Follow Us :              

Resmikan PT Beurer Indonesia di KEK Kendal, Sekda Dorong Ekspor Alat Kesehatan dan Peningkatan Serapan Tenaga Kerja

  22 October 2024  |   09:30:00  |   dibaca : 1165 
Kategori :
Bagikan :


Resmikan PT Beurer Indonesia di KEK Kendal, Sekda Dorong Ekspor Alat Kesehatan dan Peningkatan Serapan Tenaga Kerja

22 October 2024 | 09:30:00 | dibaca : 1165
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

KENDAL - Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno meresmikan perusahaan alat kesehatan asal Jerman, PT Beurer Indonesia Technology di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kabupaten Kendal pada Selasa, 22 Oktober 2024.

PT Beurer tidak hanya menjadi produsen, tetapi juga distributor alat kesehatan di negara-negara Asia. Maka dari itu, Sekda berharap perusahaan ini mampu menyerap banyak tenaga kerja, menciptakan iklim investasi yang kondusif, serta mendorong ekspor produk berupa alat-alat kesehatan.

"Mudah-mudahan, ini mempercepat pemerintah pusat untuk merealisasikan pembangunan pelabuhan di KEK Kendal," katanya.

Sekda menambahkan, PT Beurer juga berpotensi memberikan multiplier effect bagi masyarakat sekitar, salah satunya melalui program corporate social responsibility (CSR). Dengan begitu, keberadaan perusahaan ini mampu membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Direktur Promosi Wilayah Amerika dan Eropa Kementerian Investasi dan Hilirisasi RI, Sri Endang Novitasari menyatakan, pihaknya sudah memfasilitasi PT Beurer dengan KEK sejak tahun 2021, mulai dari kunjungan untuk membandingkan lokasi investasi di sejumlah negara Asia, hingga akhirnya memilih membangun perusahaan di Kendal, Jateng.

Menurutnya, PT Beurer Indonesia memiliki potensi pasar yang besar, karena produk dalam negeri baru bisa memenuhi kebutuhan alat kesehatan sebesar 20%, sementara 80% sisanya masih bergantung pada produk-produk impor.

"Jumlah tenaga kerja yang terserap PT Beurer Indonesia sekitar 50-100 orang, karena mereka memang berteknologi tinggi dengan nilai investasi Rp179 miliar," katanya.

Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Lucia Rizka Andalucia mengatakan, kehadiran PT Beurer di Kendal akan mendukung upaya pemerintah dalam memajukan industri kesehatan.

"Dengan adanya Pabrik Beurer, diharapkan Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada produk impor, dan meningkatkan produksi alat kesehatan secara mandiri," katanya.

Pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 8.000 m² itu, nantinya akan memproduksi berbagai alat kesehatan, seperti termometer, alat tensi, oksimeter, lampu terapi, pelembab udara (humidifier), timbangan, alat pijat, dan produk lainnya.


Bagikan :

KENDAL - Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno meresmikan perusahaan alat kesehatan asal Jerman, PT Beurer Indonesia Technology di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kabupaten Kendal pada Selasa, 22 Oktober 2024.

PT Beurer tidak hanya menjadi produsen, tetapi juga distributor alat kesehatan di negara-negara Asia. Maka dari itu, Sekda berharap perusahaan ini mampu menyerap banyak tenaga kerja, menciptakan iklim investasi yang kondusif, serta mendorong ekspor produk berupa alat-alat kesehatan.

"Mudah-mudahan, ini mempercepat pemerintah pusat untuk merealisasikan pembangunan pelabuhan di KEK Kendal," katanya.

Sekda menambahkan, PT Beurer juga berpotensi memberikan multiplier effect bagi masyarakat sekitar, salah satunya melalui program corporate social responsibility (CSR). Dengan begitu, keberadaan perusahaan ini mampu membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Direktur Promosi Wilayah Amerika dan Eropa Kementerian Investasi dan Hilirisasi RI, Sri Endang Novitasari menyatakan, pihaknya sudah memfasilitasi PT Beurer dengan KEK sejak tahun 2021, mulai dari kunjungan untuk membandingkan lokasi investasi di sejumlah negara Asia, hingga akhirnya memilih membangun perusahaan di Kendal, Jateng.

Menurutnya, PT Beurer Indonesia memiliki potensi pasar yang besar, karena produk dalam negeri baru bisa memenuhi kebutuhan alat kesehatan sebesar 20%, sementara 80% sisanya masih bergantung pada produk-produk impor.

"Jumlah tenaga kerja yang terserap PT Beurer Indonesia sekitar 50-100 orang, karena mereka memang berteknologi tinggi dengan nilai investasi Rp179 miliar," katanya.

Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Lucia Rizka Andalucia mengatakan, kehadiran PT Beurer di Kendal akan mendukung upaya pemerintah dalam memajukan industri kesehatan.

"Dengan adanya Pabrik Beurer, diharapkan Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada produk impor, dan meningkatkan produksi alat kesehatan secara mandiri," katanya.

Pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 8.000 m² itu, nantinya akan memproduksi berbagai alat kesehatan, seperti termometer, alat tensi, oksimeter, lampu terapi, pelembab udara (humidifier), timbangan, alat pijat, dan produk lainnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu