pemantauan pasokan dan harga pangan, baik di tingkat produsen, pedagang, maupun konsumen.

"Kami juga ada Satgas (Satuan Tugas) Pangan, ini yang selalu melakukan pengawasan, terhadap naik turunnya harga pangan," ucap Pj Gubernur.

Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng, stok pangan di kabupaten/kota Jateng sebagian besar cukup dan surplus. Bahkan, proyeksi ketersediaan beras tahun 2024 mencapai 6.185 220 ton, padahal kebutuhan masyarakat hanya 4.060.888 ton. Dengan adanya hal tersebut, maka Jateng mengalami surplus beras sebanyak 2.124.331 ton.

Sebagai upaya untuk menstabilkan harga pangan, Pemprov Jateng berkerja sama dengan instansi lain, seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Usaha Milik Petani (BUMP), Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)/Kelompok Tani (Poktan), asosiasi, Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), dan pelaku usaha lainnya.

Selain itu, juga ada program Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) untuk membiayai pengiriman bahan pangan dari produsen ke konsumen, sehingga konsumen mendapatkan harga yang lebih terjangkau apabila dibandingkan dengan harga pasar.

Pemprov Jateng juga memfasilitasi Kios Pangan Murah untuk meningkatkan keterjangkauan pangan masyarakat. Program ini bekerja sama dengan kios masyarakat/kios pemerintah desa/Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Dalam program tersebut, lokasi yang diprioritaskan adalah desa miskin, desa rawan pangan, desa dampingan, dan daerah pantauan inflasi. Sementara pangan yang difasilitasi yakni berupa beras dan telur, hingga kini telah terlaksana pada 350 Kios Pangan Murah di 28 kabupaten/kota, dengan realisasi penyerapan beras sebesar 411.675 kg dan telur 70.430 kg.

Sementara itu, Kepala Bapanas RI, Arief Prasetyo Hadi mengatakan, penghargaan yang diberikan pada Bapanas Award 2024 merupakan bentuk apresiasi bagi daerah-daerah yang berhasil menjaga inflasi dan ketahanan pangan nasional, serta asosiasi yang aktif dalam bidang pangan.

Pada kesempatan itu, Arief menekankan, pentingnya kolaborasi yang solid antara seluruh stakeholder di bidang pangan.

“Dengan Bapanas Awards 2024, kita ingin dapat terkoneksi dengan seluruh stakeholder di bidang pangan," ucapnya.


Bagikan :

JAKARTA - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meraih dua penghargaan dalam acara Badan Pangan Nasional (Bapanas) Award tahun 2024.

Penghargaan pertama, Pemprov Jateng dinobatkan sebagai Penyelenggara Gerakan Pangan Murah (GPM) Tingkat Provinsi Terbaik II. Sementara penghargaan kedua, diberikan kepada Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng dalam kategori Integrasi Data Pangan Inovatif pada aplikasi SISLOGDA (sislogda.jatengprov.go.id).

Penghargaan itu diterima langsung oleh Pj Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., dalam acara Bapanas Award di The Sultan Hotel & Residence Jakarta pada Minggu, 28 Juli 2024 malam.

Pada kesempatan itu, Provinsi Jateng juga memperoleh satu unit mobil, yang akan digunakan untuk mendukung kegiatan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan, serta mendapatkan bantuan sarana prasarana penguatan logistik pangan untuk menyimpan bahan pangan yang mudah rusak.

Pj Gubernur menyatakan, penghargaan yang diperoleh menjadi penyemangat bagi Pemprov Jateng dalam mengelola pangan di daerah, khususnya bahan pangan untuk masyarakat.

"Sebagai upaya menyejahterakan masyarakat, kami akan melayani dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat di Jateng," katanya usai menerima penghargaan.

Pj Gubernur menyampaikan, program GPM secara masif diselenggarakan di 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah, dengan sinergi dan kerja sama dari berbagai instansi.

Hingga Juli 2024, GPM telah dilaksanakan sebanyak 808 Kali dengan omzet mencapai Rp39,7 miliar. Jumlah itu mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2023, yang dilakukan sebanyak 553 kali dengan omzet sebesar Rp35,59 miliar.

"Kami akan terus mengelola, supaya ketersediaan pangan di Jateng ini aman," kata Pj Gubernur.

Pemprov Jateng telah melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan pasokan dan harga pangan. Selain GPM, upaya lain yang dilakukan adalah rutin melakukan pemantauan pasokan dan harga pangan, baik di tingkat produsen, pedagang, maupun konsumen.

"Kami juga ada Satgas (Satuan Tugas) Pangan, ini yang selalu melakukan pengawasan, terhadap naik turunnya harga pangan," ucap Pj Gubernur.

Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng, stok pangan di kabupaten/kota Jateng sebagian besar cukup dan surplus. Bahkan, proyeksi ketersediaan beras tahun 2024 mencapai 6.185 220 ton, padahal kebutuhan masyarakat hanya 4.060.888 ton. Dengan adanya hal tersebut, maka Jateng mengalami surplus beras sebanyak 2.124.331 ton.

Sebagai upaya untuk menstabilkan harga pangan, Pemprov Jateng berkerja sama dengan instansi lain, seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Usaha Milik Petani (BUMP), Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)/Kelompok Tani (Poktan), asosiasi, Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), dan pelaku usaha lainnya.

Selain itu, juga ada program Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) untuk membiayai pengiriman bahan pangan dari produsen ke konsumen, sehingga konsumen mendapatkan harga yang lebih terjangkau apabila dibandingkan dengan harga pasar.

Pemprov Jateng juga memfasilitasi Kios Pangan Murah untuk meningkatkan keterjangkauan pangan masyarakat. Program ini bekerja sama dengan kios masyarakat/kios pemerintah desa/Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Dalam program tersebut, lokasi yang diprioritaskan adalah desa miskin, desa rawan pangan, desa dampingan, dan daerah pantauan inflasi. Sementara pangan yang difasilitasi yakni berupa beras dan telur, hingga kini telah terlaksana pada 350 Kios Pangan Murah di 28 kabupaten/kota, dengan realisasi penyerapan beras sebesar 411.675 kg dan telur 70.430 kg.

Sementara itu, Kepala Bapanas RI, Arief Prasetyo Hadi mengatakan, penghargaan yang diberikan pada Bapanas Award 2024 merupakan bentuk apresiasi bagi daerah-daerah yang berhasil menjaga inflasi dan ketahanan pangan nasional, serta asosiasi yang aktif dalam bidang pangan.

Pada kesempatan itu, Arief menekankan, pentingnya kolaborasi yang solid antara seluruh stakeholder di bidang pangan.

“Dengan Bapanas Awards 2024, kita ingin dapat terkoneksi dengan seluruh stakeholder di bidang pangan," ucapnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu