Follow Us :              

Pemprov Jateng Angkat 8.909 Guru Tidak Tetap Jadi PPPK

  25 November 2024  |   07:30:00  |   dibaca : 59 
Kategori :
Bagikan :


Pemprov Jateng Angkat 8.909 Guru Tidak Tetap Jadi PPPK

25 November 2024 | 07:30:00 | dibaca : 59
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan para guru. Sejak tahun 2021 hingga 2024, sebanyak 8.909 orang guru tidak tetap (GTT) telah diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., menuturkan, hal ini bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada para guru yang merupakan agen peradaban. 

"Kita berharap agar guru ini ke depan menjadi guru yang hebat, profesional, penuh dedikasi, dan menjadi abdi negara yang unggul," ucapnya usai memimpin upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2024 di Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah pada Senin, 25 November 2024.

Sejalan dengan tema HGN 2024 "Guru Hebat Indonesia Kuat", Pj Gubernur berharap, istilah guru, yakni "digugu lan ditiru" (dapat dipercaya dan diikuti) harus benar-benar diaplikasikan. Sebab, guru yang hebat dapat menentukan kualitas pembelajaran, lulusan, serta sumber daya manusia yang dihasilkan.

"Harapannya, anak-anak didik menjadi orang-orang berprestasi. Kita harap, semua guru mempunyai motivasi kerja yang ikhlas, sehingga bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang besar dengan wawasan, kemampuan, kecerdasan," ucapnya.

Ia mengatakan, guru sebagai tenaga pendidik profesional yang bertugas mengajar, mendidik, dan membimbing, serta menilai hasil belajar murid. Oleh sebab itu, guru harus mengarahkan murid agar menjadi tunas-tunas muda bangsa yang unggul.

Harapannya, guru sebagai agen peradaban yang tidak hanya memberikan pembelajaran, tetapi juga memberikan pendidikan karakter bagi muridnya, sehingga anak didik memiliki kecerdasan, keterampilan, dan karakter yang mulia. 

Pada peringatan HGN tahun 2024, Pemprov Jateng juga memberikan bantuan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) kepada dua orang guru tidak tetap, yaitu Dedy Saputro, pengajar di SMKN 1 Sayung, Demak serta Dwi Safitri, pengajar di SMAN 1 Ambarawa, Kabupaten Semarang.

Dedy mengaku, ia tidak menyangka akan mendapatkan bantuan dari Pemprov Jateng. Sebab sebelumnya, ia hanya dihubungi untuk mengikuti upacara Hari Guru Nasional tingkat Provinsi di Kantor Gubernur Jawa Tengah.

"Senang sekali. Semoga bisa meringankan untuk perbaikan rumah," katanya.

Dedy sudah menjadi guru kurang lebih selama 11 tahun. Saat ini, ia menjadi guru tidak tetap di SMK Negeri 1 Sayung selama kurang lebih empat tahun, dan sebelumnya ia mengajar di SMK Negeri 2 Demak.

"Harapan ke depan bisa diangkat sebagai PPPK," ujarnya.


Bagikan :

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan para guru. Sejak tahun 2021 hingga 2024, sebanyak 8.909 orang guru tidak tetap (GTT) telah diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., menuturkan, hal ini bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada para guru yang merupakan agen peradaban. 

"Kita berharap agar guru ini ke depan menjadi guru yang hebat, profesional, penuh dedikasi, dan menjadi abdi negara yang unggul," ucapnya usai memimpin upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2024 di Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah pada Senin, 25 November 2024.

Sejalan dengan tema HGN 2024 "Guru Hebat Indonesia Kuat", Pj Gubernur berharap, istilah guru, yakni "digugu lan ditiru" (dapat dipercaya dan diikuti) harus benar-benar diaplikasikan. Sebab, guru yang hebat dapat menentukan kualitas pembelajaran, lulusan, serta sumber daya manusia yang dihasilkan.

"Harapannya, anak-anak didik menjadi orang-orang berprestasi. Kita harap, semua guru mempunyai motivasi kerja yang ikhlas, sehingga bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang besar dengan wawasan, kemampuan, kecerdasan," ucapnya.

Ia mengatakan, guru sebagai tenaga pendidik profesional yang bertugas mengajar, mendidik, dan membimbing, serta menilai hasil belajar murid. Oleh sebab itu, guru harus mengarahkan murid agar menjadi tunas-tunas muda bangsa yang unggul.

Harapannya, guru sebagai agen peradaban yang tidak hanya memberikan pembelajaran, tetapi juga memberikan pendidikan karakter bagi muridnya, sehingga anak didik memiliki kecerdasan, keterampilan, dan karakter yang mulia. 

Pada peringatan HGN tahun 2024, Pemprov Jateng juga memberikan bantuan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) kepada dua orang guru tidak tetap, yaitu Dedy Saputro, pengajar di SMKN 1 Sayung, Demak serta Dwi Safitri, pengajar di SMAN 1 Ambarawa, Kabupaten Semarang.

Dedy mengaku, ia tidak menyangka akan mendapatkan bantuan dari Pemprov Jateng. Sebab sebelumnya, ia hanya dihubungi untuk mengikuti upacara Hari Guru Nasional tingkat Provinsi di Kantor Gubernur Jawa Tengah.

"Senang sekali. Semoga bisa meringankan untuk perbaikan rumah," katanya.

Dedy sudah menjadi guru kurang lebih selama 11 tahun. Saat ini, ia menjadi guru tidak tetap di SMK Negeri 1 Sayung selama kurang lebih empat tahun, dan sebelumnya ia mengajar di SMK Negeri 2 Demak.

"Harapan ke depan bisa diangkat sebagai PPPK," ujarnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu