Follow Us :              

Rilis Data Usaha Pertanian Capai 4,36 Juta Unit, Sekda: Sebagai Acuan Pengambilan Kebijakan Pemprov Jateng

  01 October 2024  |   13:00:00  |   dibaca : 723 
Kategori :
Bagikan :


Rilis Data Usaha Pertanian Capai 4,36 Juta Unit, Sekda: Sebagai Acuan Pengambilan Kebijakan Pemprov Jateng

01 October 2024 | 13:00:00 | dibaca : 723
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

SEMARANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah meluncurkan Hasil Pencacahan Lengkap Sensus Pertanian 2023 Tahap II pada Selasa, 1 Oktober 2024. Jumlah usaha pertanian di Jateng berdasarkan hasil sensus ini mencapai 4.365.808 unit. 

Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno menyampaikan, pihaknya menyambut baik hasil Sensus Pertanian 2023. Sebab, data dari hasil sensus mampu mendukung dan membantu pemerintah provinsi dalam merumuskan kebijakan-kebijakan terkait pertanian di Jateng.

"Data ini akan menjadi bahan kita bersama untuk pengambilan kebijakan yang lebih tepat," ucapnya.

Sekda menilai, hasil sensus pertanian merupakan data yang sangat penting, karena hal ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 Provinsi Jateng, yang diarahkan oleh pemerintah pusat menjadi penumpu pangan dan industri nasional.

"Meskipun nanti Jateng sebagai penumpu pangan dalam hal beras, namun keseluruhan pangan juga akan menjadi perhatian," katanya. 

Adapun Hasil Sensus Pertanian 2023 yang memaparkan tentang unit usaha pertanian, jumlah unit usaha pertanian menurut subsektor, sebaran usaha agroforestri (sistem pertanian tanaman pangan dan tanaman hutan yang ditanam pada lahan yang sama), unit usaha berdasarkan jenis komoditas, dan data lainnya, akan dijadikan sebagai rujukan bagi Pemprov Jateng dalam mengambil keputusan dan merumuskan kebijakan. Dengan adanya data tersebut, dapat diketahui pula minat usaha masyarakat di sektor pertanian, jumlah lahan pertanian, dan lain sebagainya.

Sebagai informasi, Sensus Pertanian 2023 Tahap I dilaksanakan dengan melakukan pendataan lapangan pada Juni-Juli 2023, kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan sensus Tahap II pada Mei-Agustus 2024 yang hasilnya berupa publikasi Hasil Pencacahan Lengkap Sensus Pertanian 2023. 

Kepala BPS Jateng, Endang Tri Wahyuningsih mengatakan, usaha pertanian terbagi menjadi tiga jenis, yaitu usaha pertanian perorangan (UTP), perusahaan pertanian berbadan hukum (UPB), dan usaha pertanian lainnya (UTL). 

Hingga Agustus 2024, usaha pertanian di Jateng masih didominasi oleh UTP yang jumlahnya mencapai 4.363.201 unit, bahkan usaha perseorangan ini mendominasi semua subsektor. Adapun, subsektor terbanyak dari UTP adalah tanaman pangan yang mencapai 2,65 juta unit usaha, disusul subsektor peternakan (2,28 juta), hortikultura (1,97 juta unit), perkebunan (1,04 juta), kehutanan (1,04 juta), perikanan (245 ribu), dan jasa pertanian (61 ribu).

"Sementara UPB terbanyak terdapat di subsektor peternakan, yang mencapai 212 unit usaha. Untuk UTL terbanyak di subsektor jasa pertanian, sebanyak 940 unit usaha," kata Endang saat meliris berita statistik di Aula Kantor BPS Jateng pada Selasa, 1 Oktober 2024.


Bagikan :

SEMARANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah meluncurkan Hasil Pencacahan Lengkap Sensus Pertanian 2023 Tahap II pada Selasa, 1 Oktober 2024. Jumlah usaha pertanian di Jateng berdasarkan hasil sensus ini mencapai 4.365.808 unit. 

Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno menyampaikan, pihaknya menyambut baik hasil Sensus Pertanian 2023. Sebab, data dari hasil sensus mampu mendukung dan membantu pemerintah provinsi dalam merumuskan kebijakan-kebijakan terkait pertanian di Jateng.

"Data ini akan menjadi bahan kita bersama untuk pengambilan kebijakan yang lebih tepat," ucapnya.

Sekda menilai, hasil sensus pertanian merupakan data yang sangat penting, karena hal ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 Provinsi Jateng, yang diarahkan oleh pemerintah pusat menjadi penumpu pangan dan industri nasional.

"Meskipun nanti Jateng sebagai penumpu pangan dalam hal beras, namun keseluruhan pangan juga akan menjadi perhatian," katanya. 

Adapun Hasil Sensus Pertanian 2023 yang memaparkan tentang unit usaha pertanian, jumlah unit usaha pertanian menurut subsektor, sebaran usaha agroforestri (sistem pertanian tanaman pangan dan tanaman hutan yang ditanam pada lahan yang sama), unit usaha berdasarkan jenis komoditas, dan data lainnya, akan dijadikan sebagai rujukan bagi Pemprov Jateng dalam mengambil keputusan dan merumuskan kebijakan. Dengan adanya data tersebut, dapat diketahui pula minat usaha masyarakat di sektor pertanian, jumlah lahan pertanian, dan lain sebagainya.

Sebagai informasi, Sensus Pertanian 2023 Tahap I dilaksanakan dengan melakukan pendataan lapangan pada Juni-Juli 2023, kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan sensus Tahap II pada Mei-Agustus 2024 yang hasilnya berupa publikasi Hasil Pencacahan Lengkap Sensus Pertanian 2023. 

Kepala BPS Jateng, Endang Tri Wahyuningsih mengatakan, usaha pertanian terbagi menjadi tiga jenis, yaitu usaha pertanian perorangan (UTP), perusahaan pertanian berbadan hukum (UPB), dan usaha pertanian lainnya (UTL). 

Hingga Agustus 2024, usaha pertanian di Jateng masih didominasi oleh UTP yang jumlahnya mencapai 4.363.201 unit, bahkan usaha perseorangan ini mendominasi semua subsektor. Adapun, subsektor terbanyak dari UTP adalah tanaman pangan yang mencapai 2,65 juta unit usaha, disusul subsektor peternakan (2,28 juta), hortikultura (1,97 juta unit), perkebunan (1,04 juta), kehutanan (1,04 juta), perikanan (245 ribu), dan jasa pertanian (61 ribu).

"Sementara UPB terbanyak terdapat di subsektor peternakan, yang mencapai 212 unit usaha. Untuk UTL terbanyak di subsektor jasa pertanian, sebanyak 940 unit usaha," kata Endang saat meliris berita statistik di Aula Kantor BPS Jateng pada Selasa, 1 Oktober 2024.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu