Follow Us :              

Pj Gubernur Dorong Kabupaten/Kota Akselerasi Luas Tambah Tanam

  24 September 2024  |   15:00:00  |   dibaca : 67 
Kategori :
Bagikan :


Pj Gubernur Dorong Kabupaten/Kota Akselerasi Luas Tambah Tanam

24 September 2024 | 15:00:00 | dibaca : 67
Kategori :
Bagikan :

Foto : Sigit (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Sigit (Humas Jateng)

SEMARANG - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk mengakselerasi luas tambah tanam (LTT) padi sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian RI.

Sebagai informasi, saat ini LTT padi di Jateng sebesar 44.600 hektare dari target kesanggupan kabupaten/kota sebanyak 65.140 hektare.

"Kami sudah melakukan langkah-langkah dengan bantuan pompanisasi, untuk meningkatkan ketersediaan air dan luas tambah tanam. Ini akan kami tingkatkan dan maksimalkan," ucap Pj Gubernur usai menerima audiensi dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) RI di Kantor Gubernur Jateng pada Selasa, 24 September 2024.

Pemprov Jateng sudah melakukan berbagai upaya untuk mencapai target LTT, salah satunya dengan menerbitkan dan mengirimkan Surat Edaran kepada semua kepala dinas pertanian kabupaten/kota. Surat tersebut berisi tentang pembentukan tim akselerasi produksi pangan, pengoptimalan potensi bantuan benih padi Oktober-Desember, serta penugasan personel untuk melakukan pemantauan dan koordinasi dengan kabupaten/kota terkait penambahan luas tanam.

Pj Gubernur menjelaskan, dalam waktu dekat ia akan mengundang seluruh kepala dinas pertanian untuk melakukan rapat koordinasi. Ia bersama Panglima Kodam IV/Diponegoro, Kepala Kepolisian Daerah Jateng, dan perwakilan dari Kementan akan memberikan pengarahan langsung terkait akselerasi LTT.

"Ini akan kami tindaklanjuti. Insyaallah ke depan Jawa Tengah akan semakin mampu (menjadi) lumbung pangan atau penumpu pangan nasional," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan RI, Yudi Sastro mengatakan, Jateng merupakan lumbung pangan nasional. Provinsi ini menjadi harapan penumpu pangan nasional bersama dengan Provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat.

"Jawa Tengah ini nomor dua nasional. Kalau seandainya Jawa Tengah ini nanti bermasalah, pasti itu menjadi gambaran nasional," katanya.

Yudi menyampaikan, Jateng masih memiliki potensi tanam seluas 130 ribu hektare yang dapat dioptimalkan apabila ketersediaan air pada musim kemarau tercukupi. Akan tetapi, berbagai potensi yang ada sebenernya cukup sulit dilakukan, karena banyaknya tantangan pada musim kemarau.

Maka dari itu, pihaknya mendorong sinergi dan kerja sama dari semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan target LTT di Jateng.

"Ini yang kami minta, bantuan Pj Gubernur untuk menyemangati teman-teman di lapangan juga. Kalau Pj Gubernur yang menyemangati pasti ampuh," ujarnya.

Berdasarkan data Kementan RI, kesanggupan kabupaten/kota dalam mewujudkan target LTT tersebut berkisar 65 ribu-70 ribu hektare. Oleh sebab itu, potensi tersebut akan terus didorong dan dioptimalkan, paling tidak mendekati 100 ribu hektare.

"Sebenarnya Jawa Tengah sudah selesai untuk kebutuhannya, tetapi Jawa Tengah ini lumbung pangan, sehingga harus memasok (ke) daerah lain. Jadi kita dorong supaya tetap bisa oversupply (melebihkan pasokan) dan memasok ke Jakarta dan sekitarnya," ucap Yudi.


Bagikan :

SEMARANG - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk mengakselerasi luas tambah tanam (LTT) padi sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian RI.

Sebagai informasi, saat ini LTT padi di Jateng sebesar 44.600 hektare dari target kesanggupan kabupaten/kota sebanyak 65.140 hektare.

"Kami sudah melakukan langkah-langkah dengan bantuan pompanisasi, untuk meningkatkan ketersediaan air dan luas tambah tanam. Ini akan kami tingkatkan dan maksimalkan," ucap Pj Gubernur usai menerima audiensi dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) RI di Kantor Gubernur Jateng pada Selasa, 24 September 2024.

Pemprov Jateng sudah melakukan berbagai upaya untuk mencapai target LTT, salah satunya dengan menerbitkan dan mengirimkan Surat Edaran kepada semua kepala dinas pertanian kabupaten/kota. Surat tersebut berisi tentang pembentukan tim akselerasi produksi pangan, pengoptimalan potensi bantuan benih padi Oktober-Desember, serta penugasan personel untuk melakukan pemantauan dan koordinasi dengan kabupaten/kota terkait penambahan luas tanam.

Pj Gubernur menjelaskan, dalam waktu dekat ia akan mengundang seluruh kepala dinas pertanian untuk melakukan rapat koordinasi. Ia bersama Panglima Kodam IV/Diponegoro, Kepala Kepolisian Daerah Jateng, dan perwakilan dari Kementan akan memberikan pengarahan langsung terkait akselerasi LTT.

"Ini akan kami tindaklanjuti. Insyaallah ke depan Jawa Tengah akan semakin mampu (menjadi) lumbung pangan atau penumpu pangan nasional," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan RI, Yudi Sastro mengatakan, Jateng merupakan lumbung pangan nasional. Provinsi ini menjadi harapan penumpu pangan nasional bersama dengan Provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat.

"Jawa Tengah ini nomor dua nasional. Kalau seandainya Jawa Tengah ini nanti bermasalah, pasti itu menjadi gambaran nasional," katanya.

Yudi menyampaikan, Jateng masih memiliki potensi tanam seluas 130 ribu hektare yang dapat dioptimalkan apabila ketersediaan air pada musim kemarau tercukupi. Akan tetapi, berbagai potensi yang ada sebenernya cukup sulit dilakukan, karena banyaknya tantangan pada musim kemarau.

Maka dari itu, pihaknya mendorong sinergi dan kerja sama dari semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan target LTT di Jateng.

"Ini yang kami minta, bantuan Pj Gubernur untuk menyemangati teman-teman di lapangan juga. Kalau Pj Gubernur yang menyemangati pasti ampuh," ujarnya.

Berdasarkan data Kementan RI, kesanggupan kabupaten/kota dalam mewujudkan target LTT tersebut berkisar 65 ribu-70 ribu hektare. Oleh sebab itu, potensi tersebut akan terus didorong dan dioptimalkan, paling tidak mendekati 100 ribu hektare.

"Sebenarnya Jawa Tengah sudah selesai untuk kebutuhannya, tetapi Jawa Tengah ini lumbung pangan, sehingga harus memasok (ke) daerah lain. Jadi kita dorong supaya tetap bisa oversupply (melebihkan pasokan) dan memasok ke Jakarta dan sekitarnya," ucap Yudi.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu