Foto : (Humas Jateng)
Foto : (Humas Jateng)
SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mulai melakukan identifikasi potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2025 sampai 2029. Hal ini bertujuan untuk mendongkrak pendapatan daerah Jateng.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menyatakan, penyusunan rencana PAD jangka menengah ini tidak hanya membicarakan masalah target, tetapi juga strategi dan identifikasi potensi pendapatannya.
"Kita harus sudah memikirkan bagaimana bisa meningkatkan (pendapatan). Strateginya apa, kita pikirkan bersama. Ketika bicara jangka menengah, kita harus sudah punya perhitungan sampai 2029," ucapnya saat membuka acara Pra Rapat Koordinasi Penyusunan Pendapatan Jangka Menengah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025-2029 di Kantor Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Tengah pada Kamis, 13 Februari 2025.
Sekda mengatakan, seluruh perhitungan yang dilakukan harus berbasis pada data dan sesuai dengan potensi-potensi yang ada. Dengan demikian, peningkatan PAD dapat diwujudkan.
Menurutnya, tantangan pemerintah daerah di masa mendatang jelas akan sangat beragam. Situasi dan kondisi saat ini, membuat pemerintah daerah harus lebih mandiri terkait dengan penggunaan anggaran. Maka dari itu, PAD sebagai salah satu instrumen pendapatan yang dapat dikelola sendiri, harus dioptimalkan untuk mendanai program-program peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pada kesempatan itu, Sekda menekankan agar strategi peningkatan pendapatan dipikirkan oleh semua pihak. Tidak hanya oleh Bapenda, tetapi juga seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemprov Jateng.
"Dengan berbagai tantangan ke depan, kita harus bisa berinovasi dan berkreasi. Kebutuhan belanja ke depan tidak berkurang, tetapi semakin bertambah," tegasnya.
Melalui rapat koordinasi ini, Sekda berharap, perkiraan dan penghitungan potensi pendapatan daerah dapat dilakukan secara optimal.
“Semoga PAD meningkat dan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah," ucapnya.
Kepala Bapenda Provinsi Jawa Tengah, Nadi Santoso, mengatakan, pra rapat ini merupakan persiapan menuju pelaksanaan rapat koordinasi (rakor) yang akan diselenggarakan satu bulan ke depan. Rapat pendahuluan tersebut, diikuti oleh seluruh perwakilan OPD yang berkontribusi terhadap pendapatan daerah.
"Rakor ini sekalian menyusun rencana pendapatan jangka menengah daerah, untuk lima tahun ke depan," jelasnya.
SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mulai melakukan identifikasi potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2025 sampai 2029. Hal ini bertujuan untuk mendongkrak pendapatan daerah Jateng.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menyatakan, penyusunan rencana PAD jangka menengah ini tidak hanya membicarakan masalah target, tetapi juga strategi dan identifikasi potensi pendapatannya.
"Kita harus sudah memikirkan bagaimana bisa meningkatkan (pendapatan). Strateginya apa, kita pikirkan bersama. Ketika bicara jangka menengah, kita harus sudah punya perhitungan sampai 2029," ucapnya saat membuka acara Pra Rapat Koordinasi Penyusunan Pendapatan Jangka Menengah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025-2029 di Kantor Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Tengah pada Kamis, 13 Februari 2025.
Sekda mengatakan, seluruh perhitungan yang dilakukan harus berbasis pada data dan sesuai dengan potensi-potensi yang ada. Dengan demikian, peningkatan PAD dapat diwujudkan.
Menurutnya, tantangan pemerintah daerah di masa mendatang jelas akan sangat beragam. Situasi dan kondisi saat ini, membuat pemerintah daerah harus lebih mandiri terkait dengan penggunaan anggaran. Maka dari itu, PAD sebagai salah satu instrumen pendapatan yang dapat dikelola sendiri, harus dioptimalkan untuk mendanai program-program peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pada kesempatan itu, Sekda menekankan agar strategi peningkatan pendapatan dipikirkan oleh semua pihak. Tidak hanya oleh Bapenda, tetapi juga seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemprov Jateng.
"Dengan berbagai tantangan ke depan, kita harus bisa berinovasi dan berkreasi. Kebutuhan belanja ke depan tidak berkurang, tetapi semakin bertambah," tegasnya.
Melalui rapat koordinasi ini, Sekda berharap, perkiraan dan penghitungan potensi pendapatan daerah dapat dilakukan secara optimal.
“Semoga PAD meningkat dan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah," ucapnya.
Kepala Bapenda Provinsi Jawa Tengah, Nadi Santoso, mengatakan, pra rapat ini merupakan persiapan menuju pelaksanaan rapat koordinasi (rakor) yang akan diselenggarakan satu bulan ke depan. Rapat pendahuluan tersebut, diikuti oleh seluruh perwakilan OPD yang berkontribusi terhadap pendapatan daerah.
"Rakor ini sekalian menyusun rencana pendapatan jangka menengah daerah, untuk lima tahun ke depan," jelasnya.
Berita Terbaru