Follow Us :              

Pj Gubernur Harap Gas Industri Hasil Pabrik Samator di KITB Menarik Minat Investor ke Jateng

  30 September 2024  |   10:30:00  |   dibaca : 514 
Kategori :
Bagikan :


Pj Gubernur Harap Gas Industri Hasil Pabrik Samator di KITB Menarik Minat Investor ke Jateng

30 September 2024 | 10:30:00 | dibaca : 514
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

BATANG - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., meresmikan Pabrik PT Samator Indo Gas Tbk yang terletak di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) pada Senin, 30 September 2024.

Pj Gubernur menyampaikan, keberadaan Pabrik Samator ke-56 atau ke-2 di Jawa Tengah (pabrik pertamanya berlokasi di Kendal) ini dapat menambah suplai oksigen di wilayah Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Ia menambahkan, hasil produksi pabrik berupa gas industri, termasuk gas udara (oksigen, nitrogen, dan argon), gas medis, gas sintetis, gas bahan bakar, dan sebagainya, sangat penting bagi industri di sektor lainnya, seperti kesehatan, manufaktur, dan energi.

"Kami menyambut baik dan mengucapkan selamat, karena memang oksigen ini sangat dibutuhkan," katanya usai peresmian.

Berdirinya pabrik ke-2 PT Samator di Jateng ini dinilai dapat menarik minat para investor, baik asing maupun dalam negeri untuk berinvestasi di Jateng, khususnya di KITB. Sebab, produk-produk dari PT Samator juga dapat memenuhi kebutuhan industri di berbagai sektor.

Pj Gubernur mengungkapkan, hingga kini sudah ada 21 perusahaan yang masuk ke KITB dan sedang membangun pabrik.

"Ke depan investasi di Jawa Tengah terus meningkat. Apalagi Jawa Tengah ditetapkan sebagai penumpu pangan dan industri," ucapnya.

Banyaknya investasi dan perusahaan yang masuk ke KITB tentunya akan berdampak positif bagi masyarakat, terutama dalam menurunkan tingkat kemiskinan dan angka pengangguran terbuka di Jateng.

Pj Gubernur menyampaikan, angka kemiskinan di Jateng pada tahun 2024 sebesar 10,47%, turun dari tahun 2023 sebesar 10,77%. Sementara tingkat pengangguran terbuka (TPT) Jateng pada Februari 2024 sebesar 4,39%, atau mengalami penurunan dari Agustus 2023 yang angkanya sebesar 5,24%.

"Penuntasan kemiskinan berjalan baik, khususnya kemiskinan ekstrem. Angka pengangguran dalam satu tahun juga menurun. Ini sesuatu yang sangat positif bagi masyarakat Jawa Tengah, dalam upaya kami (untuk) terus menekan angka kemiskinan sampai sekecil mungkin," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Samator Indo Gas Tbk, Rachmat Harsono mengatakan, KITB merupakan kawasan strategis untuk berinvestasi. Pabrik Samator ini nantinya akan menyuplai kebutuhan industri di KITB dan rumah sakit di Jateng, dari yang lokasinya berada di perbatasan Jateng-Jawa Barat sampai Jateng-Jawa Timur.

Pabrik yang berlokasi di KITB ini juga sudah menggunakan fitur ramah lingkungan, seperti solar panel untuk kebutuhan energi. Pabrik ini dapat memproduksi gas cair sebanyak 7.000 m³ per jam, termasuk oksigen cair (liquid oxygen), dan nitrogen cair, serta argon sebanyak 380 m³ per jam yang dibutuhkan untuk pengelasan.

"Posisi Batang ini strategis, karena di tengah-tengah Pulau Jawa, armadanya bisa lebih efisien, karena Jawa Tengah ini di antara Jawa Barat dan Jawa Timur. Kita berharap, bisa ekspansi lagi nanti di Batang," jelasnya.


Bagikan :

BATANG - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., meresmikan Pabrik PT Samator Indo Gas Tbk yang terletak di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) pada Senin, 30 September 2024.

Pj Gubernur menyampaikan, keberadaan Pabrik Samator ke-56 atau ke-2 di Jawa Tengah (pabrik pertamanya berlokasi di Kendal) ini dapat menambah suplai oksigen di wilayah Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Ia menambahkan, hasil produksi pabrik berupa gas industri, termasuk gas udara (oksigen, nitrogen, dan argon), gas medis, gas sintetis, gas bahan bakar, dan sebagainya, sangat penting bagi industri di sektor lainnya, seperti kesehatan, manufaktur, dan energi.

"Kami menyambut baik dan mengucapkan selamat, karena memang oksigen ini sangat dibutuhkan," katanya usai peresmian.

Berdirinya pabrik ke-2 PT Samator di Jateng ini dinilai dapat menarik minat para investor, baik asing maupun dalam negeri untuk berinvestasi di Jateng, khususnya di KITB. Sebab, produk-produk dari PT Samator juga dapat memenuhi kebutuhan industri di berbagai sektor.

Pj Gubernur mengungkapkan, hingga kini sudah ada 21 perusahaan yang masuk ke KITB dan sedang membangun pabrik.

"Ke depan investasi di Jawa Tengah terus meningkat. Apalagi Jawa Tengah ditetapkan sebagai penumpu pangan dan industri," ucapnya.

Banyaknya investasi dan perusahaan yang masuk ke KITB tentunya akan berdampak positif bagi masyarakat, terutama dalam menurunkan tingkat kemiskinan dan angka pengangguran terbuka di Jateng.

Pj Gubernur menyampaikan, angka kemiskinan di Jateng pada tahun 2024 sebesar 10,47%, turun dari tahun 2023 sebesar 10,77%. Sementara tingkat pengangguran terbuka (TPT) Jateng pada Februari 2024 sebesar 4,39%, atau mengalami penurunan dari Agustus 2023 yang angkanya sebesar 5,24%.

"Penuntasan kemiskinan berjalan baik, khususnya kemiskinan ekstrem. Angka pengangguran dalam satu tahun juga menurun. Ini sesuatu yang sangat positif bagi masyarakat Jawa Tengah, dalam upaya kami (untuk) terus menekan angka kemiskinan sampai sekecil mungkin," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Samator Indo Gas Tbk, Rachmat Harsono mengatakan, KITB merupakan kawasan strategis untuk berinvestasi. Pabrik Samator ini nantinya akan menyuplai kebutuhan industri di KITB dan rumah sakit di Jateng, dari yang lokasinya berada di perbatasan Jateng-Jawa Barat sampai Jateng-Jawa Timur.

Pabrik yang berlokasi di KITB ini juga sudah menggunakan fitur ramah lingkungan, seperti solar panel untuk kebutuhan energi. Pabrik ini dapat memproduksi gas cair sebanyak 7.000 m³ per jam, termasuk oksigen cair (liquid oxygen), dan nitrogen cair, serta argon sebanyak 380 m³ per jam yang dibutuhkan untuk pengelasan.

"Posisi Batang ini strategis, karena di tengah-tengah Pulau Jawa, armadanya bisa lebih efisien, karena Jawa Tengah ini di antara Jawa Barat dan Jawa Timur. Kita berharap, bisa ekspansi lagi nanti di Batang," jelasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu