Foto : Medianto (Humas Jateng)
Foto : Medianto (Humas Jateng)
SEMARANG – Dugderan merupakan salah satu tradisi di Kota Semarang yang diselenggarakan setiap tahun untuk mengabarkan datangnya bulan Ramadan.
Pada tahun ini, Kirab Dugderan untuk menyambut Ramadan 1446 H dilaksanakan pada hari Jumat, 28 Februari 2025 pukul 13.00 WIB. Rute kirab dimulai dari Halaman Balai Kota Semarang menuju ke Masjid Agung Semarang (Masjid Kauman), lalu berlanjut ke Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).
Dalam kirab itu, Wali kota Semarang, Agustina Wilujeng, yang berperan sebagai Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Purbadiningrum menerima Suhuf Halaqah atau surat yang berisi warta masuknya bulan Ramadan dari Takmir Masjid Agung Semarang.
Kemudian, Kanjeng Mas Ayu Tumenggung bersama peserta kirab melanjutkan perjalanan menuju ke Masjid Agung Jawa Tengah. Setibanya di sana, ia memberikan Suhuf Halaqah kepada Sekretaris Daerah Jateng, Sumarno, yang memerankan tokoh Kanjeng Adipati Raden Mas Tumenggung Probo Hadikusumo, untuk dibacakan di depan masyarakat.
Tradisi Dugderan ini menyedot perhatian masyarakat. Sepanjang perjalanan dari Balai Kota Semarang menuju ke MAJT, banyak warga antusias menyaksikan acara tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Jateng, Sumarno, menyampaikan bahwa Tradisi Dugderan sudah ada sejak tahun 1881. Dalam perkembangannya, acara tahunan ini sudah diisi dengan berbagai kegiatan.
Dalam event tersebut, para pelaku UMKM juga dilibatkan sehingga Dugderan menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan perekonomian daerah.
Sekda berharap, Dugderan bisa menjadi event pariwisata yang tidak hanya dimeriahkan dan diikuti oleh warga Kota Semarang, tetapi juga seluruh masyarakat Jawa Tengah.
Salah satu pengunjung asal DKI Jakarta, Farah Risma Eka Putriana, mengaku senang bisa mengikuti Perayaan Dugderan.
"Sudah pernah tahu acara ini, tetapi baru pertama kali ini melihat langsung," kata mahasiswi salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Semarang itu.
Senada dengan Farah, Mahasiswi asal Kota Semarang, Gabriella Icha Ayu Maharani, mengatakan bahwa ia juga baru pertama kali menyaksikan perayaan tersebut.
" Rasanya senang bisa melihat event seperti ini," ucapnya.
SEMARANG – Dugderan merupakan salah satu tradisi di Kota Semarang yang diselenggarakan setiap tahun untuk mengabarkan datangnya bulan Ramadan.
Pada tahun ini, Kirab Dugderan untuk menyambut Ramadan 1446 H dilaksanakan pada hari Jumat, 28 Februari 2025 pukul 13.00 WIB. Rute kirab dimulai dari Halaman Balai Kota Semarang menuju ke Masjid Agung Semarang (Masjid Kauman), lalu berlanjut ke Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).
Dalam kirab itu, Wali kota Semarang, Agustina Wilujeng, yang berperan sebagai Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Purbadiningrum menerima Suhuf Halaqah atau surat yang berisi warta masuknya bulan Ramadan dari Takmir Masjid Agung Semarang.
Kemudian, Kanjeng Mas Ayu Tumenggung bersama peserta kirab melanjutkan perjalanan menuju ke Masjid Agung Jawa Tengah. Setibanya di sana, ia memberikan Suhuf Halaqah kepada Sekretaris Daerah Jateng, Sumarno, yang memerankan tokoh Kanjeng Adipati Raden Mas Tumenggung Probo Hadikusumo, untuk dibacakan di depan masyarakat.
Tradisi Dugderan ini menyedot perhatian masyarakat. Sepanjang perjalanan dari Balai Kota Semarang menuju ke MAJT, banyak warga antusias menyaksikan acara tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Jateng, Sumarno, menyampaikan bahwa Tradisi Dugderan sudah ada sejak tahun 1881. Dalam perkembangannya, acara tahunan ini sudah diisi dengan berbagai kegiatan.
Dalam event tersebut, para pelaku UMKM juga dilibatkan sehingga Dugderan menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan perekonomian daerah.
Sekda berharap, Dugderan bisa menjadi event pariwisata yang tidak hanya dimeriahkan dan diikuti oleh warga Kota Semarang, tetapi juga seluruh masyarakat Jawa Tengah.
Salah satu pengunjung asal DKI Jakarta, Farah Risma Eka Putriana, mengaku senang bisa mengikuti Perayaan Dugderan.
"Sudah pernah tahu acara ini, tetapi baru pertama kali ini melihat langsung," kata mahasiswi salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Semarang itu.
Senada dengan Farah, Mahasiswi asal Kota Semarang, Gabriella Icha Ayu Maharani, mengatakan bahwa ia juga baru pertama kali menyaksikan perayaan tersebut.
" Rasanya senang bisa melihat event seperti ini," ucapnya.
Berita Terbaru