Foto : (Humas Jateng)
Foto : (Humas Jateng)
YOGYAKARTA – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mulai menyiapkan sejumlah jalur alternatif untuk mengantisipasi membludaknya arus kendaraan pada mudik Lebaran tahun 2025.
Sebab, jumlah kendaraan yang bakal masuk atau melintas di Jawa Tengah diprediksi sebanyak 1,8 juta kendaraan. Jumlah itu mengalami kenaikan sebanyak 6,75% dibandingan tahun 2024.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyampaikan, rambu-rambu penunjuk arah sudah mulai dipasang di jalur-jalur alternatif. Harapannya, hal ini bisa memudahkan para pemudik menuju daerah tujuannya.
“Jalur-jalur alternatif kita beri papanisasi untuk mempermudah, karena kalau kita bicara google map, kadang terjebak,” ucapnya saat ditemui usai menghadiri Rapat Koordinasi Kepala Daerah yang digelar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jogja Expo Center (JEC), Bantul pada Rabu, 19 Maret 2025.
Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan Jateng, total sudah terpasang 15.290 unit lampu penerangan jalan, 14.826 unit rambu lalu lintas, dan 1.331 unit rambu pendahulu penunjuk jurusan.
Tak hanya itu, sejumlah warning light, marka jalan, dan rambu peringatan juga telah dipasang di 6 lokasi rawan kecelakaan. Rambu imbauan kepada para pemakai jalan berupa peringatan dengan kata-kata, juga sudah disiapkan sebanyak 203 unit rambu sementara.
Jalur-jalur alternatif yang disiapkan itu berada di jalur penghubung tengah, jalur alternatif pantura, dan jalur penghubung timur. Jalur penghubung tengah, meliputi ruas Pemalang-Randudongkal-Belik-Bobotsari-Purbalingga, ruas Wiradesa-Kajen-Kalibening-Wanayasa-Banjarnegara, dan ruas Weleri-Patean-Parakan.
Kemudian, jalur alternatif pantura, meliputi ruas Bantarsari-Ketanggungan-Slawi-Bantarbolang-Kajen-Kesesi-Wonotunggal-Plantungan-Sukorejo-Ungaran dan ruas Semarang-Godong-Purwodadi-Wirosari-Singget-Cepu.
Sementara jalur penghubung timur, meliputi ruas Pati-Purwodadi-Gemolong-Surakarta, ruas Sruwen-Karanggede-Andong-Gemolong, ruas Palur-Karanganyar-Kalisoro/Batas Jatim, dan ruas Surakarta-Sukoharjo-Wonogiri-Ngadirojo-Biting/Batas Jatim.
Wagub mengatakan, kondisi infrastruktur jalan di Jateng secara umum sudah baik. Pengerjaan penutupan lubang jalan juga terus dikebut.
“Jalan-jalan sudah ditambal semua. Dan kemarin saya juga sudah muter, mencoba lewat jalan-jalan provinsi dan jalan-jalan yang menjadi jalan alternatif para pemudik, insyaallah sudah baik semua,” ungkapnya.
YOGYAKARTA – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mulai menyiapkan sejumlah jalur alternatif untuk mengantisipasi membludaknya arus kendaraan pada mudik Lebaran tahun 2025.
Sebab, jumlah kendaraan yang bakal masuk atau melintas di Jawa Tengah diprediksi sebanyak 1,8 juta kendaraan. Jumlah itu mengalami kenaikan sebanyak 6,75% dibandingan tahun 2024.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyampaikan, rambu-rambu penunjuk arah sudah mulai dipasang di jalur-jalur alternatif. Harapannya, hal ini bisa memudahkan para pemudik menuju daerah tujuannya.
“Jalur-jalur alternatif kita beri papanisasi untuk mempermudah, karena kalau kita bicara google map, kadang terjebak,” ucapnya saat ditemui usai menghadiri Rapat Koordinasi Kepala Daerah yang digelar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jogja Expo Center (JEC), Bantul pada Rabu, 19 Maret 2025.
Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan Jateng, total sudah terpasang 15.290 unit lampu penerangan jalan, 14.826 unit rambu lalu lintas, dan 1.331 unit rambu pendahulu penunjuk jurusan.
Tak hanya itu, sejumlah warning light, marka jalan, dan rambu peringatan juga telah dipasang di 6 lokasi rawan kecelakaan. Rambu imbauan kepada para pemakai jalan berupa peringatan dengan kata-kata, juga sudah disiapkan sebanyak 203 unit rambu sementara.
Jalur-jalur alternatif yang disiapkan itu berada di jalur penghubung tengah, jalur alternatif pantura, dan jalur penghubung timur. Jalur penghubung tengah, meliputi ruas Pemalang-Randudongkal-Belik-Bobotsari-Purbalingga, ruas Wiradesa-Kajen-Kalibening-Wanayasa-Banjarnegara, dan ruas Weleri-Patean-Parakan.
Kemudian, jalur alternatif pantura, meliputi ruas Bantarsari-Ketanggungan-Slawi-Bantarbolang-Kajen-Kesesi-Wonotunggal-Plantungan-Sukorejo-Ungaran dan ruas Semarang-Godong-Purwodadi-Wirosari-Singget-Cepu.
Sementara jalur penghubung timur, meliputi ruas Pati-Purwodadi-Gemolong-Surakarta, ruas Sruwen-Karanggede-Andong-Gemolong, ruas Palur-Karanganyar-Kalisoro/Batas Jatim, dan ruas Surakarta-Sukoharjo-Wonogiri-Ngadirojo-Biting/Batas Jatim.
Wagub mengatakan, kondisi infrastruktur jalan di Jateng secara umum sudah baik. Pengerjaan penutupan lubang jalan juga terus dikebut.
“Jalan-jalan sudah ditambal semua. Dan kemarin saya juga sudah muter, mencoba lewat jalan-jalan provinsi dan jalan-jalan yang menjadi jalan alternatif para pemudik, insyaallah sudah baik semua,” ungkapnya.
Berita Terbaru