Follow Us :              

Kunjungi Pengungsian Gunung Poh Brebes, Gubernur Dengarkan Harapan Warga Terdampak Tanah Bergerak 

  02 May 2025  |   13:30:00  |   dibaca : 158 
Kategori :
Bagikan :


Kunjungi Pengungsian Gunung Poh Brebes, Gubernur Dengarkan Harapan Warga Terdampak Tanah Bergerak 

02 May 2025 | 13:30:00 | dibaca : 158
Kategori :
Bagikan :

Foto : Gholib (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Gholib (Humas Jateng)

BREBES – Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., mengunjungi warga terdampak bencana tanah bergerak yang mengungsi di Pengungsian Gunung Poh, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes pada Jumat, 2 Mei 2025.

Ratusan warga mengungsi di tenda-tenda pengungsian Gunung Poh akibat bencana tanah bergerak yang terjadi di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, beberapa waktu lalu.

Pada kesempatan itu, Gubernur menyapa dan berbincang langsung dengan para pengungsi, mulai dari anak-anak hingga lansia. 

Salah seorang pengungsi, Prayogi, tidak kuasa menahan haru, lantaran baru kali ini ia disapa dan bisa berada dekat dengan seorang gubernur. 

"Saya berterima kasih Pak Gubernur mau menjenguk kami di sini. Saya sangat bersyukur atas perhatian pemerintah. Terima kasih sudah ngopeni (mengurus) kami di sini," ucapnya kepada Gubernur.

Dengan mata berkaca-kaca, Prayogi memberanikan diri menyampaikan keinginan dari ratusan orang yang mengungsi di Gunung Poh dan tempat pengungsian lainnya. 

"Saya berharap kepada pemerintah, supaya kami di sini dapat hunian lebih layak. Saya mewakili masyarakat yang terdampak tanah bergerak, memohon agar pemerintah memberikan apa yang kami harapkan sekarang," ujarnya.

Sebanyak 197 orang pengungsi, mulai dari anak-anak hingga lansia, berada di Pengungsian Gunung Poh. Para pengungsi sangat antusias ketika Gubernur Jateng itu hadir langsung di tengah-tengah mereka. 

Pengungsi di tenda lain, Sobirin, mengatakan, kedatangan Gubernur adalah salah satu bentuk 'ngopeni' sebagaimana slogan Sang Gubernur, yaitu "Ngopeni lan Nglakoni".

"Minimal Pak Gubernur bisa njagong (duduk bersama). Sangat bangga dan senang sekali. Merasa di-openi gitu, sesuai slogan Pak Gubernur, yaitu Ngopeni Nglakoni. Salah satu bentuk ngopeni itu ya mengunjungi warga," ujarnya.

Sobirin berharap, ia dapat segera dipindahkan dari lokasi pengungsian ke tempat yang lebih baik. Begitu pula harapan dari para pengungsi lain yang juga ingin segera dapat rumah tetap dan layak.

Pada kesempatan itu, Gubernur Jawa Tengah mengatakan, kunjungannya ke lokasi Pengungsian Gunung Poh memang untuk menyapa para pengungsi. Selain itu, ia juga ingin memastikan seluruh bantuan sudah diterima serta melihat langsung kebutuhan apa yang masih kurang dan dibutuhkan oleh para pengungsi.

Terkait dengan situasi di Sirampog, Gubernur sudah memerintahkan pihak terkait untuk mengebut rekonstruksi pascabencana tanah bergerak, khususnya terkait dengan penyiapan hunian tetap bagi ratusan korban terdampak.

"Saya ingin segera carikan tempat yang representatif, harus cepat dan dikaji. Jangan sampai kita memindahkan penduduk kita, jalurnya nanti mbledug meneh (bergerak lagi),” katanya.


Bagikan :

BREBES – Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., mengunjungi warga terdampak bencana tanah bergerak yang mengungsi di Pengungsian Gunung Poh, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes pada Jumat, 2 Mei 2025.

Ratusan warga mengungsi di tenda-tenda pengungsian Gunung Poh akibat bencana tanah bergerak yang terjadi di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, beberapa waktu lalu.

Pada kesempatan itu, Gubernur menyapa dan berbincang langsung dengan para pengungsi, mulai dari anak-anak hingga lansia. 

Salah seorang pengungsi, Prayogi, tidak kuasa menahan haru, lantaran baru kali ini ia disapa dan bisa berada dekat dengan seorang gubernur. 

"Saya berterima kasih Pak Gubernur mau menjenguk kami di sini. Saya sangat bersyukur atas perhatian pemerintah. Terima kasih sudah ngopeni (mengurus) kami di sini," ucapnya kepada Gubernur.

Dengan mata berkaca-kaca, Prayogi memberanikan diri menyampaikan keinginan dari ratusan orang yang mengungsi di Gunung Poh dan tempat pengungsian lainnya. 

"Saya berharap kepada pemerintah, supaya kami di sini dapat hunian lebih layak. Saya mewakili masyarakat yang terdampak tanah bergerak, memohon agar pemerintah memberikan apa yang kami harapkan sekarang," ujarnya.

Sebanyak 197 orang pengungsi, mulai dari anak-anak hingga lansia, berada di Pengungsian Gunung Poh. Para pengungsi sangat antusias ketika Gubernur Jateng itu hadir langsung di tengah-tengah mereka. 

Pengungsi di tenda lain, Sobirin, mengatakan, kedatangan Gubernur adalah salah satu bentuk 'ngopeni' sebagaimana slogan Sang Gubernur, yaitu "Ngopeni lan Nglakoni".

"Minimal Pak Gubernur bisa njagong (duduk bersama). Sangat bangga dan senang sekali. Merasa di-openi gitu, sesuai slogan Pak Gubernur, yaitu Ngopeni Nglakoni. Salah satu bentuk ngopeni itu ya mengunjungi warga," ujarnya.

Sobirin berharap, ia dapat segera dipindahkan dari lokasi pengungsian ke tempat yang lebih baik. Begitu pula harapan dari para pengungsi lain yang juga ingin segera dapat rumah tetap dan layak.

Pada kesempatan itu, Gubernur Jawa Tengah mengatakan, kunjungannya ke lokasi Pengungsian Gunung Poh memang untuk menyapa para pengungsi. Selain itu, ia juga ingin memastikan seluruh bantuan sudah diterima serta melihat langsung kebutuhan apa yang masih kurang dan dibutuhkan oleh para pengungsi.

Terkait dengan situasi di Sirampog, Gubernur sudah memerintahkan pihak terkait untuk mengebut rekonstruksi pascabencana tanah bergerak, khususnya terkait dengan penyiapan hunian tetap bagi ratusan korban terdampak.

"Saya ingin segera carikan tempat yang representatif, harus cepat dan dikaji. Jangan sampai kita memindahkan penduduk kita, jalurnya nanti mbledug meneh (bergerak lagi),” katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu