Follow Us :              

Hadapi Potensi Cuaca Ekstrem, Pemprov Jateng Upayakan Modifikasi Cuaca

  13 December 2024  |   09:00:00  |   dibaca : 214 
Kategori :
Bagikan :


Hadapi Potensi Cuaca Ekstrem, Pemprov Jateng Upayakan Modifikasi Cuaca

13 December 2024 | 09:00:00 | dibaca : 214
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan akan terjadi cuaca ekstrem di sejumlah daerah di Jawa Tengah pada 16-23 Desember 2024. 

"Kami sengaja ke Jawa Tengah, karena eskalasi (peningkatan volume cuaca ekstrem) menguat. Ini berarti tanggul-tanggul yang ada itu harus diperkuat,” kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati saat berkoordinasi dengan Pj Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., di kantornya pada Jumat, 13 Desember 2024.

Ia membeberkan, sejumlah daerah yang diperkirakan mengalami cuaca ekstrem, antara lain Jepara, Pemalang, Pekalongan, Tegal, dan Brebes.

Sejauh ini, sejumlah tanggul di Jawa Tengah sudah diperkuat kontruksinya. Akan tetapi, koordinasi dengan sejumlah balai wilayah sungai harus tetap dilakukan sebagai upaya untuk menanggulangi potensi bencana dan mencegah terjadinya banjir. 

Dwikorita berharap, meskipun berbagai upaya mitigasi telah dilakukan oleh pemerintah, tetapi masyarakat diminta tetap waspada dan mematuhi apa yang disampaikan oleh pemerintah.

Pada kesempatan itu, Pj Gubernur Jateng, menyampaikan terima kasih kepada BMKG yang telah memberi peringatan terhadap situasi yang ada. 

"Kami banyak berterima kasih kepada BMKG dengan adanya warning saat ini.  Kami telah mempersiapkan antisipasi berbagai hal yang akan terjadi," ucapnya.

Beberapa langkah yang telah dilakukan, di antaranya dengan memastikan kesiapan relawan melalui Apel Siaga yang digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng beberapa waktu lalu.

Selain itu, juga memastikan kondisi peralatan yang digunakan untuk menghadapi bencana. Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Kami sudah minta bantuan untuk TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) dengan BMKG dan BNPB guna melakukan modifikasi cuaca. Sekarang sudah hari ketiga," ujar Pj Gubernur. 

Dengan modifikasi cuaca, harapannya dapat memecah cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi di sejumlah wilayah. Pj Gubernur tidak ingin kejadian yang terjadi di Demak dan Grobogan tahun lalu terulang kembali.

"Jangan sampai ada korban dari masyarakat," tegasnya.


Bagikan :

SEMARANG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan akan terjadi cuaca ekstrem di sejumlah daerah di Jawa Tengah pada 16-23 Desember 2024. 

"Kami sengaja ke Jawa Tengah, karena eskalasi (peningkatan volume cuaca ekstrem) menguat. Ini berarti tanggul-tanggul yang ada itu harus diperkuat,” kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati saat berkoordinasi dengan Pj Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., di kantornya pada Jumat, 13 Desember 2024.

Ia membeberkan, sejumlah daerah yang diperkirakan mengalami cuaca ekstrem, antara lain Jepara, Pemalang, Pekalongan, Tegal, dan Brebes.

Sejauh ini, sejumlah tanggul di Jawa Tengah sudah diperkuat kontruksinya. Akan tetapi, koordinasi dengan sejumlah balai wilayah sungai harus tetap dilakukan sebagai upaya untuk menanggulangi potensi bencana dan mencegah terjadinya banjir. 

Dwikorita berharap, meskipun berbagai upaya mitigasi telah dilakukan oleh pemerintah, tetapi masyarakat diminta tetap waspada dan mematuhi apa yang disampaikan oleh pemerintah.

Pada kesempatan itu, Pj Gubernur Jateng, menyampaikan terima kasih kepada BMKG yang telah memberi peringatan terhadap situasi yang ada. 

"Kami banyak berterima kasih kepada BMKG dengan adanya warning saat ini.  Kami telah mempersiapkan antisipasi berbagai hal yang akan terjadi," ucapnya.

Beberapa langkah yang telah dilakukan, di antaranya dengan memastikan kesiapan relawan melalui Apel Siaga yang digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng beberapa waktu lalu.

Selain itu, juga memastikan kondisi peralatan yang digunakan untuk menghadapi bencana. Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Kami sudah minta bantuan untuk TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) dengan BMKG dan BNPB guna melakukan modifikasi cuaca. Sekarang sudah hari ketiga," ujar Pj Gubernur. 

Dengan modifikasi cuaca, harapannya dapat memecah cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi di sejumlah wilayah. Pj Gubernur tidak ingin kejadian yang terjadi di Demak dan Grobogan tahun lalu terulang kembali.

"Jangan sampai ada korban dari masyarakat," tegasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu