Follow Us :              

Tinjau Banjir Grobogan, Gubernur Pastikan Kebutuhan Para Pengungsi Tercukupi

  11 March 2025  |   09:00:00  |   dibaca : 381 
Kategori :
Bagikan :


Tinjau Banjir Grobogan, Gubernur Pastikan Kebutuhan Para Pengungsi Tercukupi

11 March 2025 | 09:00:00 | dibaca : 381
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

GROBOGAN – Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., mendatangi lokasi pengungsian warga terdampak banjir di Gereja Kristen Jawa Tempurung, Desa Ringin Kidul, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan pada Selasa, 11 Maret 2025.

Sesampainya di lokasi pengungsian, Gubernur langsung menemui warga terdampak banjir. Ia menanyakan kebutuhan dan fasilitas di lokasi pengungsian, serta memastikan kondisi para warga. 

"Logistike kurang nopo mboten? (Logistiknya kurang atau tidak?) Ada yang sakit atau tidak?" ucap Gubernur di lokasi pengungsian yang menampung 88 jiwa tersebut.

Banjir yang terjadi sejak hari Minggu, 9 Maret 2025 itu, disebabkan oleh luapan Sungai Tuntang, Lusi, dan Glugu akibat intensitas hujan yang cukup tinggi. Tanggul Sungai Tuntang dan Kliteh juga jebol karena tidak dapat menahan debit air yang tinggi.

Bencana banjir berdampak pada 21 desa di 6 kecamatan, yaitu Kecamatan Kedungjati, Toroh, Purwodadi, Tawangharjo, Gubug, Tegowanu. Berdasarkan data Situation Report BPBD Jateng, jumlah total warga terdampak sekitar 4.271 KK, sebanyak 145 KK di antaranya merupakan warga Dusun Mintreng, Desa Baturagung, yang masih terisolir. 

Dalam kunjungannya itu, Gubernur memastikan kebutuhan pokok para pengungsi sudah tercukupi, mulai dari makanan, alas tidur, hingga urusan kesehatan. Posko layanan kesehatan dan dapur umum juga disediakan di lokasi pengungsian.

Warga berharap, banjir yang menggenangi rumah dan lingkungan tempat tinggalnya bisa cepat surut. Saat banjir terjadi, luapan air sungai begitu cepat masuk ke dalam rumah sehingga pakaian dan semua perkakas rumah tangga terendam, bahkan air menggenang hingga setinggi dada orang dewasa. 

Tidak hanya datang ke satu lokasi pengungsian, Gubernur juga mengunjungi Masjid Baitul Makmur yang jaraknya tak jauh dari gereja. Total ada 117 jiwa yang mengungsi di lokasi tersebut. Bedanya, masjid ini dikelilingi genangan air dengan ketinggian sekitar 1 meter.

Saat bertemu dengan para pengungsi, ia juga membagikan bantuan sembako hingga mainan untuk anak-anak, seperti bola, bricks, robot, dan boneka. 

Kemudian, tinjauan kembali dilanjutkan ke Balai Desa Baturagung, Gubug. Setidaknya ada 14 KK yang mengungsi di lokasi tersebut. Pengungsian ini juga sudah dilengkapi dengan dapur umum.

Gubernur menyampaikan, ia datang ke lokasi bencana dengan dua tujuan. Pertama, memastikan kondisi pengungsi dalam keadaan baik dan tak kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan pokok. Kedua, mengecek tanggul Sungai Tuntang yang jebol agar segera dilakukan penanganan secepatnya.

“Kita utamakan cek pengungsi dulu tentang kekurangan mereka. Nanti saya akan cek posisi di mana adanya (tanggul) jebol. Kita akan rapatkan untuk penanggulangan ini,” tegasnya.


Bagikan :

GROBOGAN – Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., mendatangi lokasi pengungsian warga terdampak banjir di Gereja Kristen Jawa Tempurung, Desa Ringin Kidul, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan pada Selasa, 11 Maret 2025.

Sesampainya di lokasi pengungsian, Gubernur langsung menemui warga terdampak banjir. Ia menanyakan kebutuhan dan fasilitas di lokasi pengungsian, serta memastikan kondisi para warga. 

"Logistike kurang nopo mboten? (Logistiknya kurang atau tidak?) Ada yang sakit atau tidak?" ucap Gubernur di lokasi pengungsian yang menampung 88 jiwa tersebut.

Banjir yang terjadi sejak hari Minggu, 9 Maret 2025 itu, disebabkan oleh luapan Sungai Tuntang, Lusi, dan Glugu akibat intensitas hujan yang cukup tinggi. Tanggul Sungai Tuntang dan Kliteh juga jebol karena tidak dapat menahan debit air yang tinggi.

Bencana banjir berdampak pada 21 desa di 6 kecamatan, yaitu Kecamatan Kedungjati, Toroh, Purwodadi, Tawangharjo, Gubug, Tegowanu. Berdasarkan data Situation Report BPBD Jateng, jumlah total warga terdampak sekitar 4.271 KK, sebanyak 145 KK di antaranya merupakan warga Dusun Mintreng, Desa Baturagung, yang masih terisolir. 

Dalam kunjungannya itu, Gubernur memastikan kebutuhan pokok para pengungsi sudah tercukupi, mulai dari makanan, alas tidur, hingga urusan kesehatan. Posko layanan kesehatan dan dapur umum juga disediakan di lokasi pengungsian.

Warga berharap, banjir yang menggenangi rumah dan lingkungan tempat tinggalnya bisa cepat surut. Saat banjir terjadi, luapan air sungai begitu cepat masuk ke dalam rumah sehingga pakaian dan semua perkakas rumah tangga terendam, bahkan air menggenang hingga setinggi dada orang dewasa. 

Tidak hanya datang ke satu lokasi pengungsian, Gubernur juga mengunjungi Masjid Baitul Makmur yang jaraknya tak jauh dari gereja. Total ada 117 jiwa yang mengungsi di lokasi tersebut. Bedanya, masjid ini dikelilingi genangan air dengan ketinggian sekitar 1 meter.

Saat bertemu dengan para pengungsi, ia juga membagikan bantuan sembako hingga mainan untuk anak-anak, seperti bola, bricks, robot, dan boneka. 

Kemudian, tinjauan kembali dilanjutkan ke Balai Desa Baturagung, Gubug. Setidaknya ada 14 KK yang mengungsi di lokasi tersebut. Pengungsian ini juga sudah dilengkapi dengan dapur umum.

Gubernur menyampaikan, ia datang ke lokasi bencana dengan dua tujuan. Pertama, memastikan kondisi pengungsi dalam keadaan baik dan tak kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan pokok. Kedua, mengecek tanggul Sungai Tuntang yang jebol agar segera dilakukan penanganan secepatnya.

“Kita utamakan cek pengungsi dulu tentang kekurangan mereka. Nanti saya akan cek posisi di mana adanya (tanggul) jebol. Kita akan rapatkan untuk penanggulangan ini,” tegasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu