Follow Us :              

Pastikan Harga Pangan Terjaga Selama Ramadan, Gubernur Jateng Pantau Harga di Pasar Tradisional

  04 March 2025  |   07:30:00  |   dibaca : 387 
Kategori :
Bagikan :


Pastikan Harga Pangan Terjaga Selama Ramadan, Gubernur Jateng Pantau Harga di Pasar Tradisional

04 March 2025 | 07:30:00 | dibaca : 387
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

JEPARA – Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., memantau langsung harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional, guna memastikan harga pangan tetap terjaga selama Ramadan dan jelang Lebaran 2025. 

Pantauan harga itu dilakukan bersama dengan dinas terkait di Pasar Pagi Pecangaan, Desa Pecangaan Kulon, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara pada Selasa, 4 Maret 2025. 

Berdasarkan pantauannya, memang ada sejumlah kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga, tetapi masih dalam batas yang cukup wajar. 

"(Harga) Bahan pokok naik, (termasuk) bawang merah dan bawang putih, (tetapi) kenaikan tidak terlalu signifikan," kata Gubernur usai melakukan pantauan di pasar.

Kenaikan harga bahan pangan itu disebabkan karena meningkatnya jumlah konsumsi atau permintaan masyarakat. Hal itu dianggap masih dalam batas wajar, terlebih lagi pada bulan Ramadan banyak kebutuhan dapur yang harus dicukupi.

Gubernur sudah meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk memantau harga barang kebutuhan pokok dan barang penting (Bapokting) setiap harinya. Pantauan ini menjadi hal yang penting agar tidak terjadi gejolak harga pangan maupun kelangkaan ketersediaan stok di masyarakat. 

Selain itu, pantauan harian juga dapat dijadikan sebagai rujukan untuk mengambil langkah terkait dengan upaya menstabilkan harga dan memastikan ketersediaan bahan pokok.

Gubernur juga mengatakan telah bekerja sama dengan Polda Jateng untuk mengawasi distribusi bahan pangan, sekaligus mencegah terjadinya penimbunan. 

"Untuk pantauan, kita kerja sama dengan Polda Jateng agar tak ada penimbunan. Terus dipantau," tambahnya.

Beberapa strategi telah disiapkan, jika nantinya benar-benar terjadi lonjakan harga yang signifikan atau stok bahan pangan yang menipis. Salah satunya dengan melakukan operasi pasar guna menstabilkan harga.

"Kalau naik signifikan, ya kita nanti operasi pasar," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng, Dyah Lukisari, mengatakan sejumlah bahan pangan di Jepara mengalami kenaikan, namun secara umum harga bahan pokok di Jateng masih cukup stabil. 

Komoditas yang mengalami kenaikan harga, di antaranya bawang merah, yang semula harganya Rp35.000/kg naik menjadi Rp40.000/kg. Kenaikan harga ini masih sesuai dengan HAP (Harga Acuan Penjualan), yakni sebesar Rp36.500-41.500/kg.

Kemudian, harga telur naik dari Rp28.000/kg menjadi Rp29.000/kg. Harga ini masih di bawah HAP, yakni Rp 30.000/kg di tingkat konsumen. Berdasarkan data harga bahan pokok tersebut, artinya kenaikan harga bawang merah dan telur masih cukup terkendali

"Kenaikan harga ini salah satunya karena kenaikan konsumsi di bulan puasa ini. Bukan hanya konsumsi untuk pribadi, tetapi juga karena banyaknya umat muslim yang berbagi makanan saat bulan puasa ini,” kata Dyah.


Bagikan :

JEPARA – Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., memantau langsung harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional, guna memastikan harga pangan tetap terjaga selama Ramadan dan jelang Lebaran 2025. 

Pantauan harga itu dilakukan bersama dengan dinas terkait di Pasar Pagi Pecangaan, Desa Pecangaan Kulon, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara pada Selasa, 4 Maret 2025. 

Berdasarkan pantauannya, memang ada sejumlah kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga, tetapi masih dalam batas yang cukup wajar. 

"(Harga) Bahan pokok naik, (termasuk) bawang merah dan bawang putih, (tetapi) kenaikan tidak terlalu signifikan," kata Gubernur usai melakukan pantauan di pasar.

Kenaikan harga bahan pangan itu disebabkan karena meningkatnya jumlah konsumsi atau permintaan masyarakat. Hal itu dianggap masih dalam batas wajar, terlebih lagi pada bulan Ramadan banyak kebutuhan dapur yang harus dicukupi.

Gubernur sudah meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk memantau harga barang kebutuhan pokok dan barang penting (Bapokting) setiap harinya. Pantauan ini menjadi hal yang penting agar tidak terjadi gejolak harga pangan maupun kelangkaan ketersediaan stok di masyarakat. 

Selain itu, pantauan harian juga dapat dijadikan sebagai rujukan untuk mengambil langkah terkait dengan upaya menstabilkan harga dan memastikan ketersediaan bahan pokok.

Gubernur juga mengatakan telah bekerja sama dengan Polda Jateng untuk mengawasi distribusi bahan pangan, sekaligus mencegah terjadinya penimbunan. 

"Untuk pantauan, kita kerja sama dengan Polda Jateng agar tak ada penimbunan. Terus dipantau," tambahnya.

Beberapa strategi telah disiapkan, jika nantinya benar-benar terjadi lonjakan harga yang signifikan atau stok bahan pangan yang menipis. Salah satunya dengan melakukan operasi pasar guna menstabilkan harga.

"Kalau naik signifikan, ya kita nanti operasi pasar," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng, Dyah Lukisari, mengatakan sejumlah bahan pangan di Jepara mengalami kenaikan, namun secara umum harga bahan pokok di Jateng masih cukup stabil. 

Komoditas yang mengalami kenaikan harga, di antaranya bawang merah, yang semula harganya Rp35.000/kg naik menjadi Rp40.000/kg. Kenaikan harga ini masih sesuai dengan HAP (Harga Acuan Penjualan), yakni sebesar Rp36.500-41.500/kg.

Kemudian, harga telur naik dari Rp28.000/kg menjadi Rp29.000/kg. Harga ini masih di bawah HAP, yakni Rp 30.000/kg di tingkat konsumen. Berdasarkan data harga bahan pokok tersebut, artinya kenaikan harga bawang merah dan telur masih cukup terkendali

"Kenaikan harga ini salah satunya karena kenaikan konsumsi di bulan puasa ini. Bukan hanya konsumsi untuk pribadi, tetapi juga karena banyaknya umat muslim yang berbagi makanan saat bulan puasa ini,” kata Dyah.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu