Follow Us :              

Pembangunan MAJT Magelang, Dukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Borobudur

  25 September 2024  |   10:00:00  |   dibaca : 136 
Kategori :
Bagikan :


Pembangunan MAJT Magelang, Dukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Borobudur

25 September 2024 | 10:00:00 | dibaca : 136
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

MAGELANG - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., mengukuhkan 87 orang Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) An Nuur, Kabupaten Magelang Masa Bakti 2024-2028 pada Selasa, 25 September 2024.

Para pengelola yang terdiri dari unsur Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Magelang, dan Takmir MAJT An-Nuur itu, diharapkan mampu memfungsikan masjid tidak hanya sebagai sarana ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan muamalah (urusan kemasyarakatan).

Pj Gubernur menyampaikan, pembangunan MAJT Magelang menjadi salah satu upaya Pemprov Jateng dalam mewujudkan masyarakat yang religius, toleran, dan guyub.

Selain itu, keberadaan masjid ini sekaligus untuk mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur. Dengan begitu, pariwisata di Kabupaten Magelang menjadi semakin beragam dengan adanya perpaduan antara budaya dan agama.

"Kita harapkan Masjid Agung ini akan menjadi destinasi wisata religi. Harapannya, (MAJT Magelang) bisa bertaraf nasional bahkan internasional," kata Pj Gubernur.

Sebagai informasi, MAJT An-Nuur berlokasi di Jalan Raya Soekarno Hatta, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Bangunannya berdiri di atas lahan milik Pemprov Jateng seluas 3,2 hektare dan Pemkab Magelang seluas 1,9 hektare.

Adapun pembangunan masjid menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Magelang. Biaya pembangunannya mencapai Rp121,5 miliar, sementara biaya sarana prasarana pendukungnya sebesar Rp4,62 Miliar.

Berbagai fasilitas yang tersedia di MAJT Magelang, antara lain ruang ibadah yang bisa menampung hingga 8.000 jemaah, area parkir yang luas, dan ruang Islamic center.

Tidak hanya itu, MAJT Magelang juga memiliki tower atau menara. Harapannya, fasilitas ini bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat yang berkunjung untuk melihat pemandangan Candi Borobudur dari atas menara.


Bagikan :

MAGELANG - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., mengukuhkan 87 orang Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) An Nuur, Kabupaten Magelang Masa Bakti 2024-2028 pada Selasa, 25 September 2024.

Para pengelola yang terdiri dari unsur Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Magelang, dan Takmir MAJT An-Nuur itu, diharapkan mampu memfungsikan masjid tidak hanya sebagai sarana ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan muamalah (urusan kemasyarakatan).

Pj Gubernur menyampaikan, pembangunan MAJT Magelang menjadi salah satu upaya Pemprov Jateng dalam mewujudkan masyarakat yang religius, toleran, dan guyub.

Selain itu, keberadaan masjid ini sekaligus untuk mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur. Dengan begitu, pariwisata di Kabupaten Magelang menjadi semakin beragam dengan adanya perpaduan antara budaya dan agama.

"Kita harapkan Masjid Agung ini akan menjadi destinasi wisata religi. Harapannya, (MAJT Magelang) bisa bertaraf nasional bahkan internasional," kata Pj Gubernur.

Sebagai informasi, MAJT An-Nuur berlokasi di Jalan Raya Soekarno Hatta, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Bangunannya berdiri di atas lahan milik Pemprov Jateng seluas 3,2 hektare dan Pemkab Magelang seluas 1,9 hektare.

Adapun pembangunan masjid menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Magelang. Biaya pembangunannya mencapai Rp121,5 miliar, sementara biaya sarana prasarana pendukungnya sebesar Rp4,62 Miliar.

Berbagai fasilitas yang tersedia di MAJT Magelang, antara lain ruang ibadah yang bisa menampung hingga 8.000 jemaah, area parkir yang luas, dan ruang Islamic center.

Tidak hanya itu, MAJT Magelang juga memiliki tower atau menara. Harapannya, fasilitas ini bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat yang berkunjung untuk melihat pemandangan Candi Borobudur dari atas menara.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu