Follow Us :              

Pilkada di Musim Penghujan, Pj Gubernur Jateng Minta KPU Siapkan TPS yang Aman Banjir

  18 November 2024  |   07:00:00  |   dibaca : 270 
Kategori :
Bagikan :


Pilkada di Musim Penghujan, Pj Gubernur Jateng Minta KPU Siapkan TPS yang Aman Banjir

18 November 2024 | 07:00:00 | dibaca : 270
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

SEMARANG – Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jateng untuk mempersiapkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang aman dari banjir, mengingat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 akan terselenggara pada musim penghujan. 

“Kami wanti-wanti dari awal kepada KPU untuk menyiapkan TPS-TPS yang tidak rawan banjir, cari tempat yang permanen,” ucapnya di sela Apel Kesiapsiagaan Bencana Menghadapi Ancaman Bencana Hidrometeorologis Musim Hujan Tahun 2024-2025 di Halaman Kantor Gubernur Jateng pada Senin, 18 November 2024.

Adapun pemungutan dan penghitungan suara yang dilaksanakan pada tanggal 27 November mendatang merupakan hari libur nasional. Oleh sebab itu, Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dapat memanfaatkan sejumlah gedung, seperti sekolah, balai desa, atau tempat lain yang representatif digunakan sebagai TPS. 

Pj Gubernur menyatakan, bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Demak pada Pemilu 2024 lalu menjadi pengalaman berharga bagi Jateng. Sebab, setidaknya terdapat 114 TPS yang terendam banjir, sehingga harus dilaksanakan pemilu susulan bagi warga yang terdampak. 

“Kita terus koordinasi dengan BBWS (Badan Besar Wilayah Sungai) ataupun Kementarian PUPR, agar kasus tanggul jebol ini tidak terjadi. Dan penguatan-penguatan (tanggul juga) sudah dilakukan selama satu tahun terakhir,” ucapnya. 

Pj Gubernur mengungkapkan, sudah ada beberapa kejadian bencana hidrometeorologi yang terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi dalam satu bulan terakhir. Beberapa di antaranya tanah longsor di Kabupaten Kebumen dan Pekalongan, serta angin puting beliung di Kabupaten Sukoharjo. 

Guna memperkuat kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai potensi bencana hidrometeorologi, Pemprov Jateng sudah melakukan berbagai upaya, antara lain menyelenggarakan rapat koordinasi antarinstansi, mengecek sarana dan prasarana di masing-masing pemangku kepentingan, serta melakukan apel siaga personel dan peralatan. 

“Jadi apel ini sengaja kita laksanakan dalam rangka untuk mengingatkan dan juga (menjadi upaya) kesiapsiagaan kita (dalam) menghadapi musim penghujan di 2024-2025,” ucap Pj Gubernur.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Bergas Catursasi menyampaikan, Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi dilaksanakan untuk mengecek kesiapan personel dan peralatan serta memperkuat sumber daya manusia dalam upaya penanggulangan bencana di Jateng.

Apel kesiapsiagaan bencana diikuti oleh 250 personel dari 25 instansi, yakni TNI/Polri, organisasi perangkat daerah (OPD), instansi vertikal, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), forum zakat, Palang Merah Indonesia (PMI) Jateng, pramuka, unit pelayanan disabilitas, RSUP dr Kariadi, organisasi relawan di Jateng, serta sarana prasarana yang dibutuhkan.

Bergas mengaku, pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/kota untuk mengingatkan masyarakat agar selalu waspada terhadap potensi bencana yang mungkin terjadi.
 
“Minimal mengingatkan supaya mereka bisa antisipasi apa-apa yang bisa merugikan, apalagi sampai membahayakan,” katanya.


Bagikan :

SEMARANG – Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jateng untuk mempersiapkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang aman dari banjir, mengingat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 akan terselenggara pada musim penghujan. 

“Kami wanti-wanti dari awal kepada KPU untuk menyiapkan TPS-TPS yang tidak rawan banjir, cari tempat yang permanen,” ucapnya di sela Apel Kesiapsiagaan Bencana Menghadapi Ancaman Bencana Hidrometeorologis Musim Hujan Tahun 2024-2025 di Halaman Kantor Gubernur Jateng pada Senin, 18 November 2024.

Adapun pemungutan dan penghitungan suara yang dilaksanakan pada tanggal 27 November mendatang merupakan hari libur nasional. Oleh sebab itu, Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dapat memanfaatkan sejumlah gedung, seperti sekolah, balai desa, atau tempat lain yang representatif digunakan sebagai TPS. 

Pj Gubernur menyatakan, bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Demak pada Pemilu 2024 lalu menjadi pengalaman berharga bagi Jateng. Sebab, setidaknya terdapat 114 TPS yang terendam banjir, sehingga harus dilaksanakan pemilu susulan bagi warga yang terdampak. 

“Kita terus koordinasi dengan BBWS (Badan Besar Wilayah Sungai) ataupun Kementarian PUPR, agar kasus tanggul jebol ini tidak terjadi. Dan penguatan-penguatan (tanggul juga) sudah dilakukan selama satu tahun terakhir,” ucapnya. 

Pj Gubernur mengungkapkan, sudah ada beberapa kejadian bencana hidrometeorologi yang terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi dalam satu bulan terakhir. Beberapa di antaranya tanah longsor di Kabupaten Kebumen dan Pekalongan, serta angin puting beliung di Kabupaten Sukoharjo. 

Guna memperkuat kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai potensi bencana hidrometeorologi, Pemprov Jateng sudah melakukan berbagai upaya, antara lain menyelenggarakan rapat koordinasi antarinstansi, mengecek sarana dan prasarana di masing-masing pemangku kepentingan, serta melakukan apel siaga personel dan peralatan. 

“Jadi apel ini sengaja kita laksanakan dalam rangka untuk mengingatkan dan juga (menjadi upaya) kesiapsiagaan kita (dalam) menghadapi musim penghujan di 2024-2025,” ucap Pj Gubernur.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Bergas Catursasi menyampaikan, Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi dilaksanakan untuk mengecek kesiapan personel dan peralatan serta memperkuat sumber daya manusia dalam upaya penanggulangan bencana di Jateng.

Apel kesiapsiagaan bencana diikuti oleh 250 personel dari 25 instansi, yakni TNI/Polri, organisasi perangkat daerah (OPD), instansi vertikal, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), forum zakat, Palang Merah Indonesia (PMI) Jateng, pramuka, unit pelayanan disabilitas, RSUP dr Kariadi, organisasi relawan di Jateng, serta sarana prasarana yang dibutuhkan.

Bergas mengaku, pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/kota untuk mengingatkan masyarakat agar selalu waspada terhadap potensi bencana yang mungkin terjadi.
 
“Minimal mengingatkan supaya mereka bisa antisipasi apa-apa yang bisa merugikan, apalagi sampai membahayakan,” katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu