Foto : (Humas Jateng)
Foto : (Humas Jateng)
PEKALONGAN - Penanganan bencana tanah longsor dan banjir di Kabupaten Pekalongan terus dilakukan oleh tim gabungan. Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Pekalongan juga mulai menyiapkan penanganan pada masa transisi pascabencana.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, mengatakan, transisi pascabencana sudah mulai disiapkan, di antaranya dengan melakukan pendataan infrastruktur yang mengalami kerusakan dan langkah-langkah perbaikannya. Misalnya penanganan jembatan putus atau rusak dilakukan dengan membuat jembatan bailey atau jembatan darurat. Saat ini, sudah ada jembatan bailey milik TNI yang akan difungsikan untuk memudahkan akses jalan bagi para warga.
Pemkab Pekalongan juga diminta untuk membuat rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana. Berdasarkan data dan perencanaan itu, nantinya akan ada pembagian tugas sesuai dengan kewenangan masing-masing instansi maupun lembaga.
Terkait dengan adanya sekolah yang terdampak, Pj Gubernur berharap Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah akan ikut membantu memperbaiki sekolah agar pembelajaran bagi para siswa tidak terhambat. Begitu pula dengan pendataan rumah warga yang rusak, harapannya melalui pendataan ini rumah-rumah yang terdampak bencana dapat segera ditangani.
"Segera data mana rumah yang rusak berat, sedang, dan ringan. Setelah itu masuk transisi, setelahnya masuk rehabilitasi dan rekonstruksi," ucap Suharyanto saat mengikuti Rapat Koordinasi Kebencanaan di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan pada Rabu, 22 Januari 2025.
Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., mengatakan pendataan dampak bencana masih terus dilakukan oleh tim di lapangan. Dalam upaya penanganan banjir dan longsor, saat ini perbaikan jembatan menjadi hal yang cukup mendesak, karena jembatan ini menjadi akses utama yang menghubungkan Kecamatan Petungkriyono dengan Kecamatan Doro.
"Ini permintaan masyarakat agar aktivitas tidak terganggu," jelasnya.
Pj Gubernur juga menyampaikan bahwa bencana banjir dan longsor tidak hanya terjadi di Kabupaten Pekalongan. Beberapa daerah lain, seperti Brebes dan Grobogan juga dilanda bencana banjir.
Saat ini, bencana yang terjadi di Brebes sudah ditangani dan sedang dalam proses pendataan infrastruktur yang terdampak, termasuk adanya 33 sekolah, meliputi SD, SMP, dan SMA yang tergenang air.
"Kami sudah koordinasi dengan kepala dinas supaya melakukan langkah cepat, seperti memberikan tugas atau pekerjaan rumah kepada anak didik,” katanya.
PEKALONGAN - Penanganan bencana tanah longsor dan banjir di Kabupaten Pekalongan terus dilakukan oleh tim gabungan. Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Pekalongan juga mulai menyiapkan penanganan pada masa transisi pascabencana.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, mengatakan, transisi pascabencana sudah mulai disiapkan, di antaranya dengan melakukan pendataan infrastruktur yang mengalami kerusakan dan langkah-langkah perbaikannya. Misalnya penanganan jembatan putus atau rusak dilakukan dengan membuat jembatan bailey atau jembatan darurat. Saat ini, sudah ada jembatan bailey milik TNI yang akan difungsikan untuk memudahkan akses jalan bagi para warga.
Pemkab Pekalongan juga diminta untuk membuat rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana. Berdasarkan data dan perencanaan itu, nantinya akan ada pembagian tugas sesuai dengan kewenangan masing-masing instansi maupun lembaga.
Terkait dengan adanya sekolah yang terdampak, Pj Gubernur berharap Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah akan ikut membantu memperbaiki sekolah agar pembelajaran bagi para siswa tidak terhambat. Begitu pula dengan pendataan rumah warga yang rusak, harapannya melalui pendataan ini rumah-rumah yang terdampak bencana dapat segera ditangani.
"Segera data mana rumah yang rusak berat, sedang, dan ringan. Setelah itu masuk transisi, setelahnya masuk rehabilitasi dan rekonstruksi," ucap Suharyanto saat mengikuti Rapat Koordinasi Kebencanaan di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan pada Rabu, 22 Januari 2025.
Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., mengatakan pendataan dampak bencana masih terus dilakukan oleh tim di lapangan. Dalam upaya penanganan banjir dan longsor, saat ini perbaikan jembatan menjadi hal yang cukup mendesak, karena jembatan ini menjadi akses utama yang menghubungkan Kecamatan Petungkriyono dengan Kecamatan Doro.
"Ini permintaan masyarakat agar aktivitas tidak terganggu," jelasnya.
Pj Gubernur juga menyampaikan bahwa bencana banjir dan longsor tidak hanya terjadi di Kabupaten Pekalongan. Beberapa daerah lain, seperti Brebes dan Grobogan juga dilanda bencana banjir.
Saat ini, bencana yang terjadi di Brebes sudah ditangani dan sedang dalam proses pendataan infrastruktur yang terdampak, termasuk adanya 33 sekolah, meliputi SD, SMP, dan SMA yang tergenang air.
"Kami sudah koordinasi dengan kepala dinas supaya melakukan langkah cepat, seperti memberikan tugas atau pekerjaan rumah kepada anak didik,” katanya.
Berita Terbaru