Foto : Medianto (Humas Jateng)
Foto : Medianto (Humas Jateng)
SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengimbau agar masyarakat tetap waspada. Sebab, berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi di sejumlah daerah di Jateng dalam beberapa hari ke depan.
"BMKG akhir-akhir ini mengumumkan cuaca hujan ini akan lebih intensif. Maka, saya berharap kepada seluruh masyarakat untuk waspada," ucapnya usai mengikuti kegiatan Tarawih Keliling di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Kota Semarang pada Senin, 10 Maret 2025 malam.
Wagub menyampaikan, koordinasi dengan seluruh stakeholder terkait terus dilakukan, termasuk dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, BPBD kabupaten/kota, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk menangani persoalan lahan petani yang terdampak banjir, salah satunya yang ada di Kabupaten Grobogan.
"Ini harus kita pikirkan bersama-sama. Tidak kalah penting, mari kita melihat kondisi lingkungan kita. Ketika ada warning tolong segera diinformasikan kepada kami, sehingga kami bisa antisipasi semuanya," ucapnya.
Sementara itu, BPBD Jateng mencatat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur beberapa wilayah di Jawa Tengah telah mengakibatkan sejumlah bencana alam, di antaranya banjir di Kabupaten Grobogan yang terjadi pada 8 Maret 2025.
Hujan deras membuat Sungai Tuntang, Lusi, dan Glugu meluap. Tidak hanya itu, tanggul sungai Tuntang dan sungai Kliteh juga jebol karena tidak dapat menahan debit air.
Akibatnya, 21 desa di 6 kecamatan yang ada di Kabupaten Grobogan terendam banjir dengan ketinggian 10-100 cm. Jumlah warga terdampak sebanyak 4.271 Kepala keluarga (KK). Jumlah pengungsi sesuai data dari BPBD Jateng, per 10 Maret 2025 pukul 19.00 WIB, sebanyak 324 jiwa.
SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengimbau agar masyarakat tetap waspada. Sebab, berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi di sejumlah daerah di Jateng dalam beberapa hari ke depan.
"BMKG akhir-akhir ini mengumumkan cuaca hujan ini akan lebih intensif. Maka, saya berharap kepada seluruh masyarakat untuk waspada," ucapnya usai mengikuti kegiatan Tarawih Keliling di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Kota Semarang pada Senin, 10 Maret 2025 malam.
Wagub menyampaikan, koordinasi dengan seluruh stakeholder terkait terus dilakukan, termasuk dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, BPBD kabupaten/kota, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk menangani persoalan lahan petani yang terdampak banjir, salah satunya yang ada di Kabupaten Grobogan.
"Ini harus kita pikirkan bersama-sama. Tidak kalah penting, mari kita melihat kondisi lingkungan kita. Ketika ada warning tolong segera diinformasikan kepada kami, sehingga kami bisa antisipasi semuanya," ucapnya.
Sementara itu, BPBD Jateng mencatat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur beberapa wilayah di Jawa Tengah telah mengakibatkan sejumlah bencana alam, di antaranya banjir di Kabupaten Grobogan yang terjadi pada 8 Maret 2025.
Hujan deras membuat Sungai Tuntang, Lusi, dan Glugu meluap. Tidak hanya itu, tanggul sungai Tuntang dan sungai Kliteh juga jebol karena tidak dapat menahan debit air.
Akibatnya, 21 desa di 6 kecamatan yang ada di Kabupaten Grobogan terendam banjir dengan ketinggian 10-100 cm. Jumlah warga terdampak sebanyak 4.271 Kepala keluarga (KK). Jumlah pengungsi sesuai data dari BPBD Jateng, per 10 Maret 2025 pukul 19.00 WIB, sebanyak 324 jiwa.
Berita Terbaru