Follow Us :              

Pj Gubernur Harap Perum Bulog Mampu Optimalkan Serapan Gabah dari Petani

  05 February 2025  |   09:00:00  |   dibaca : 289 
Kategori :
Bagikan :


Pj Gubernur Harap Perum Bulog Mampu Optimalkan Serapan Gabah dari Petani

05 February 2025 | 09:00:00 | dibaca : 289
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

SEMARANG – Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., menyampaikan, Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Jawa Tengah pada bulan Februari sampai April 2025 ditargetkan mampu menyerap gabah dari para petani, setidaknya sebanyak 383.144 ton setara beras.

 “Saya berharap kepada Perum Bulog mampu menyerap gabah (kering) seharga Rp6.500 per kilogram, dan beras (seharga) Rp12.000 (per kg), dan kita harapkan (dari) petani mampu menyiapkan (hasil) gabah atau padinya.” kata Pj Gubernur dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Optimalisasi Penyerapan Gabah dan Beras Dalam Negeri Provinsi Jawa Tengah di Kantor Perum Bulog Kanwil Jateng pada Rabu, 5 Februari 2025.

Hal itu sesuai dengan instruksi Presiden RI, Prabowo Subianto, beberapa waktu lalu. Perum Bulog diminta untuk membeli gabah atau beras dari petani dengan harga yang telah ditetapkan, tanpa ada pengurangan harga yang berkaitan dengan kualitas dari gabah/beras.

Pada kesempatan itu, Pj Gubernur juga meminta Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) untuk menjalin komunikasi dengan Perum Bulog. Hal ini bertujuan untuk memastikan tercapainya serapan 20% beras hasil produksi Perpadi oleh Bulog.

Selain itu, ia juga meminta pemerintah kabupaten/kota dan TNI untuk mendampingi petani, mulai dari proses pembibitan, masa panen, hingga penjualan, untuk memastikan kualitas produksi padinya.

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jawa Tengah, Sopran Kennedi, menyampaikan, Bulog harus menyerap minimal 20% beras dari Perpadi serta 532 ribu ton gabah untuk wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.

Guna mendukung penyerapan beras, Perum Bulog Jawa Tengah sudah mempersiapkan gudang berkapasitas 75 ribu ton. Hal tersebut bertujuan untuk menampung stok beras sehingga jumlah serapannya bisa lebih maksimal.

“Selebihnya, (Bulog) akan bekerja sama, baik melalui gudang sewa atau sistem pinjam pakai dengan TNI, BUMN, dan resi gudang yang dikelola oleh Dinas Perdagangan atau pemerintah daerah. Tentunya akan kita assessment (nilai) dahulu kelayakan gudang untuk penyimpanan beras,” ucap Sopran.

Sebagai informasi, Rakor Optimalisasi Penyerapan Gabah dan Beras Dalam Negeri Provinsi Jateng diselenggarakan dalam rangka menindaklanjuti kesepakatan antara Kementerian Pertanian, Perum Bulog, Perpadi, dan Panglima TNI di Kementerian Pertanian pada 30 Januari lalu. Rakor tersebut menghasilkan komitmen bersama untuk menyerap gabah dan/atau beras dalam upaya mendukung swasembada pangan, salah satunya di wilayah Jateng.


Bagikan :

SEMARANG – Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., menyampaikan, Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Jawa Tengah pada bulan Februari sampai April 2025 ditargetkan mampu menyerap gabah dari para petani, setidaknya sebanyak 383.144 ton setara beras.

 “Saya berharap kepada Perum Bulog mampu menyerap gabah (kering) seharga Rp6.500 per kilogram, dan beras (seharga) Rp12.000 (per kg), dan kita harapkan (dari) petani mampu menyiapkan (hasil) gabah atau padinya.” kata Pj Gubernur dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Optimalisasi Penyerapan Gabah dan Beras Dalam Negeri Provinsi Jawa Tengah di Kantor Perum Bulog Kanwil Jateng pada Rabu, 5 Februari 2025.

Hal itu sesuai dengan instruksi Presiden RI, Prabowo Subianto, beberapa waktu lalu. Perum Bulog diminta untuk membeli gabah atau beras dari petani dengan harga yang telah ditetapkan, tanpa ada pengurangan harga yang berkaitan dengan kualitas dari gabah/beras.

Pada kesempatan itu, Pj Gubernur juga meminta Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) untuk menjalin komunikasi dengan Perum Bulog. Hal ini bertujuan untuk memastikan tercapainya serapan 20% beras hasil produksi Perpadi oleh Bulog.

Selain itu, ia juga meminta pemerintah kabupaten/kota dan TNI untuk mendampingi petani, mulai dari proses pembibitan, masa panen, hingga penjualan, untuk memastikan kualitas produksi padinya.

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jawa Tengah, Sopran Kennedi, menyampaikan, Bulog harus menyerap minimal 20% beras dari Perpadi serta 532 ribu ton gabah untuk wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.

Guna mendukung penyerapan beras, Perum Bulog Jawa Tengah sudah mempersiapkan gudang berkapasitas 75 ribu ton. Hal tersebut bertujuan untuk menampung stok beras sehingga jumlah serapannya bisa lebih maksimal.

“Selebihnya, (Bulog) akan bekerja sama, baik melalui gudang sewa atau sistem pinjam pakai dengan TNI, BUMN, dan resi gudang yang dikelola oleh Dinas Perdagangan atau pemerintah daerah. Tentunya akan kita assessment (nilai) dahulu kelayakan gudang untuk penyimpanan beras,” ucap Sopran.

Sebagai informasi, Rakor Optimalisasi Penyerapan Gabah dan Beras Dalam Negeri Provinsi Jateng diselenggarakan dalam rangka menindaklanjuti kesepakatan antara Kementerian Pertanian, Perum Bulog, Perpadi, dan Panglima TNI di Kementerian Pertanian pada 30 Januari lalu. Rakor tersebut menghasilkan komitmen bersama untuk menyerap gabah dan/atau beras dalam upaya mendukung swasembada pangan, salah satunya di wilayah Jateng.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu