Foto : (Humas Jateng)
Foto : (Humas Jateng)
SEMARANG - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., memastikan keamanan dan kondusivitas di daerahnya, lantaran beberapa waktu lalu muncul sejumlah gangster yang menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat di Kota Semarang. Ia menilai, tindakan mereka sudah mengarah pada kriminalitas, bahkan sebagian pelakunya masih berada di usia sekolah.
"Perlu ada shock therapy terhadap kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada kriminalitas,” ucapnya usai menghadiri Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Kantor Gubernur Jateng pada Rabu, 2 Oktober 2024.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi persoalan gangster ini. Salah satunya dengan membubarkan kelompok gangster, seperti yang dilakukan oleh Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Semarang pada 1 Oktober lalu.
Pj Gubernur menegaskan, upaya pencegahan dan penanganan harus terus dilakukan agar gangster tidak muncul kembali, bahkan setelah dibubarkan.
“Ada di antara kelompok itu masih anak SMP dan anak SMA, yang memang sedang mencari jati diri. Ini perlu ada upaya-upaya edukasi terhadap mereka,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, ia juga mengapresiasi sejumlah lembaga yang sudah melakukan upaya preventif melalui program dari instansinya masing-masing, contohnya seperti Kejaksaan Tinggi dengan program Jaksa Masuk Sekolah. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melakukan pembinaan hukum sejak dini kepada para pelajar.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga sudah melakukan upaya serupa dengan memberikan edukasi kepada para siswa agar mereka tidak melakukan perbuatan yang menyimpang dan mengarah pada tindak kejahatan.
“Jadi anak-anak itu akan terus kita bina,” ucap Pj Gubernur.
Ia menambahkan, tidak hanya pelajar yang membutuhkan edukasi, tetapi orang tua juga memerlukan sosialisasi agar mereka dapat mengawasi dan memberikan bimbingan kepada anak-anaknya. Menurutnya, orang tua dan anak harus memiliki hubungan yang baik agar tidak ada hal-hal atau persoalan yang berdampak pada perkembangan karakter anak.
SEMARANG - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., memastikan keamanan dan kondusivitas di daerahnya, lantaran beberapa waktu lalu muncul sejumlah gangster yang menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat di Kota Semarang. Ia menilai, tindakan mereka sudah mengarah pada kriminalitas, bahkan sebagian pelakunya masih berada di usia sekolah.
"Perlu ada shock therapy terhadap kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada kriminalitas,” ucapnya usai menghadiri Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Kantor Gubernur Jateng pada Rabu, 2 Oktober 2024.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi persoalan gangster ini. Salah satunya dengan membubarkan kelompok gangster, seperti yang dilakukan oleh Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Semarang pada 1 Oktober lalu.
Pj Gubernur menegaskan, upaya pencegahan dan penanganan harus terus dilakukan agar gangster tidak muncul kembali, bahkan setelah dibubarkan.
“Ada di antara kelompok itu masih anak SMP dan anak SMA, yang memang sedang mencari jati diri. Ini perlu ada upaya-upaya edukasi terhadap mereka,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, ia juga mengapresiasi sejumlah lembaga yang sudah melakukan upaya preventif melalui program dari instansinya masing-masing, contohnya seperti Kejaksaan Tinggi dengan program Jaksa Masuk Sekolah. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melakukan pembinaan hukum sejak dini kepada para pelajar.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga sudah melakukan upaya serupa dengan memberikan edukasi kepada para siswa agar mereka tidak melakukan perbuatan yang menyimpang dan mengarah pada tindak kejahatan.
“Jadi anak-anak itu akan terus kita bina,” ucap Pj Gubernur.
Ia menambahkan, tidak hanya pelajar yang membutuhkan edukasi, tetapi orang tua juga memerlukan sosialisasi agar mereka dapat mengawasi dan memberikan bimbingan kepada anak-anaknya. Menurutnya, orang tua dan anak harus memiliki hubungan yang baik agar tidak ada hal-hal atau persoalan yang berdampak pada perkembangan karakter anak.
Berita Terbaru