Follow Us :              

Bantu Pemenuhan Kebutuhan Rumah Masyarakat, Gubernur Dukung Program Rumah untuk Tenaga Kesehatan

  28 April 2025  |   16:00:00  |   dibaca : 37 
Kategori :
Bagikan :


Bantu Pemenuhan Kebutuhan Rumah Masyarakat, Gubernur Dukung Program Rumah untuk Tenaga Kesehatan

28 April 2025 | 16:00:00 | dibaca : 37
Kategori :
Bagikan :

Foto : Fajar (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Fajar (Humas Jateng)

KENDAL - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., mendukung penuh program rumah untuk tenaga kesehatan yang digagas oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman bersama Kementerian Kesehatan.

"Kita akan dukung, karena sandang, pangan, dan papan di wilayah kita itu perlu," ucapnya saat menghadiri acara Akad Massal dan Penyerahan Kunci untuk Tenaga Kesehatan di Perumahan Puri Delta Asri EXT 1, Kabupaten Kendal, Senin, 28 April 2025.

Khusus di Jawa Tengah, sebanyak 1,02 juta unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) masih membutuhkan perbaikan. Bahkan, angka backlog miskin (ketimpangan antara jumlah rumah yang tersedia dengan kebutuhan masyarakat) di Jateng mencapai 324 ribu unit rumah. 

Guna mengatasi persoalan tersebut, Pemprov Jateng sudah melakukan langkah-langkah penyelesaian dengan penanganan kolaboratif dan komprehensif dari berbagai sumber pendanaan, seperti APBN, APBD Provinsi, APBD kabupaten/kota, Corporate Social Responsibility (CSR), dan swadaya masyarakat.

Tercatat, sampai akhir tahun 2024 sudah dilakukan penanganan sekitar 1.800.531 unit RTLH baik melalui verifikasi dan validasi, maupun intervensi pembiayaan. Sedangkan jumlah yang belum tertangani ada sebanyak 1.022.113 unit RTLH.

"Jadi rumah tidak layak huni nanti akan kita kebut. Anggaran kita cukup, khusus untuk rumah tidak layak huni. Artinya satu tahun kita anggarkan hampir 17 ribu rumah, ini nanti akan kita rapatkan juga dengan stakeholder yang lain. Prinsip layanan dasar terkait rumah harus kita kejar dan tekuni untuk wilayah kita," ucap Gubernur.

Dalam upaya pemenuhan kebutuhan rumah di Jateng, Gubernur mengatakan bahwa pengembang perumahan juga harus ikut andil dalam pembangunan rumah, baik perumahan subsidi maupun komersial.

Sebagai informasi, pencairan rumah subsidi tahun 2025 di Jateng melalui pendanaan Kredit Pembiayaan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) hingga 28 April 2025 sudah mencapai 6.682 unit rumah. Sementara untuk Kabupaten Kendal sendiri sudah ada sebanyak 1.304 unit. Salah satu perumahan bersubsidi di Kabupaten Kendal adalah Perumahan Puri Delta Asri 9 ext 1, yang saat ini memiliki 517 unit rumah yang telah terbangun.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, mengatakan, ada kuota sekitar 30 ribu unit rumah bersubsidi khusus untuk tenaga kesehatan. Selain itu, juga ada kuota rumah untuk petani, nelayan, dan buruh masing-masing sebanyak 20 ribu unit rumah.

Salah seorang keluarga tenaga kesehatan, Danu, mengaku, sangat terbantu dengan adanya program rumah untuk tenaga kesehatan di Indonesia. Sebab, ia menilai, subsidinya sangat besar dan syarat administrasi juga sangat mudah.


Bagikan :

KENDAL - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., mendukung penuh program rumah untuk tenaga kesehatan yang digagas oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman bersama Kementerian Kesehatan.

"Kita akan dukung, karena sandang, pangan, dan papan di wilayah kita itu perlu," ucapnya saat menghadiri acara Akad Massal dan Penyerahan Kunci untuk Tenaga Kesehatan di Perumahan Puri Delta Asri EXT 1, Kabupaten Kendal, Senin, 28 April 2025.

Khusus di Jawa Tengah, sebanyak 1,02 juta unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) masih membutuhkan perbaikan. Bahkan, angka backlog miskin (ketimpangan antara jumlah rumah yang tersedia dengan kebutuhan masyarakat) di Jateng mencapai 324 ribu unit rumah. 

Guna mengatasi persoalan tersebut, Pemprov Jateng sudah melakukan langkah-langkah penyelesaian dengan penanganan kolaboratif dan komprehensif dari berbagai sumber pendanaan, seperti APBN, APBD Provinsi, APBD kabupaten/kota, Corporate Social Responsibility (CSR), dan swadaya masyarakat.

Tercatat, sampai akhir tahun 2024 sudah dilakukan penanganan sekitar 1.800.531 unit RTLH baik melalui verifikasi dan validasi, maupun intervensi pembiayaan. Sedangkan jumlah yang belum tertangani ada sebanyak 1.022.113 unit RTLH.

"Jadi rumah tidak layak huni nanti akan kita kebut. Anggaran kita cukup, khusus untuk rumah tidak layak huni. Artinya satu tahun kita anggarkan hampir 17 ribu rumah, ini nanti akan kita rapatkan juga dengan stakeholder yang lain. Prinsip layanan dasar terkait rumah harus kita kejar dan tekuni untuk wilayah kita," ucap Gubernur.

Dalam upaya pemenuhan kebutuhan rumah di Jateng, Gubernur mengatakan bahwa pengembang perumahan juga harus ikut andil dalam pembangunan rumah, baik perumahan subsidi maupun komersial.

Sebagai informasi, pencairan rumah subsidi tahun 2025 di Jateng melalui pendanaan Kredit Pembiayaan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) hingga 28 April 2025 sudah mencapai 6.682 unit rumah. Sementara untuk Kabupaten Kendal sendiri sudah ada sebanyak 1.304 unit. Salah satu perumahan bersubsidi di Kabupaten Kendal adalah Perumahan Puri Delta Asri 9 ext 1, yang saat ini memiliki 517 unit rumah yang telah terbangun.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, mengatakan, ada kuota sekitar 30 ribu unit rumah bersubsidi khusus untuk tenaga kesehatan. Selain itu, juga ada kuota rumah untuk petani, nelayan, dan buruh masing-masing sebanyak 20 ribu unit rumah.

Salah seorang keluarga tenaga kesehatan, Danu, mengaku, sangat terbantu dengan adanya program rumah untuk tenaga kesehatan di Indonesia. Sebab, ia menilai, subsidinya sangat besar dan syarat administrasi juga sangat mudah.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu