Follow Us :              

Melalui Program Pesantren Obah, Pemprov Jateng Buka Peluang Santri Bisa Kuliah ke Luar Negeri 

  31 May 2025  |   10:00:00  |   dibaca : 89 
Kategori :
Bagikan :


Melalui Program Pesantren Obah, Pemprov Jateng Buka Peluang Santri Bisa Kuliah ke Luar Negeri 

31 May 2025 | 10:00:00 | dibaca : 89
Kategori :
Bagikan :

Foto : Medianto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Medianto (Humas Jateng)

BATANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyampaikan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan membuka peluang bagi para santri di wilayahnya untuk melanjutkan pendidikan tinggi ke luar negeri. 

Hal itu direncanakannya bersama Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., melalui program Pesantren Obah.

“Kami (berencana) akan memberi beasiswa kepada masyarakat Jawa Tengah, untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah. Ini juga kita lakukan terhadap para santri,” ucap Wagub saat menghadiri Wisuda dan Akhirussanah MTs Baitul Ulum Pondok Pesantren Roudlotul Muhtadin 2, Limpung, Kabupaten Batang pada Sabtu, 31 Mei 2025.

Saat ini, Pemprov Jateng masih menggodok program beasiswa ke luar negeri dengan beberapa negara yang rencananya akan diajak bekerja sama, di antaranya Mesir, Jerman, Korea, Jepang, dan Australia. 

“Saya sudah datang ke Mesir, dan bertemu langsung dengan dekan yang membidangi kerja sama beasiswa. Saya sampaikan bahwa kami dari Pemerintah Jawa Tengah (berencana) akan mengirim mahasiswa-mahasiswa kami, untuk kuliah dengan pembiayaan dari pemerintah. Alhamdulillah, sambutannya baik,” tuturnya.

Selain membuka jalur beasiswa kuliah, Pemprov Jateng juga tengah mengkaji pengakuan ijazah pendidikan nonformal, seperti madrasah diniyah, sekolah minggu, dan sekolah keagamaan lainnya. Langkah ini diharapkan bisa memperluas akses lulusan sekolah berbasis keagamaan ke jenjang pendidikan formal.

Wacana itu mulai dikaji bersama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng sebagai bagian dari komitmen Gubernur dan Wagub sejak masa kampanye. Hal ini bertujuan agar lulusan pendidikan keagamaan setara SMP/sederajat bisa mendapatkan afirmasi/pengakuan saat mendaftar di jenjang SMA.

“Itu nanti akan menjadi poin untuk melanjutkan ke jenjang SMA. Jika mereka punya ijazah madrasah diniyah atau dari sekolah minggu atau sekolah keagamaan lainnya, itu akan kita terapkan jadi salah satu poin untuk bisa diterima di sekolah yang dituju,” jelasnya.

Acara Wisuda dan Akhirussanah MTs Baitul Ulum Pondok Pesantren Roudlotul Muhtadin 2 tersebut, turut dihadiri oleh Wakil Bupati Batang, Suyono; pimpinan MTs Baitul Ulum, Khabib Ghozi; serta ulama asal Tegal, Habib Sholeh.


Bagikan :

BATANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyampaikan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan membuka peluang bagi para santri di wilayahnya untuk melanjutkan pendidikan tinggi ke luar negeri. 

Hal itu direncanakannya bersama Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., melalui program Pesantren Obah.

“Kami (berencana) akan memberi beasiswa kepada masyarakat Jawa Tengah, untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah. Ini juga kita lakukan terhadap para santri,” ucap Wagub saat menghadiri Wisuda dan Akhirussanah MTs Baitul Ulum Pondok Pesantren Roudlotul Muhtadin 2, Limpung, Kabupaten Batang pada Sabtu, 31 Mei 2025.

Saat ini, Pemprov Jateng masih menggodok program beasiswa ke luar negeri dengan beberapa negara yang rencananya akan diajak bekerja sama, di antaranya Mesir, Jerman, Korea, Jepang, dan Australia. 

“Saya sudah datang ke Mesir, dan bertemu langsung dengan dekan yang membidangi kerja sama beasiswa. Saya sampaikan bahwa kami dari Pemerintah Jawa Tengah (berencana) akan mengirim mahasiswa-mahasiswa kami, untuk kuliah dengan pembiayaan dari pemerintah. Alhamdulillah, sambutannya baik,” tuturnya.

Selain membuka jalur beasiswa kuliah, Pemprov Jateng juga tengah mengkaji pengakuan ijazah pendidikan nonformal, seperti madrasah diniyah, sekolah minggu, dan sekolah keagamaan lainnya. Langkah ini diharapkan bisa memperluas akses lulusan sekolah berbasis keagamaan ke jenjang pendidikan formal.

Wacana itu mulai dikaji bersama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng sebagai bagian dari komitmen Gubernur dan Wagub sejak masa kampanye. Hal ini bertujuan agar lulusan pendidikan keagamaan setara SMP/sederajat bisa mendapatkan afirmasi/pengakuan saat mendaftar di jenjang SMA.

“Itu nanti akan menjadi poin untuk melanjutkan ke jenjang SMA. Jika mereka punya ijazah madrasah diniyah atau dari sekolah minggu atau sekolah keagamaan lainnya, itu akan kita terapkan jadi salah satu poin untuk bisa diterima di sekolah yang dituju,” jelasnya.

Acara Wisuda dan Akhirussanah MTs Baitul Ulum Pondok Pesantren Roudlotul Muhtadin 2 tersebut, turut dihadiri oleh Wakil Bupati Batang, Suyono; pimpinan MTs Baitul Ulum, Khabib Ghozi; serta ulama asal Tegal, Habib Sholeh.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu