Foto : Sigit (Humas Jateng)
Foto : Sigit (Humas Jateng)
PEKALONGAN - Sebanyak 98 kepala keluarga (KK) di Dusun Semonet, Desa Semut, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan harus dipindahkan/direlokasi, sebab tempat tinggalnya terdampak luapan air laut (rob). Para warga mendapatkan bantuan pembangunan rumah gratis di Desa Tratebang, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan dengan jarak sekitar 9,9 km dari lokasi desa yang lama.
Guna memastikan kesiapan bantuan rumah tersebut, Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., mengecek langsung progres pembangunan bantuan rumah di Kabupaten Pekalongan pada Kamis, 3 September 2024.
Saat ini, progres pembangunannya sebesar 80%, sehingga pada akhir tahun 2024 diperkirakan para warga sudah bisa menempati rumah-rumah tersebut.
Pj Gubernur menyampaikan, rumah yang dibangun sudah memenuhi syarat rumah sederhana sehat dengan spesifikasi rumah seluas 40 m², ada ruang tamu, 2 kamar tidur, dan 1 toilet. Selain itu, rumah dibangun dengan konstruksi rumah tahan gempa.
Sebagai informasi, seharusnya ada 100 KK di Dusun Semonet, Desa Semut yang menerima bantuan rumah akibat terdampak banjir rob. Akan tetapi, karena anggota keluarga di 2 KK meninggal dunia tanpa ahli waris, maka rumah yang dibangun hanya diperuntukkan bagi 98 KK.
Selain tempat tinggal, jalan dan jembatan yang menjadi akses utama menuju ke kampung tersebut juga terdampak banjir. Maka dari itu, relokasi merupakan hal penting yang harus segera dilakukan bagi masyarakat di Dusun Semonet, Desa Semut.
Adapun pengadaan bantuan rumah merupakan hasil kolaborasi dari berbagai pihak, di antaranya Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Provinsi Jateng yang membangun sebanyak 64 unit rumah dengan biaya masing-masing unit sebesar Rp40 juta. Selanjutnya, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jateng dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang menyediakan sambungan Listrik untuk seluruh rumah.
Sementara, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI menyediakan sebanyak 32 unit rumah, sanitasi, drainase, dan air minum dengan total anggaran sebesar Rp5,9 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR-BPN) RI menyediakan sertifikasi lahan.
Kemudian, Pemerintah Kabupaten Pekalongan memberikan bantuan biaya tukang untuk pembangunan rumah sebesar Rp15 juta per unit, serta memfasilitasi penyediaan dan pematangan lahan. Lalu, Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (LAZIZMU) membangun sebanyak 2 unit rumah. Selain itu, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) & LAZISNU memberikan bantuan berupa pembangunan musala dan tempat pembelajaran Quran (TPQ).
"Semuanya saling bersinergi, dalam rangka memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak," kata Pj Gubernur.
Pj Gubernur menyampaikan, Pemprov Jateng selalu berkomitmen melayani masyarakat dengan baik, dan meningkatkan kesejahteraannya. Harapannya, bantuan rumah bagi 98 KK ini mampu memberikan manfaat bagi masyarakat.
Salah seorang penerima bantuan, Sukini mengaku senang dengan adanya bantuan rumah tersebut. Sebab dalam beberapa tahun terakhir, banjir rob yang melanda Dusun Semonet semakin parah. Lantaran rumahnya tidak mungkin ditinggali kembali, empat tahun ini ia terpaksa mengontrak rumah.
“Kami semua warga Semonet senang sekali mendapatkan rumah ini," ucapnya.
Sukini menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Apalagi, seluruh warga yang direlokasi mendapatkan fasilitas rumah gratis.
PEKALONGAN - Sebanyak 98 kepala keluarga (KK) di Dusun Semonet, Desa Semut, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan harus dipindahkan/direlokasi, sebab tempat tinggalnya terdampak luapan air laut (rob). Para warga mendapatkan bantuan pembangunan rumah gratis di Desa Tratebang, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan dengan jarak sekitar 9,9 km dari lokasi desa yang lama.
Guna memastikan kesiapan bantuan rumah tersebut, Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., mengecek langsung progres pembangunan bantuan rumah di Kabupaten Pekalongan pada Kamis, 3 September 2024.
Saat ini, progres pembangunannya sebesar 80%, sehingga pada akhir tahun 2024 diperkirakan para warga sudah bisa menempati rumah-rumah tersebut.
Pj Gubernur menyampaikan, rumah yang dibangun sudah memenuhi syarat rumah sederhana sehat dengan spesifikasi rumah seluas 40 m², ada ruang tamu, 2 kamar tidur, dan 1 toilet. Selain itu, rumah dibangun dengan konstruksi rumah tahan gempa.
Sebagai informasi, seharusnya ada 100 KK di Dusun Semonet, Desa Semut yang menerima bantuan rumah akibat terdampak banjir rob. Akan tetapi, karena anggota keluarga di 2 KK meninggal dunia tanpa ahli waris, maka rumah yang dibangun hanya diperuntukkan bagi 98 KK.
Selain tempat tinggal, jalan dan jembatan yang menjadi akses utama menuju ke kampung tersebut juga terdampak banjir. Maka dari itu, relokasi merupakan hal penting yang harus segera dilakukan bagi masyarakat di Dusun Semonet, Desa Semut.
Adapun pengadaan bantuan rumah merupakan hasil kolaborasi dari berbagai pihak, di antaranya Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Provinsi Jateng yang membangun sebanyak 64 unit rumah dengan biaya masing-masing unit sebesar Rp40 juta. Selanjutnya, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jateng dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang menyediakan sambungan Listrik untuk seluruh rumah.
Sementara, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI menyediakan sebanyak 32 unit rumah, sanitasi, drainase, dan air minum dengan total anggaran sebesar Rp5,9 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR-BPN) RI menyediakan sertifikasi lahan.
Kemudian, Pemerintah Kabupaten Pekalongan memberikan bantuan biaya tukang untuk pembangunan rumah sebesar Rp15 juta per unit, serta memfasilitasi penyediaan dan pematangan lahan. Lalu, Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (LAZIZMU) membangun sebanyak 2 unit rumah. Selain itu, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) & LAZISNU memberikan bantuan berupa pembangunan musala dan tempat pembelajaran Quran (TPQ).
"Semuanya saling bersinergi, dalam rangka memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak," kata Pj Gubernur.
Pj Gubernur menyampaikan, Pemprov Jateng selalu berkomitmen melayani masyarakat dengan baik, dan meningkatkan kesejahteraannya. Harapannya, bantuan rumah bagi 98 KK ini mampu memberikan manfaat bagi masyarakat.
Salah seorang penerima bantuan, Sukini mengaku senang dengan adanya bantuan rumah tersebut. Sebab dalam beberapa tahun terakhir, banjir rob yang melanda Dusun Semonet semakin parah. Lantaran rumahnya tidak mungkin ditinggali kembali, empat tahun ini ia terpaksa mengontrak rumah.
“Kami semua warga Semonet senang sekali mendapatkan rumah ini," ucapnya.
Sukini menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Apalagi, seluruh warga yang direlokasi mendapatkan fasilitas rumah gratis.
Berita Terbaru