Follow Us :              

Bekali Pelajar SMA Taruna Nusantara, Sekda: Junjung Nilai Integritas

  15 April 2025  |   10:30:00  |   dibaca : 46 
Kategori :
Bagikan :


Bekali Pelajar SMA Taruna Nusantara, Sekda: Junjung Nilai Integritas

15 April 2025 | 10:30:00 | dibaca : 46
Kategori :
Bagikan :

Foto : Medianto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Medianto (Humas Jateng)

SEMARANG – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menekankan pentingnya menjaga integritas saat menjadi abdi negara agar bisa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

“Kalau negara ingin maju, maka konsep pelayanan dan konsep integritas itu jadi panglimanya, terlebih untuk (mewujudkan) Indonesia Emas 2045,” ucapnya saat memberikan Pembekalan kepada Ratusan Siswa Kelas X SMA Taruna Nusantara Angkatan 35 di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang pada Selasa, 15 April 2025.

Integritas yang dimaksud adalah memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat dan tidak melakukan tindakan menyimpang.

Menurutnya, memberikan pelayanan yang maksimal sifatnya wajib, karena seorang abdi negara sudah mendapatkan haknya melalui gaji dan tunjangan yang berasal dari pajak rakyat. 

“Yang menggaji kita rakyat Jateng, harusnya kita melayani masyarakat Jateng dengan senang dan tulus ikhlas,” ujar Sekda.

Cara membangun integritas yang efektif dimulai dari seorang pemimpin. Jika seorang pemimpin berintegritas, maka perilaku itu akan menular ke bawahannya. Umumnya, bawahan tidak berani melakukan perbuatan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), apabila pemimpin tidak melakukannya.

Mindset revolusi mental bagi aparatur sipil negara (ASN) harus terus ditanamkan. Tujuannya agar pelayanan yang diberikan kepada masyarakat menjadi semakin baik. 

Sekda mengatakan, mindset bahwa derajat ASN lebih tinggi dari masyarakat harus dihilangkan. Sebab, pola pikir tersebut akan membuat abdi negara tidak mampu melayani masyarakat dengan sepenuh hati.
 
“Menjadi pelayan masyarakat itu tidak cuma-cuma. Kita dapat namanya kompensasi gaji dan tunjangan. Kalau persepsinya digaji karena ada SK, maka diam saja sudah dapat gaji. Itulah yang harus diubah. Gaji dan tunjangan harus dikompensasikan dengan aktivitas pelayanan masyarakat yang baik,” pesannya.
 
Pekerjaan seorang ASN sebagai pelayan publik harus dijalankan dengan ikhlas agar bernilai ibadah. Masyarakat pun akan senang karena mendapatkan pelayanan yang terbaik.
 
“Nanti kalau ikhlas, rezeki kita akan halal, ibadah kita terwujud, karena masyarakat senang dengan pelayanannya. Saya juga selalu ingatkan terus kepada ASN Pemprov Jateng. Tidak bosan, karena namanya kebaikan harus diingatkan terus,” ucap Sekda.


Bagikan :

SEMARANG – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menekankan pentingnya menjaga integritas saat menjadi abdi negara agar bisa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

“Kalau negara ingin maju, maka konsep pelayanan dan konsep integritas itu jadi panglimanya, terlebih untuk (mewujudkan) Indonesia Emas 2045,” ucapnya saat memberikan Pembekalan kepada Ratusan Siswa Kelas X SMA Taruna Nusantara Angkatan 35 di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang pada Selasa, 15 April 2025.

Integritas yang dimaksud adalah memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat dan tidak melakukan tindakan menyimpang.

Menurutnya, memberikan pelayanan yang maksimal sifatnya wajib, karena seorang abdi negara sudah mendapatkan haknya melalui gaji dan tunjangan yang berasal dari pajak rakyat. 

“Yang menggaji kita rakyat Jateng, harusnya kita melayani masyarakat Jateng dengan senang dan tulus ikhlas,” ujar Sekda.

Cara membangun integritas yang efektif dimulai dari seorang pemimpin. Jika seorang pemimpin berintegritas, maka perilaku itu akan menular ke bawahannya. Umumnya, bawahan tidak berani melakukan perbuatan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), apabila pemimpin tidak melakukannya.

Mindset revolusi mental bagi aparatur sipil negara (ASN) harus terus ditanamkan. Tujuannya agar pelayanan yang diberikan kepada masyarakat menjadi semakin baik. 

Sekda mengatakan, mindset bahwa derajat ASN lebih tinggi dari masyarakat harus dihilangkan. Sebab, pola pikir tersebut akan membuat abdi negara tidak mampu melayani masyarakat dengan sepenuh hati.
 
“Menjadi pelayan masyarakat itu tidak cuma-cuma. Kita dapat namanya kompensasi gaji dan tunjangan. Kalau persepsinya digaji karena ada SK, maka diam saja sudah dapat gaji. Itulah yang harus diubah. Gaji dan tunjangan harus dikompensasikan dengan aktivitas pelayanan masyarakat yang baik,” pesannya.
 
Pekerjaan seorang ASN sebagai pelayan publik harus dijalankan dengan ikhlas agar bernilai ibadah. Masyarakat pun akan senang karena mendapatkan pelayanan yang terbaik.
 
“Nanti kalau ikhlas, rezeki kita akan halal, ibadah kita terwujud, karena masyarakat senang dengan pelayanannya. Saya juga selalu ingatkan terus kepada ASN Pemprov Jateng. Tidak bosan, karena namanya kebaikan harus diingatkan terus,” ucap Sekda.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu